Chapter 19

3.6K 371 59
                                    


Apinklu ©

*****

Sakura bangun setelah cukup lama mendapatkan tidur. Dia kelelahan dan jatuh tertidur sehabis mereka bercinta. Dia tidak tahu kapan Sasuke selesai dengan percintaan mereka. Sasuke seperti kehilangan akal ketika bercinta dengannya tadi.

Sakura menghela napas melepas tangan Sasuke dari pinggangnya. Sasuke memeluknya dari belakang. Melihat ke jendela, ini sudah malam.

Sakura bangun mengernyit dahinya, kepalanya pusing, tubuhnya kelelahan. Dia harus mandi sebelum memasak makan malam. Dia berbalik menatap Sasuke, Sasuke masih terlelap. Dia tidak akan membangungkannya. Sakura menarik selimut menutupi dada Sasuke. Sementara Sakura pergi ke kamar mandi.

*****

Dia tidak ingin mempertahankan kejadian ketika tidak mendapatkan kehormatannya saat Sasuke memaksanya bercinta. Sakura tidak bisa berpura-pura tidak mengingatnya. Memegang dadanya, perasaannya masih terluka. Dia tidak ingin menangis tapi dia tetap menangis.

Sakura tidak mendapatkan kenikmatan setiap kali melewati rondenya. Dia tidak mudah mengubur bagaimana Sasuke menyentuhnya. Semua bersifat kemarahan.

Sakura tidak menyadari Sasuke berdiri di belakangnya. Memperhatikannya dengan rasa penyesalan, apa yang dia lakukan pada Sakura itu bukan sekedar melepas gairahnya.

Sasuke meraih pinggang Sakura, dan memeluknya intim dari belakang. Sakura membeku dipelukannya, dan menghentikan memotong bawang di tangannya. Sasuke menempelkan hidungnya di rambut Sakura. Sakura masih menghirup aroma seks dari tubuh Sasuke, dia belum mandi.

"Kenapa kau tidak membangunkanku?" Sasuke berkata memejamkaan matanya dan mengakui, dia cukup puas melakukan seks pada Sakura.

"Kau kelelahan." Suara Sakura serak dibtelinga Sasuke.

Sasuke melepas pelukannya, dan memutar Sakura untuk menatapnya. Sakura memilih melihat ke arah lain.

"Sakura..." Sasuke menggenggam tangan Sakura.

Sakura merespon setelah berhasil memperbaiki suasana hatinya.

"Kau sudah bangun, cepatlah mandi, kita akan makan." Sakura menarik senyumnya, dan itu tidak alami. Bagaimana dia memaksa keadaannya terlihat baik?

Sasuke menghela napas. "Kau marah padaku? Aku minta maaf untukmu."

Sakura mengangkat kelopak matanya, bulu matanya berkibar lembut. "Tidak, aku memang harus melakukan tugasku sesuai dengan kesepakatan kita."

Sasuke tidak menyukai Sakura mengkaitkan hubungan mereka dengan negoisasi mereka. Dan Sasuke mengakui, dia sudah melukai Sakura. Tapi Sakura gagal atau tidak ingin melihatnya dari sisi dimana dia telah mencintainya, ini sungguh perasaannya, hanya saja dia melibatkan emosi saat menunjukkannya pada Sakura.

"Jadi itu penilaianmu tentangku?" tatap Sasuke kecewa.

Sakura mengalihkan mata Sasuke darinya, "Tidak ada alasan lain bukan."

Sasuke mengatup rahangnya, tuduhan Sakura melukainya juga. Alasan dia merasakan seperti depresi akhir-akhir ini adalah berkaitan dengan perasaannya pada Sakura. Dia sudah mencintai, dia tidak bisa menyembunyikannya lagi dari waktu ke waktu, dan sampai kapan dia bertahan memanipulasi dirinya? Sasuke masih berkaitan dengan Shion dan belum bisa mengakhiri pernikahannya. Dia juga harus menjaga reputasi Sakura dari Shion. Dia telah terjebak dengan permainannya sendiri, dan memastikan dia akan menghadapi resikonya. Masalah besarnya terletak pada Shion? Shion tidak akan mengizinkannya jika dia membawa Sakura ke dalam pernikahan mereka. Shion akan membencinya dan akan menyumpahinya dengan hidupnya sendiri, tapi Sasuke tidak peduli dengan itu.

NEED a BABY (Sasusaku-Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang