NEED a BABY (Sasusaku-Remake)

Chapter 8

Original story by apinklu ©

****

Petugas rumah hanya bekerja pada pukul tujuh pagi sampai pukul enam sore. Sasuke sengaja membatasi jam kerja untuk petugas rumah, karena pulang dari kantor, dia hanya butuh waktu istirahat sendiri.

Sasuke bangun di ranjang Sakura. Mereka tertidur setelah selesai membersihkan kamar, dan merapikan pakaian pakaian Sakura ke lemari. Sasuke membantu Sakura membereskan pakaiannya, dan untuk pertama kali dia melakukan pekerjaan rumah, dia tidak pernah melakukannya secara bersama dengan Shion sebelumnya. Sasuke tidak tahu, apa karena alasan Shion yang tidak memiliki waktu yang baik dengannya, sehingga dia tidak menyadari, belum banyak mereka lakukan sebagai sepasang suami isteri selama menikah. Seperti contohnya, membersihkan tempat tidur atau menyusun pakaian ke lemari. Hal hal kecil yang membuatnya menjadi tahu, inilah keluarga sesungguhnya. Sakura telah memberikan dan memperkenalkan perannya sebagai seorang suami.

Sasuke memejamkan matanya, tangan kanannya diangkat ke dahi, lalu dia memijatnya. Dia masih mengantuk, tapi dia harus bangun karena ini sudah masuk jam makan malam. Dia lapar, apalagi Sakura yang kondisinya sedang mengandung anaknya. Dia telah berjanji akan merawat Sakura dan calon anaknya dengan baik.

Sasuke melepas selimutnya, kemudian turun dari ranjang. Dia mengurut sebentar belakang lehernya. Dan melihat jam di nakas, dia hanya tidur 2 jam tapi dia merasa sangat puas.

Sasuke berjalan keluar kamar, dan turun ke dapur, dan berhenti diambang pintu dapur. Dia tidak pernah mendapatkan momen ini, dan jauh lubuk hatinya, dia pernah menginginkan ini terjadi. Dimana dia menemukan Shion memasak untuknya. Dia harus mengubur keinginannya. Kenyataannya, Shion belum pernah memberikan hal semacam ini untuk membuatnya menghabiskan masakannya. Dia telah menginginkan sejak dia menikah dengan Shion selama hampir enam tahun, tapi Shion mengabaikannnya, dan berkata, dia tidak pernah berencana belajar memasak selama dia masih berkarier. Dia akan melakukan pekerjaan sebagai seorang isteri setelah dia menginginkannya, dan dapat membagi waktunya.

Dan, Sasuke Uchiha menyukai sekarang, walaupun Sakura yang melakukan itu padanya. Dia tidak memiliki harapan lagi pada Shion. Shion selalu mematahkan keinginannya, dan terlalu sering membuatnya kecewa, atau dia baru mengakui, bahwa Shion sudah sejak lama sangat egois? Kenapa dia baru memikirkan ini sekarang?

Dia telah melihat dapurnya dipakai. Dan Sakura yang memberikan kesempatan itu padanya.

Sakura memasak dengan daster rumahan, Sasuke memandang penampilannya dari belakang. Tubuh Sakura terlihat lebih berisi memakai daster. "Kau sedang memasak untuk itu kita?" Sasuke berjalan menghampiri Sakura. Dan berdiri disebelah Sakura, lalu bersandar di pantry.

"Hm, aku memeriksa tidak ada makanan di meja makan, padahal aku sangat lapar. Untuk itu aku memasak apa yang ada di lemari es-mu." Sakura memotong daun bawang, dan memasukkannya ke dalam sup ikan. "atau petugas rumah hanya memasak untuk dirinya sendiri?" tuduh Sakura. Hanya kadang kadang dia menyuruh petugas rumah memasak makan malam untuknya.

"Kau tidak usah repot memasak. Kau datang ke sini bukan untuk mengurusku." Sasuke pergi ke meja makan.

"Kenapa? Kau keberatan? Aku suka melakukan pekerjaan rumah." Sakura mengaduk supnya, kemudian berbalik menatap Sasuke dengan menahan ekspresi.

Sasuke tersenyum menggeleng. "Biasanya kami pesan makanan atau pergi makan keluar."

"Maka dari itu, selama aku di sini, aku yang akan memasak untukmu dan jika nona Shion kembali, aku juga bersedia memasak untuknya." senyum Sakura benar benar tulus. "Aku sudah terlatih dan belajar memasak di cafe tempatku bekerja. Bosku baik dan tidak melarang kami menggunakan dapur dan peralatan dapur untuk kami jika melakukan eksperimen sendiri. Maksudku aku dan Ino. Dia tidak pelit bahan makanan. Jika ada yang kurang. Dia akan memberikan uangnya sendiri pada kami untuk membeli kekurangannya."