11. Beomgyu

289 34 2
                                    

Selamat membaca~ 
jangan lupa vote dan komentarnya 
Terima Kasih

.

.

.

______________________________________________


Suara piring dan peralatan makan mengisi keheningan dapur mereka. ketiganya melangsungkan makan malam dengan tenang dan damai, hingga lelaki berusia 30 tahun itu mengeryit heran melihat tingkah putrinya.

"kamu dari tadi ayah perhatiin senyam-senyum terus. Ada apa sih?"

"Winter lagi senang ayah"

"kenapa?"

"tadi Winter dibantuin sama orang. Jadi Winter senang~!" jelasnya antusias sambil tersenyum lebar. Sang ayah hanya bisa tertawa melihat tingkah Winter.

"kakinya tadi udah diobatin belum?"

"udah, sama bunda. Ya kan bunda?"

"iya~" sahut Jisoo sambil memakan sesuap daging.


Mereka melanjutkan makan malam itu hingga selesai. Jisoo membereskan semua piring kotor dan mencucinya diwastafel dibantu sikecil Winter yang menaiki bangku kecil/jengkok untuk membantunya mencapai meja tinggi tersebut.

"Besok aku mau datang ketemu sama kepala sekolahnya Winter. Anak pembully itu harus dikeluarkan dari sekolah" Jaehyun kembali membuka pembicaraan seraya membersihkan meja makan malam.

"Ayah jangan, nanti teman Winter yang lain jadi takut main sama Winter karena punya ayah galak"

"Terus kamu mau ayah pindahin kesekolah lain?" sahut Jisoo disebelahnya.

"engga bunda..."

"nanti kalau dia jahatin kamu lagi gimana?"

"kan ada teman-teman Winter yang belain. Yang penting ayah jangan datang kesekolah"

Jisoo melirik Jaehyun yang sedang menatapnya. Keduanya bahkan tidak dapat berkata-kata karena permohonan putri mereka. apapun yang Winter inginkan, tentunya akan dilakukan oleh kedua orang tuanya yang begitu menyayangi Winter.

"Yaudah kamu masuk kekamar terus tidur ya"

"iya bunda, *cup" gadis kecil itu mencium pipi sang bunda dan melompat dari bangkunya. Ia berlari kecil kearah Jaehyun dan ikut mengecup pipi sang ayah sebelum ia benar-benar naik kekamarnya.



###


Bagai tak tahu arah, sekarang ia bingung harus kemana. Langkah kaki itu menuntunnya ke salah satu bangku panjang yang terdapat ditaman. Suasana sejuk malam hari mulai menembus jubah hitamnya. Anak laki-laki itu termenung sendirian hanya ditemani lampu taman.

"kenapa harus kubantu? Kenapa tidak aku biarkan saja hal itu terjadi?"

Tindakan yang telah dipilih membuatnya menyesal. Mengapa ia harus berhubungan dengan anak-anak yang berbeda 3 tahun dibawahnya itu? Padahal ia sudah berusaha menghindari para manusia, tapi perasaan simpati tetap saja tidak bisa disembunyikannya.

Beomgyu,

Ia adalah anak laki-laki berusia 8 tahun yang bertemu dengan Winter siang tadi disekolah. Beomgyu merupakan keturunan generasi ke-6 Zion. Entah apa yang membuatnya bisa berada dilingkungan manusia seperti ini dalam usia yang dikategorikan masih sangat muda. Padahal dalam aturannya, Zion hanya boleh pergi turun ke kota manusia hanya pada saat berumur 17 tahun keatas untuk melanjutkan tradisi. Lantas, apa yang membuat 'bayi' Zion ini tersesat?

Be The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang