Misi Selesai (END)

308 26 6
                                    

Akhirnya sampai di last chapter. jangan lupa vote dan komennya 

Terima kasih <3

.

.

.

_____________________________________________


"Udah mendingan?"


Beomgyu masuk kedalam kamar berwarna broken white milik adiknya. Winter yang sedari tadi terbaring sambil melihat jendela, kini menoleh kearah kakak laki-lakinya tersebut. Perlahan, Beomgyu duduk disisi kanan ranjang adiknya dan memeriksa apakah winter sudah sembuh, atau malah sebaliknya.

"Gak sesakit tadi" ucapnya kikuk.

Winter masih tidak percaya mengapa sosok didepannya ini tidak membunuhnya kala itu. Ia sakit hati, dendam, dan semua yang diinginkannya telah gadis itu rebut. Sebenarnya apa alasannya?

"sini biar aku kompres-

"Kenapa engga bunuh aja?"

Beomgyu terhenti ketika pertanyaan itu memotong pembicaraannya. ia menatap kedua bola mata sendu yang sedang memberikan atensi tersebut.

"Kenapa kamu engga bunuh aku aja waktu itu?" Tanya winter sekali lagi. Bukannya ia tidak bersyukur masih bisa merasakan kehidupan normal dengan keluarganya sekarang. Hanya saja, ia penasaran dengan alasan Beomgyu. 

Baiklah, sekarang Winter gelagapan atas pertanyaannya sendiri. pasti lelaki itu akan menghabisinya saat ini juga, begitu pikir Winter. Beomgyu memperbaiki posisi duduknya. Ia mengambil tangan kanan Winter dan menggenggam pelan dalam kedua tangannya yang besar. Netranya menatap lekat binar mata adiknya itu.

"Kamu... adalah kebahagiaan bunda,"

Winter memberi perhatian penuh pada perkataan Beomgyu. bahkan Ia berbicara dengan nada yang sangat pelan kepada Winter.

"Sampai kapanpun, aku ga akan bisa gantiin posisi kamu disisi bunda sama ayah. Mereka udah bahagia sama kamu, udah sayang sama kamu. Bahkan mereka ga akan sanggup hidup tanpa kamu,"

"Kak..." lirih Winter. sekarang mulutnya kian tak tega ketika harus memanggilnya hanya dengan nama saja.

"Sakit? Iya, hati aku sakit menerima kenyataan kalau ayah udah bahagia sama kamu dan bunda tanpa aku. Tapi dendam?"


"...."


"Aku ga bisa win..."


"..."


"Aku juga sayang sama kamu"


Air mata Winter perlahan lolos dari genangan yang sedari tadi tertampung dipelupuk matanya. semakin lama, winter menyadari dirinya semakin cengeng jika terus bersama dengan Beomgyu. lelaki itu menyeka pelan air mata yang mengalir dari pipi adiknya. Winter segera memeluk dan menenggelamkan wajahnya didada Beomgyu. ia membalas pelukan hangat dan mendekapnya sambil mengusap punggung Winter.


"Maaf kak... aku minta maaf.." lirihnya dengan tersedu-sedu.


Be The FirstTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang