Terbangun meski seluruh tubuh Jungyoo sakit di persendian. Dia tak pernah menyadari jika akan berakhir seperti ini.
Yang diingat adalah kedua orang yang datang di selisih waktu kecil.
Tangannya mengerat perlahan, ada dua nama yang ia ingat kapan lalu. Antara Jung Jehian dan Park Jimin. Pasti dari kedua pria itu ada yang berniat untuk membunuhnya.
'Dasar penghianat!'
Rasanya jika dia bisa melakukan apapun pasti sudah menyekap keduanya dan memukulinya.
"Paman sudah sadar?"
Jungyoo melihat sang keponakan datang. Pria itu berada di sisi ranjangnya bersama seorang asisten yang memuakkan untuk dia lihat.
Ingin menjawab namun tenggorokannya seperti tersendak sesuatu. Perih dan membuatnya tak bisa berbicara.
Yoongi yang menyadari hanya memejamkan mata. Menyuruh sang perawat masuk dan menjelaskan tentang apa yang terjadi yang sudah di dalam rekam medis.
"Maaf, anda tidak bisa berbicara. Itu karena efek dari obat yang di telan. Bereaksi dengan cairan asam lalu membuat tenggorokan anda sedikit terbakar."
Mata Jungyoo melebar seketika. Memegang tenggorokannya sendiri. Mencoba berbicara.
"Eu.. eung.."
Yoongi menghela nafasnya, menatap asisten Goo memberi isyarat agar membawa perawat itu keluar.
Melaksanakan perintah, asisten Goo langsung membawa perawat itu pergi membiarkan kedua keluarga itu berada di dalam satu bilik.
"Paman jangan dipaksa atau pita suaramu rusak." Yoongi berucap dingin. Menyeret kursi dengan sebelah tangannya tanpa mengalihkan pandangannya pada Jungyoo.
"Paman, melihatmu seperti ini aku jadi kasihan. Tapi kau tidak perlu khawatir lagi. Aku akan memberikan perawatan terbaik untukmu agar bisa berbicara di pengadilan nanti." melihat ponselnya yang sudah menunjukkan pukul sepuluh tentu saja ada acara lain setelah kunjungan mendadak ini.
Menggeser kursinya dan segera beranjak. Yoongi tak berkata apapun. Melangkah pergi, meski ia mendengar Jungyoo menguman tanpa di mengerti olehnya, Yoongi tak akan berbalik.
"Dia telah melakukannya sejauh ini Beatrice."
Hasung tidak mengalihkan pandangannya pada foto-foto Yoongi yang dia dapatkan dari orang-orangnya.
Selama ini dia berpikir, ia akan melindungi putranya sendiri. Tetapi malah sebaliknya, Yoongi malah melindungi semuanya.
Yoongi bukan lagi pemuda berusia belasan. Yang minta diajari banyak hal olehnya atau yang harus dia lindungi.
Beatrice terenyuh saat Hasung mengambil satu dari foto-foto itu dan menatapnya lekat. Dia tahu bagaimana rasanya tidak bisa menggapai anak yang dia rindukan karena terikat janji.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Tulips in Spring (Revisi)
FanfictionHera berpikir menikah dengan Yoongi seperti tulip yang mekar di musim semi. Harum, cantik dan indah. Pertemuan yang tak disangka, disaat ekspreso yang tumpah diiringi buku-buku yang berjatuhan. Lalu ditawar dengan sekuntum tulip merah yang menandaka...