15 Pencarian

284 40 4
                                    

Hari sudah malam. Belum ada tanda tanda Alvaro dan Allysia ketemu.

"Sebaiknya kita hentikan pencarian untuk malam ini"Ucap Salah satu Tim SAR.
"Gak bisa pak. Adek saya belum ketemu"Ucap Reyza.
"Tapi Dek hari sudah makin malam. Dan laut akan semakin pasang. Malah susah kita carinya. Besok pagi pagi kita lanjut pencariannya"Ucap Tim SAR.

"Yang dibilang Tim SAR ada benarnya sekarang kita balik dulu"Rayen.

Kedua kapal itu kembali kedaratan. Tim SAR sudah meninggalkan tempat. Sedangkan yang lainnya masih berkumpul.

"Loh pada apa apaan sih Hah?. Kita harus cari Allysia. Gue takut  adik gue kenapa napa"Ucap Reyza.
"Za bukan loh aja yang khawatir.  Kita juga khawatir sama keadaan Allysia dan Alvaro"Ucap Calista.
"Kalau khawatir kenapa loh semua hentiin pencarian  kenapa?"Ucap Reyza marah.
"Za stop ya. Disini yang khawatir bukan loh doang. Kita semua juga. Loh mau cari gimana malam malam yang ada loh sendiri yang celaka. Kita tunggu hari sampai pagi"Ucap Agara.
"Ah gak guna loh pada"Ucap Reyza lalu meninggalkan  tempat itu.

"Reyza...."Ucap Michelle berlari mengejar Reyza.

Disatu Sisi Alvaro dan Allysia  sedang duduk bersandar di pepohonan dengan kepala Allysia  berada di pundak Alvaro.

"Dingin Llysia?"Ucap Alvaro.
"Dingin Al"Ucap Allysia.
"Siniin tangan loh"Ucap Alvaro menggosok gosok tangannya ketangan Allysia.

"Masih Dingin?"Ucap Alvaro.
"Agak mendingan Al"Ucap Allysia.
"Ya udah loh tidur ya. Besok kita cari cara biar bisa pergi dari sini. Besok gue coba buat perahu rakit siapa tahu bisa bantu kita"Ucap Alvaro.
"Loh juga tidur. Biar besok kita sama sama kuat"Ucap Allysia.
"Iya gue tidur"Ucap Alvaro.

Keduanya memejamkan mata mereka. Walaupun hawa dingin menusuk kulit mereka. Mereka mencoba untuk saling menguatkan satu sama lain.

Sementara Reyza melupakan emosinya dengan memukul mukul Pohon kelapa.

"Akh gue gak guna. Gue gak guna. Maafin Kakak Allysia. Bodo loh Za bodoh. Gara gara loh adik loh celaka akhg"Ucap Reyza sambil memukul mukul Pohon.

"Maksud kamu apa Za?"Ucap Michelle  menghampiri Reyza.
"Chelle...."Ucap Reyza langsung  memeluk Michelle.

Iya Reyza memang kasar dan arogan. Namun jika ia terpuruk hanya pelukan Michelle yang mampu menenangkannya.

"Chelle ini semua salah gue"Ucap Reyza yang menangis didekapan Michelle.
"Maksud kamu apa Za?"Ucap Michelle.
"Gue yang buat Alvaro dan Allysia hilang. Gue yang udah sabotase speadboat mereka. Tadinya gue cuma mau celakain Alvaro tapi gue salah adik gue ikut celaka juga"Ucap Reyza membuat Michelle melepaskan  pelukannya.
"Kamu gila ya Za. Aku kira kamu mau berubah tapi aku salah kamu malah lebih parah. Kenapa Za kenapa kamu segila itu. Alvaro salah apa sama kamu Za. Sampai kamu sedendam itu sama Alvaro. Seharusnya kamu mikir Za mikir ini taruhannya nyawa. Kalau sampai Alvaro dan Allysia kenapa napa aku gak akan maafin kamu Za"Ucap Michelle pergi.

"Akgh bodo loh Za bodoh. Llysia  maafin kakak"Ucap Reyza.

"Jadi bener ini semua ulah Reyza. Gila ya tuh orang. Mau dia apa. Kalau sampai Alvaro dan Allysia kenapa napa hidup loh gak akan tenang Za"Ucap Rayen yang mendengar semuanya.

"Ray...."Ucap Calista yang menghampiri  Rayen.
"Iya Cal"Ucap Rayen.
"Aku tahu sekarang kamu lagi gak baik baik aja. Karena dua orang yang kamu sayang diluar sana belum jelas gimana Keadaannya. Tapi satu yang harus kamu tahu dan percaya. Alvaro dan Allysia adalah orang orang kuat. Aku yakin kok mereka pasti baik baik aja"Ucap Calista.
"Tapi kalau mereka gak baik baik aja gimana Cal. Gue takut"Ucap Rayen memeluk tubuh Calista iya menangis dalam delapan Calista.
"Suttt loh gak boleh ngomong gitu. Kita harus yakin Alvaro  dan Allysia baik baik aja. Mereka pasti lagi cari cara supaya mereka bisa ngasih sinyal ke kita. Percaya Ray Alvaro dan Allysia bakal balik ke kita dalam keadaan baik baik aja"Ucap Calista.
"Iya Cal. Thanks udah mau jadi sandaran gue"Ucap Rayen melepaskan pelukannya.
"Apa pun buat loh Ray. Loh bisa andalkan gue saat loh butuh"Ucap Calista.

ALVAROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang