3. Murid Baru

381 43 0
                                    

Selamat membaca
Jangan lupa vote dan komentarnya yaa

.

.

.

____________________________________

Bel sekolah berbunyi menandakan jam pelajaran akan dimulai. Semua siswa yang berada di SMA tua yang berdiri sejak 1950 itu mulai memasuki ruang kelas masing-masing sembari menunggu guru yang akan mengajar.

"Jisoo!"

Panggil seorang perempuan yang tengah menghapus papan tulis kepada siswa yang baru saja datang. Siswa yang bernama Jisoo itu hanya berdiri diambang pintu sambil melamun lesu. Tidak perlu ditanyakan alasannya mengapa, karena garis hitam dibawah matanya sudah menjelaskan segalanya.

"kau lembur lagi.."

Ucap perempuan itu tahu sambil mendekati Jisoo. Jisoo mengangguk dan menjelaskan pada temannya jika cafe tempatnya bekerja disewakan untuk acara ulang tahun artis terkenal. Oleh karenanya ia harus merelakan jam tidur demi menyusun dan membereskan ruangan cafe sedemikian rupa.

"Kemana anak kelas yang lain, -eun?"

Teman dekat Jisoo yang diketahui bernama Naeun itu hanya mengedikkan bahu. Padahal bel sudah berbunyi, namun belum ada satupun siswa yang hadir dikelas selain mereka berdua.

Baru saja dibicarakan, sekumpulan temannya masuk sambil bercerita seru dan tertawa. Terdengar jelas mereka sedang membicarakan kepala sekolah. Sungguh tidak patut untuk ditiru. Kenyataannya mereka baru kembali dari kantin yang hal tersebut dibuktikan melalui minuman kaleng dan susu kotak yang dibawa oleh beberapa dari mereka.

Jisoo menghampiri tempat duduknya. Ia menemukan sesuatu yang menganjal disana. "Naeun, dimana tas mu? Apa kau tidak membawanya?"

Naeun menaruh penghapus kembali pada tempatnya. Ia menghampiri Jisoo dan menyetarakan tingginya dengan Jisoo yang sedang duduk. "Aku... duduk disana-" tunjuknya pada bangku paling depan. Ia merasa tidak enak pada Jisoo karena ia merupakan teman sebangkunya.

"Hari ini aku ingin belajar dengan serius. Jadi tidak apa-apa kan aku duduk dengan seulgi?" 

"Baiklah." Balas Jisoo tersenyum. Ia tak masalah akan hal itu.

Bangku mulai dipenuhi dengan para siswa. Pria yang merupakan wali kelas mereka masuk dengan seorang siswa yang diyakini sebagai murid pindahan dari sekolah lain. Baju seragamnya terlihat masih baru, namun bukan itu yang menjadi pusat perhatian 'ciwi-ciwi' dikelas.








Mereka memperhatikan wajah tampannya.








"Baik anak-anak. Kita kedatangan murid baru yang sebelumnya merupakan siswa home schooling. Silahkan perkenalkan dirimu"

Laki-laki itu menatap satu persatu mata yang sedang tertuju padanya. Tidak seperti kebanyakan murid baru yang akan malu-malu sambil menunduk, siswa baru ini justru memperkenalkan diri dengan postur tegap dan serius.

Be The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang