.
."Benar?" Sora mencangkup wajah Hera. Memberikan pertanyaan skeptis untuknya.
"Sora, kita bahas yang lain ya.."
Warna merah jambu tercetak jelas di pipi jika di lihat lebih seksama. Berbicara dengan Sora adalah salah satu kesalahan. Sora yang masih single dan kalau tidak dikasih tahu sesuatu suka menagih, seperti saat ini. "Aku tidak mau membicarakan hal itu lagi." bujuknya. Sepertinya Sora paham, itu masalah pribadi.
"Baiklah. Yang penting temanku mendapatkan pria yang baik. Aku senang mendengar pernikahanmu. Em Hera, buatkan aku keponakan yang lucu ya.."
Udara yang semulanya hangat kini menjadi dingin, cafe yang terletak tak jauh dari kampus sangat ramai di kunjungi. Derai air hujan menyapa membuat beberapa orang terjebak sebelum sempat keluar.
"Yah... Hujan.." Sora mendengus, melihat beberapa orang berlarian masuk kedalam cafe sekedar berteduh. Getaran ponsel membuat keduanya mencari.
Hera melihat ponselnya, layarnya tertanda panggilan dari Yoongi masuk. "Hallo.." sapanya. Baginya tidak biasa pria itu menelpon di waktu yang seperti ini. Bukan waktu istirahat.
"Urusanmu sudah selesai?" pertanyaan itu pertama kali muncul, Hera mengangguk tadi dia sudah berpamitan pergi berkonsultasi dengan dosen pembimbing, masalah tugas akhirnya.
"Iya.. Sudah." Hera melihat Sora tengah menguping, ini membuatnya tak nyaman. Malu setengah mati jika di perhatikan.
"Kalau pulang tidak usah naik bus. Aku di perjalanan, katakan kamu ada dimana?"
Sejujurnya Hera ingin menemani Sora pulang dengan bus tapi Sora memberikan isyarat agar dia ikut dengan Yoongi pulang. "Em, di Cafe Dee Koo--"
"Tunggu disana, lima menit." sahut Yoongi cepat. Panggilan itu tertutup sepihak. Hera melihat ponselnya sekilas sebelum menatap Sora yang terlihat senang.
"Aku tidak apa kok, sungguh. Lagi pula setelah kamu pergi, Jackson datang."
"Kamu benar mau dengan Jackson?" tanyanya, yang Hera tahu Sora tengah dekat dengan mahasiswa magister dari kampus sebelah. Seorang pria berusia 27 tahunan dengan senyuman bak matahari yang menyinari. Iya Hera ingat wajahnya, kadang-kadang mereka tidak sengaja bertemu.
"Iya, sekedar menagih hutang."
Astaga.
Hera sempat berpikir jika itu benar terjadi. Ternyata hanya sekedar menagih hutang saja dia kira benar akan berkencan, kendati Jackson itu tampan dan dikenal sebagai playboy.
"Nah itu pasti mobil suamimu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Like Tulips in Spring (Revisi)
FanfictionHera berpikir menikah dengan Yoongi seperti tulip yang mekar di musim semi. Harum, cantik dan indah. Pertemuan yang tak disangka, disaat ekspreso yang tumpah diiringi buku-buku yang berjatuhan. Lalu ditawar dengan sekuntum tulip merah yang menandaka...