Chapter 25

4.4K 349 23
                                    


ApinkLu ©

...

Sakura meletakkan ponselnya di tempat tidur setelah mendapatkan pesan dari Sasuke, dia tidak jadi pulang hari ini. Sasuke memberikan kabar bahwa Mikoto menahannya untuk beberapa hari lagi. Sakura tidak akan melarang, itu normal bagi seorang ibu yang masih merindukan anaknya, lagipula Sasuke jarang mengunjungi ibunya. Tapi di sisi lain dia merasakan kesepian walaupun Sasuke memperkerjakan 2 pelayan dan satu koki untuk menemani dan merawatnya di sini. Sakura tidak menyetujui ide Sasuke, menempatkan pelayan di rumah ini, dia bisa mengerjakan pekerjaan rumah, walaupun dia sudah berjanji tidak akan berkerja berat, Sasuke tetap tidak mengizinkannya. Sejak dia mengalami keguguran dan pasca operasi, Sasuke semakin protektif, setidaknya menunggu sampai kondisinya stabil.

Menghela napas mengusap matanya. Dia menyadari selama Sasuke pergi dua hari dan meninggalkannya di rumah baru mereka. Dia sering melamun walaupun dua pelayan selalu berusaha mengawasinya, tapi Sakura merasa terganggu dan menyuruh mereka untuk tidak datang kalau dia tidak membutuhkannya. Ini yang dikhawatirkan oleh Sasuke, meninggalkan Sakura dalam kondisi mental yang belum membaik, anak mereka yang gagal diselamatkan itu juga akan mempengaruhi Sakura secara emosional, untuk itu Sasuke menyewa jasa pengurus rumah yang ahli bahkan Sasuke memanggil psikiater untuk menjaga Sakura di rumah. Sakura mengatakan, dia sudah berlebihan menanggapi kondisinya. Tapi hal itu memang menjadi kenyataan, Sakura masih sering menangis dan sulit mengontrol dirinya, sewaktu-waktu dia akan mengingat bayinya. Dia akan memangis sampai matanya bengkak, dan tidak jarang dia bermimpi tentang bayinya.

"Bayiku..." isak Sakura menutup mulutnya dengan tangannya, dia takut pelayan mendengarnya menangis dan melaporkan pada Sasuke. Dia tidak akan membuat repot pelayannya. Isak demi isak terdengar memilukan, dia merindukan bayinya yang belum sempat dilihat wajahnya. Sasuke mengatakan dia adalah bayi yang tampan lebih mirip dengannya.

Malam ini dingin walaupun kamar ini suhunya bisa diatur, Sakura membiarkan, sehingga udara dingin seperti membungkus tubuhnya yang rapuh dan lembut, dia hanya mengenakan gaun tidur tipis sebetis, dia tidak peduli dengan udara. Sakura turun dari ranjang dan berjalan ke jendela. Sakura menarik tirai jendela kamar, hari ini hujan. Langit semakin gelap di luar, berapa jam dia tertidur setelah Sasuke mengabarinya, dia membatalkan penerbangannya. Dia sempat memangis lama itu menyebabkan matanya bengkak, dua pelayan datang dan membawa handuk dingin untuk membantu mengurangi matanya yang terlihat buruk. Itu berhasil dan sebelum tertidur, dia meminta obat sakit kepala pada pelayan. Sakura tertidur, dan sekarang perasaannya sedikit terangkat.

Pintu di buka. Sakura yang membelakangi, dan merasa terganggu. Dia belum memanggil mereka, mengapa mereka datang tanpa mengetuk pintu, apakah makan malam sudah siap?

"Aku akan turun 10 menit lagi." Perintah Sakura tanpa berbalik. Matanya terus memandang keluar dengan pikiran yang hanya bergerak pada anaknya. Dia terus mendekati Sakura, dan Sakura tidak menyadari kehadirannya di sana.

Sasuke mengalungkan kedua tangannya di pinggang Sakura. Sakura tersentak dan bulu matanya berkibar menyadari tubuh kuat di belakangnya. "Sasuke..." wajahnya yang muram langsung berubah menjadi gembira, suasana hatinya meningkat. Dia tidak menyangka, Sasuke akhirnya kembali. Bukankan Sasuke mengatakan padanya, dia tidak bisa kembali hari ini?

"Hm, kau tidak suka kejutanku?" Sasuke menempelkan bibirnya di bahu Sakura.

"Kau sangat menyebalkan...." Sakura mengerucut bibirnya. Sasuke melepas pelukannya, dan meletakan tangannya di bahu Sakura, dia memutar tubuh Sakura agar menghadapnya. Mata Sasuke yang kelam mengamati mata dan wajahnya yang sedikit layu.

Sakura merasa tidak nyaman, dan walaupun dia memiliki waktu yang banyak untuk membungkus matanya dengan handuk dingin, tapi Sasuke melihat matanya dan hidungnya memerah. Sakura mengalihkan matanya dari Sasuke. Dia menjatuhkan pandangannya ke dada Sasuke yang bidang, dia merasa lebih baik dibandingkan menghadapi pertanyaan Sasuke, dia sudah berjanji tidak akan menangis lagi, tapi dia tidak bisa.

NEED a BABY (Sasusaku-Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang