Chapter 3

5.4K 424 37
                                    


Original Story by, apinklu

****

"Aku terima, aku akan menyewa rahimku. Aku akan melahirkan anak untukmu." putus Sakura memejamkan matanya. Dia mengatakan itu dengan satu tarikan napas.

Sasuke tersenyum, inilah yang ditunggu-tunggu dari Sakura...

"Baiklah, kita buat kesepakatan."

"Kesepakatan?" tanya Sakura bingung, alisnya mengernyit.

"Hn... bukankah kita harus membuat kesepakatan semacam perjanjian."

"Apa itu harus?" Sakura bertanya tidak yakin. Sasuke menatapnya dengan berbeda kali ini, dan dia tidak nyaman dengan itu. Ekspresinya memang dingin dan itu tidak pernah membuatnya terganggu.

"Bukankah kau mengenalku, dan aku juga mengenalmu. Aku rasa kita sudah saling percaya...." ujar Sakura memberi alasan. Dia tidak terbiasa dengan cara Sasuke menatapnya kali ini.

"Kesepakatan ini hanya sebagai jaminan untuk mencegah resiko yang mungkin akan terjadi di Masa depan." jelas Sasuke tenang.

"Maksudmu? " Sakura semakin bingung.

Sasuke menghela napas, sepertinya dia harus menjelaskannya secara sederhana. Dia tidak pernah melakukan ini, atau dia baru sadar, ternyata dia berhadapan dengan wanita yang mungkin belum berpengalaman untuk urusan seks. "Hubungan kita tidak sesederhana yang kau pikirkan. Kau harus tahu, kita akan melakukan kontak fisik, singkat kata, Seks." Sasuke sangat santai mengatakannya, kemudian meminum kopinya.

Wajah Sakura langsung merona, tentang hubungan mereka, dia tidak tahu mereka akan melakukan hal yang sangat intim, terlibat secara fisik. Dan, bagaimana mungkin Sasuke tanpa kesulitan mengatakan hal seperti itu padanya.

"Jadi itu yang kau maksud kesepakatan......." gugup Sakura mencoba mengendalikan dirinya. Sakura meminum tehnya.

"Hm! Kau pikir kau bisa hamil tanpa melakukan seks denganku..." Sasuke menggodanya.

Sakura pikir, Sasuke hanya menyuntikkan spermanya ke rahimnya, semacam melakukan program bayi tabung. "Maaf....bukan maksudku, aku mengira kau hanya menyuntikan spermamu." Sakura sedikit gugup.

"Itu gunanya aku membayarmu mahal, Sakura."

Sakura batuk, dan cepat-cepat meraih botol mineral di depannya, kemudian meminumnya.

Sasuke menyeringai setelah mengetahui Sakura tiba-tiba menjadi tidak nyaman dengan pembicaraan mereka. "Jadi aku yang pertama." Dia tidak berekspresi saat menggodanya.

"Tutup mulutmu. Jangan buat aku berubah pikiran!" Sakura kesal.

Sasuke tertawa singkat. Sasuke meminjam pulpen pada pelayan kafe. "Baiklah, kita buat perjanjiannya." Sasuke mengambil beberapa lembar tissue di atas meja, kemudian menulis sesuatu disana. Sakura bingung, kenapa Sasuke menulis kesepakatannya di atas tissue?

"Kau tidak memiliki kertas?"

"Jika aku memilikinya, aku tidak mungkin menulis di atas tissue, Sakura." jawab Sasuke acuh. Sakura mengatup bibirnya. Sasuke tahu bagaimana cara membalasnya.

Sasuke menyerahkan tissuenya pada Sakura. Sakura membaca isi kontrak kerja mereka.

"Tidak ada cinta dalam hubungan kita..." Sasuke menatap lurus. Sakura mengangguk pelan, dia menyetujui untuk ini.

"Aku menyewa rahimmu sampai anak itu lahir. Untuk di muka aku membayarmu 500 juta yen. Sisanya aku bayar setelah kau melahirkan anakku." jelas Sasuke..

NEED a BABY (Sasusaku-Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang