17. Dugaan

160 24 0
                                    

Kembali lagi~
jangan lupa vote dan komentarnya
Terima Kasih <3
.

.

.

___________________________________________________


Winter mengomel disepanjang koridor menuju kantin. Ia memarahi habis-habisan sahabat yang berada disebelahnya itu karena menemui Heeseung dikelasnya. Sebelumnya Winter sudah memperingatkan Ryujin untuk tidak berhubungan lagi dengan orang itu sejak kejadian gang kemarin. Namun dengan otak batunya, Ryujin kembali mendatangi kelas Heeseung dan melabrak ketiga lelaki tersebut tanpa sepengetahuan Winter.

"Iyaa iyaa aku gak bakalan kesana lagi deh"

"Iya iya doang. Besok ngulangin lagi!"

"Engga, kali ini beneran loh ya"

Winter menatap sinis Ryujin sambil memberi jari kelingking.






WOOOSHHHHH~

Duakkk

*Dubrakkk






Bagaikan kilat,
Bola basket yang menyasar entah dari mana sukses membuat gadis berambut pendek itu terpental.

"Astagaa WINTERR!" Ryujin segera memeriksa tubuh yang sudah kaku dibawah sana. Winter perlahan duduk dibantu Ryujin yang panik sekaligus menahan tawa melihat wajah syok Winter.

"Pftt, Win.. wajahmu.." Ryujin berusaha memalingkan pandangannya untuk tidak melihat kondisi wajah Winter yang masih terdiam.

"Aku ingin berkata kasar" gumam Winter datar.



Tiba-tiba seseorang mendekati keduanya. Ia terlihat terengah engah setelah berlari dari lapangan yang lumayan jauh. 

"Winter, kamu gapapa?" Tanyanya cemas.

Ryujin melihat wajah sipemilik suara yang tengah berdiri menggunakan baju basket. Ia semakin yakin lelaki itu adalah pelaku yang melempar bola. "Oh kamu jake?! Lihat nih sekuat apa bolamu! Bahkan dia gak bisa berdiri tau!"

"M-maaf jin, aku ga bermaksud" Jake melihat kaki Winter yang membiru. Sebenarnya bola itu mengenai kepala winter. Namun, akibat kecepatan yang tinggi, kaki winter berusaha menyeimbangkan tubuhnya agar tidak terjatuh. Kejadian yang belum lama ini terjadi pada Winter masih meninggalkan rasa sakit dibagian kakinya. Alhasil, kaki itu tidak mampu menahan bobotnya dan kini jatuh terkilir.

"Cepet bawa dia ke UKS" Desak Ryujin.

"T-tapi gimana cara bawanya?"

"Ya digendong lah!"

Dengan ragu dan berhati-hati jake menunduk dan memberikan punggungnya.

"Aku bisa sendiri -AW" Winter merasakan cubitan dilengan kanannya dan menemukan Ryujin sedang melotot padanya. Kedua perempuan itu bertatapan lumayan lama seolah menyampaikan pesan telepati.

"Ayo Win gapapa aku bawa ke UKS" sahut jake masih dengan posisinya.

Mau tidak mau Winter menerima ajakannya dan naik kepunggung lelaki itu. Ketiganya segera pergi ke UKS untuk mengobati kaki Winter yang semakin sakit dan nyeri.

Be The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang