16. Tak Sama Seperti Dulu

10 6 3
                                    

Andai aku bisa menulis skenario indah mungkin sudah ku tulis kisah ini seindah mungkin.
.
.

Kalau berharap hadir orang baru bakalan sama seperti dulu. Mungkin banyak orang yang mudah merelakan, mungkin orang bakalan mudah buat mengiklaskan.

Sebab tidak ada yang bakalan sama seperti yang dulu, maka manusia harus bisa menerimanya.

Semuanya hanya ada satu tidak bakalan ada yang sama, semua beda.

Itulah yang Defri selalu ingat, tidak ada yang sama seperti dulu.

Ia balik setiap diary itu. Goresan tinta di setiap lembar itu mampu menggores hatinya. Terenyuh, namun kadang ada senyum terpatri di wajahnya.

Tulisan di sana mampu membuat film dokumenter itu berputar kembali.

Ada satu halaman yang membuat Defri ingin menangis sejadi-jadinya, namun tangis itu ia tahan sebisa mungkin.

4 juni 2018

Thalassa Irenka :)

Wyakta Kadefrian Yuwa, aku mencintai mu seluas birunya laut. Setinggi birunya langit. Lebay ya Def??....

'Lebay ya Def', kalimat itu membuat ia terkekeh "engga Ta."

Aku menulis banyak tentang hari yang aku jalani, bahkan luka yang tak orang ketahui mampu aku beri kepada mu.

Defri, dari sekian banyak yang bersandar hanya kamu yang berani melabuh.

Dari sekian banyak luka cuma kamu yang mampu sembuhkan.

Dari banyak cinta cuma kamu yang benar-benar tulus.

Aku senang menjadi kekasih mu, dua tahun lagi aku akan menjadi milikmu, selamanya.

Kiasan di atas kadang menjadi ke khawatiran di dalam diriku.

Andai suatu saat semuanya terbalik gimana? Bagaimana seandainya laut yang jauh mencintai ku? Bagaimana seandainya langit biru membentang nama ku?

Aku berharap kamu tidak akan pernah merasa kehilangan Def. Aku harap kamu bisa hidup tanpa aku. Banyak kemungkinan buruk yang selalu aku pikir, aku takut kehilangan kamu. Tapi semuanya tidak ada yang benar-benar abadi.

Defri terimakasih atas cinta dan kasih sayang yang kamu kasih selama ini sama aku. Aku belum bisa mengungkapkan terimakasih ini secara langsung tapi suatu saat akan ku lakukan.

Terimakasih, i love you Wyakta Kadefrian Yuwa.

Senyum dan sesak di dadanya bercampur menjadi satu. Buku diary itu telah usai ia baca, buku itu di berikan Azil saat mereka bertemu di pemakaman.

Banyak cerita yang tidak di ketahui Defri.

Sebulan sebelum tragedi Tata pernah bercerita soal hidup singkat namun bermakna.

"Mengenal dan jatuh hati sama Defri itu cuma butuh waktu yang singkat namun bermakna. Sangat-sangat bermakna. Hidup itu singkat tapi coba lah mengerti setiap makna yang di lalui, Zil. Ada hal-hal yang terlihat tidak penting tapi percayalah hal seperti itu yang mampu membuat makna yang selalu di kenang. Memberi banyak ajaran perihal hidup. Kematian juga singkat kan? Bahkan tidak berduga, namun di setiap itu pasti juga punya makna" katanya kepada Azil lewat telepon itu.

Langit 33.000 Kaki [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang