Judulnya aneh😭, bukan sychopat👽 yaaa love..
.
..
Menatap dua tiket penerbangan ke Turki, sepertinya Yoongi enggan pergi ketika mendengar ibunya sudah siuman. Meski masih di rumah sakit untuk menjalani beberapa prosedur dan pemulihan. Pintu ruangannya terbuka, hal yang Yoongi tidak sukai adalah seseorang datang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Hai, saudara... Selamat atas pernikahanmu.."
Park Jimin datang dengan bahagia. Memeluknya tiba-tiba. Yoongi tidak tahu kalau anak paman Hasung datang hari ini, bukan besok. "Bagaimana ini aku tidak membawa hadiah bagus tapi aku pastikan kau akan suka ini." katanya meledek. Membawa satu kantung yang ternyata berisi port wine.
"Terimakasih. Kau tidak perlu repot-repot Jimin."
"Ah tidak, wine itu pasti berguna untukmu. Meski kau menolak tidak minum, benar?" Jimin berjalan menelusuri ruangan ini, berjalan sebentar sebelum menempatkan pantatnya di sofa berwarna Grey. "Ah Yoongi-hyung aku dengar wanita itu papa yang memilihkannya untukmu. Ck kupikir kau mencari sendiri."
"Aku tahu kau kemari tidak ingin membicarakan ini," Yoongi mendekat dan ikut duduk di sofa lain. Melihat sekertaris Cha yang masuk bersama satu pramusaji kantornya yang membawa minuman.
Jimin menahan tawanya. "Kau benar juga, tapi aku penasaran masalahnya setelah hyung tidak menjalani hubungan selama 3 tahun saja, media sudah mengatakan kau gay."
"Aku tidak mengerti dengan wartawan. Opini mereka.. sangat luar biasa."
Yoongi menatap pramusaji itu dan mengangguk kecil seolah berterimakasih sudah mengantarkan minuman. "Desas-desus, istrimu itu dari panti asuhan? Kenapa kau mau? Asal usulnya tidak jelas."
Yoongi melihat Jimin dari pandangan mata yang tersorot tajam "Kenapa kau ingin tahu sekali?"
"Tidak boleh?" Jimin seolah meledeknya. Tidak tahu mengapa pria itu berkata demikian, Yoongi beranggapan Jimin masih memiliki rasa iri padanya. Sejak sepuluh tahun lalu, paman Hasung menjadi ayah angkatnya. Setelah kematian direktur utama-ayahnya karena serangan jantung. Katanya bukan serangan jantung, tetapi sengaja di beri obat.
"Karena beliau, aku harus berterimakasih bisa keluar dari rumor ini."
Jimin mengalihkan wajahnya, lalu menepuk pundak Yoongi, mungkin sedikit meremasanya. "Papa hanya kasihan padamu." bisiknya lalu keluar dari ruangan itu dengan senyuman seolah tak terjadi apa-apa. Yoongi memaklumi hal ini, sejak ia masuk kekeluargaan paman Hasung, perang dinginnya pada Jimin masih berlanjut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Tulips in Spring (Revisi)
FanficHera berpikir menikah dengan Yoongi seperti tulip yang mekar di musim semi. Harum, cantik dan indah. Pertemuan yang tak disangka, disaat ekspreso yang tumpah diiringi buku-buku yang berjatuhan. Lalu ditawar dengan sekuntum tulip merah yang menandaka...