Chapter 11

3.7K 411 37
                                    

Original story by apinklu ©

*****

Pagi ini, Sakura turun ke dapur, dan ikut membantu pelayan membuat sarapan pagi. Dia berencana memasak menu spesial untuk Nyonya Mikoto, karena telah menghargai kebaikan Nyonya Mikoto menerimanya di rumah ini, membayarnya dengan kelihaian memasaknya. Sakura merasa seperti diberi kesempatan, itu mengapa dia juga harus belajar mengetahui tentang keluarga ini, dan terutama tentang Nyonya Mikoto.

Sakura menghidangkan masakannya di ruang makan, dan tinggal menunggu mereka turun dan bergabung segera untuk sarapan. Sakura sudah memerintahkan pelayan untuk memanggil mereka untuk turun, sementara dia harus menyiapkan jus buah untuk Sasuke, dan juga untuk Nyonya Mikoto.

Sakura menarik kursi ketika melihat Nyonya Mikoto datang, dan menanyakan bagaimana kabar Nyonya Mikoto pagi ini. Wajahnya terlihat lebih baik. Sakura membawa segelas air untuk Nyonya Mikoto sebelum memakan sarapannya.

"Kau yang memasak semua ini, nak." Nyonya Mikoto takjub, dan tidak sabar ingin memakannya. "Bahkan kau tahu makanan kesukaan, bibi."

Sakura mengambil tumis asparagus lalu mengisinya ke mangkuk Nyonya Mikoto. "Aku bertanya pada pelayan. Ini bibi, makanlah, aku harap kau menyukai masakanku." Sakura mengambil potongan daging ayam kukus tanpa kulit lalu meletakkannya di mangkuk Nyonya Mikoto.

"Pagi..." Sasuke datang bersama Shion. Nyonya Mikoto langsung menyuruh Shion duduk disebelahnya. Sakura melihatnya dengan iri. Dia juga pasti bahagia jika memiliki mertua sebaik ibu Sasuke. Sakura menghidangkan makanan untuk Sasuke.

"Duduklah, aku bisa mengambil sendiri." Sasuke meraih tangan Sakura, dan menariknya duduk disebelahnya. Sasuke mengambil piring, dan mengisinya dengan nasi, dan sambal kesukaan Sakura. "Kau suka daging kepiting bukan?"

"Tapi, siapa yang memasaknya?" Sakura tersenyum dan melupakan keberadaan Nyonya Mikoto dan Shion yang menatap mereka.

"Kokiku, aku telah berpesan pada koki untuk memasak ini untukmu." Sasuke berkata mencuci sumpitnya, kemudian mengambil sup mie lalu memberikan pada Sakura.

"Aku tidak selapar ini, Sasuke." Sakura menggeleng, kemudian memakannya, dan menyukai rasanya, dia seperti akan merindukan rasa masakan ini jika pulang ke Tokyo nanti.

"Sasuke, kau juga harus makan."

"Hm, jangan lupa, kau harus minum susu." Ingat Sasuke.

Mereka tidak menyadari, Nyonya Mikoto sampai mengernyit dahi. Mereka melakukannya seperti tidak berperasaan pada Shion. Nyonya Mikoto melihat pada Shion, Seharusnya putranya memperhatikan Shion, kenapa putranya lebih merawat Sakura?

Nyonya Mikoto kembali memakan sarapannya, dan tidak akan menanyakan ini pada Shion, tentu saja, dia mengetahui perasaan menantunya akan sedih. Tapi, hubungan Sasuke dengan Sakura, tidak sesederhana itu. Hubungan mereka bukan semacam pertemanan, sangat intim dan siapapun yang melihatnya, mereka akan langsung berasumsi,

Mereka saling jatuh cinta.

.

.

.

Sasuke melihat Shion keluar dari kamar mandi, mengenakan pakaian minim, dan itu tidak mengungkapkan kondisi seorang wanita hamil. Kemeja berbahan tipis dipadu dengan rok mini, mengekspose seluruh kakinya yang cantik. Sasuke meninggalkan dokumennya dan memperhatikan Shion yang sudah bersiap siap keluar.

Shion berjalan ke meja rias dan duduk dikursi rias. Dia mengambil lipstik merah dan merias dirinya dengan riasan tebal seperti biasa.

Sasuke baru memperhatikannya, Selama ini Shion sangat menyukai produk komestik dan merias wajahnya dengan banyak riasan, dengan cara yang dia suka. Dia tidak menyukai riasan berlebihan diwajahnya, itu sangat terlihat palsu.

NEED a BABY (Sasusaku-Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang