22. Beradaptasi

159 22 3
                                    


Hari ini double up (no edit)

Selamat membaca 

Jangan Lupa vote dan Komentarnya 

Terima kasih^^

.

.

.

_____________________________________________

Suasana yang biasanya dicairkan oleh Jisoo saat sarapan kini tiada. Ia masih perlu waktu lebih lama untuk menerima ini semua. Beomgyu, anak laki-laki yang sedari dulu dicurigai oleh suaminya ternyata anak kandungnya yang hilang. Ia semakin kasihan dan merasa bersalah pada Winter dan Beomgyu.

"Ash,"

Ceret yang sedang dipanaskan Jisoo tidak sengaja tersentuh oleh tangannya. Jisoo meringis namun segera berbalik ketika menyadari seseorang sudah duduk dimeja makan.

Kali ini ia tidak mengucapkan selamat pagi seperti yang biasa dilakukannya setiap hari. Winter hanya duduk sambil menatap kosong kedepan seperti benar-benar kehilangan semangatnya. dirasa tidak ada yang bisa dilakukannya, Jisoo perlahan kembali membelakangi gadis itu untuk menuang teh disetiap cangkirnya.



"Siapa.."



Jisoo menghentikan kegiatannya. 



"Siapa yang Zion diantara kalian berdua?" ia menyambung kata yang tadinya terputus.

Jisoo mengerti sampai disitu. Winter bukan anak kecil lagi yang tidak memahami soal ini. jika Beomgyu seorang Zion, maka salah satu dari kedua orang tuanya juga merupakan makhluk yang sama. Ia segera menoleh untuk kedua kalinya untuk menjawab pertanyaan itu.

"Ayah"

Jisoo kalah cepat. Suara berat dari belakang merebut perhatian kedua perempuan tersebut. Jaehyun turun dari tangga masih menggunakan kaus hitam. Hari ini, dia tidak masuk ke kantor untuk mengurus dan memperbaiki semua permasalahan.

Ia memilih duduk disebelah Winter.

"Ayah sadar kami berdua sudah berbuat hal yang tidak baik. Tapi kami melakukan ini untuk kebaikan kamu win. Lagipula, kami juga baru mengetahui kalau Beomgyu itu sedarah denganmu"

"Aku tahu"

"..."

"itu artinya aku juga seorang Zion kan?"

Jaehyun menghela napas seraya mengangguk pelan. Ia meraih tangan putrinya dan menyusapnya lembut. Kedua netra itu menyerahkan semua atensinya pada Winter.

"Gak ada yang bisa kami katakan selain maaf"

"..."

Hatinya lapang. Winter menerima segalanya dengan ikhlas. Walau perasaannya masih terluka, ia harus membuka mata soal fakta menyakitkan ini.

Lantas Winter memeluk Jaehyun untuk mencari kehangatan. Sudah lama ia tidak memeluk sang ayah seperti ini. sementara itu, Jisoo hanya bisa tersenyum haru sekaligus merasa bersalah pada putrinya.





Be The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang