12. Jake?

241 25 0
                                    

Sesuai janji bakal double up
Selamat membaca 
jangan lupa vote dan Komentarnya

Terima kasih<3

.

.

.

_____________________________________________


Jaehyun berjalan bolak-balik dalam kamar berwarna abu-abu muda itu, sementara Jisoo hanya duduk disisi kasur sambil memijat dahinya. Keduanya berfikir keras, apa yang harus dilakukan oleh mereka?

"dari mana kamu tau kalau dia itu beneran Zion? kita harus meyakinkan hal itu kan?"

"Ck, Winter gamungkin bohong Jae,"

"..."

"Bahkan cara bicara anak laki-laki itu engga sesuai dengan anak seumurannya. aku takut terjadi apa-apa dengan Winter"

"apa kita harus beri jarak untuk mereka berdua?"

"pokoknya kita harus berbuat sesuatu. Cukup kejadian ini terjadi pada kita berdua, Jae. Aku gak mau Winter memiliki hubungan atau pernikahan dengan klan Zion. Jangan sampai itu terjadi."

Jaehyun menghela napas panjang,









"sekarang bukan itu yang aku khawatirkan..."









###


"sudah kubilang jangan berinteraksi. Kenapa kau melanggarnya?"

Langkah Beomgyu terhenti ketika ia hendak memasuki kamarnya. Tetua Soo sudah menunggu sedari kemarin kabar dari Beomgyu, namun yang dia dapatkan Beomgyu malah bermain dengan gadis itu. Tentu tetua Soo mengetahuinya karena ia memiliki banyak mata-mata didunia manusia. 

"maaf, saya janji tidak mengulanginya lagi."

"tidak apa-apa, aku menghargai usahamu. Tapi..." Tetua Soo berjalan mendekati Beomgyu dan menyetarakan tingginya dengan wajah anak itu.

"... kabur dari desa bukan merupakan alasan yang tepat. Dan pula, temanmu itu sudah tahu asal usulmu. Kenapa kau beri tahu?"

Beomgyu hanya menunduk. Ia semakin gelisah dengan tatapan tetua yang tampak kecewa padanya. Ia sangat ketakutan.

"Jangan menunduk. Aku tidak bermaksud menakutimu" ia menepuk-nepuk bahu Beomgyu. "...tapi sebagai gantinya, kau tidak boleh kembali kesana dalam waktu dekat. Aku akan menyuruhmu kembali kesana dalam beberapa tahun lagi. kau mengerti?" penjelasan tersebut mendapat anggukan kuat dari Beomgyu. Tetua segera meninggalkannya hingga netra anak laki-laki itu beralih fokus melihat pria yang sedari tadi berdiri diambang pintu.

Be The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang