•6

870 85 23
                                    





Jeongwoo terbangun dari tidurnya karena suara alarm yang sangat berisik, bangun tanpa membuka mata, tangannya mematikan alarm dan hendak melanjutkan tidur kembali tapi tertunda karena hidungnya mencium aroma lezat seperti bau makanan

Perutnya yang memang terasa lapar sejak semalam tapi terlalu malas untuk bangun, membuat Jeongwoo langsung bangun dari tidurnya dan keluar kamar, sampai didapur Jeongwoo diam mematung ditempat

Seorang Gadis sedang memasak, mengenakan kemeja agak kebesaran dengan celana hot pants, rambut digerai dan meski memakai kaca mata tak menutup kecantikan yang ada pada dirinya, Jeongwoo terkejut bukan main, apa ini benar benar Leona?

Gadis cupu yang sering menjadi bahan bully para Siswa Siswi di Sekolah bahkan oleh dirinya sendiri, sekarang berpenampilan se-menarik ini. tidak bisa dipercaya, Jeongwoo tidak mau munafik kalau dia menyukainya

Persetan apa kata orang tapi serius Jeongwoo menyukai penampilan Leo yang seperti ini, sangat menarik dan memanjakan mata

Menyadari kehadiran seseorang dibelakangnya, Leo berbalik badan dan netra keduanya bertemu, bisa Jeongwoo lihat kalau luka disudut bibir bekas semalam masih ada tapi dengan pikiran bodohnya itu membuat Leo terlihat jadi lebih cantik

Jantung Jeongwoo berdegup kencang saat Leo tersenyum menatapnya, setelah mematikan kompor, meletakan masakannya dipiring lalu menyajikannya dimeja, Leo menghampiri Jeongwoo yang masih berdiri seperti patung ditempatnya

"Sarapan dulu Jeo, aku membuat makanan kesukaan mu, nasi goreng kimchi, maaf kalau tidak sama dengan masakan Ibu, aku masih belajar.."

Jeongwoo tak menolak, tidak juga mengatakan apapun, dia menuruti sesuai yang dikatakan leo, padahal biasanya dia selalu menolak setiap Leo menyuruhnya makan

"Maaf kalau tidak sopan tapi ada nasi disebelah sini" tangan Leo terulur mengambil nasi disudut bibir Jeongwoo

"Bagaimana, enak tidak?" tanya Leo sambil memiringkan kepala, Jeongwoo akui Leo terlihat menggemaskan tapi sebisa mungkin dia mempertahankan dindingnya yang sudah dia bangun susah payah agar tidak runtuh, mau diletakan dimana wajahnya, ini sama saja seperti menjilat ludah sendiri

"Jeongwoo.." Jeongwoo kembali dibuat terkejut saat tangan Leo menyentuhnya tidak. benar benar memegangnya

Menyadari itu, Leo segera menjauhkan tangannya "Maaf, aku tidak bermaksud. kau mau mandi sekarang, biar aku siapkan air panasnya" Belum Jeongwoo menjawab, Leo sudah pergi dari hadapannya dan setelah tubuhnya sepenuhnya menghilang, sudut bibir Jeongwoo tertarik membentuk senyuman

Jeongwoo tidak mengerti ada apa dengan dirinya tapi tidak ada salahnya kan kalau merasa senang tiba tiba?

Lagi pula tidak ada yang tau dan melihat selain tuhan dan dirinya sendiri tentunya

Keduanya sudah siap dengan Seragam yang melekat dibadan masing masing, jangan tanya kenapa pakaian Jeongwoo bisa ada dirumah Leo karena kalian akan tau sendiri nanti

Jeongwoo lagi lagi menatap penampilan Leo dari ujung kaki sampai kepala, Jeongwoo semakin dibuat tidak mengerti dengan apa yang terjadi padanya dalam waktu semalam setelah dia memberinya sedikit pelajaran

Rok yang tidak terlalu pendek tidak juga panjang, baju yang pas sesuai ukuran tubuhnya namun tidak terlalu ketat, kancing Seragam bagian atasnya terbuka, tidak ada lagi rambut di kuncir kuda dan Jeongwoo cukup terpesona saat melihat mata itu, coklat hazel yang cantik meski ditambah lensa kontak dengan warna serupa, Leo terlihat sempurna hari ini

Kalau boleh Jeongwoo akui, Han Jian tidak ada apa apanya dibandingkan dengan Leona sekarang, bolehkah Jeongwoo bangga kalau leo benar benar adalah miliknya?

Haruskah dia akui saja semuanya sekarang pada orang orang diSekolah?

Jeongwoo mulai diliputi rasa takut kalau ada yang mendekati Leo, tidak. Jaehyuk yang merupakan teman dekatnya saja sudah membuat Jeongwoo marah walau Gadis ini masih dengan penampilannya yang sebelumnya

"Kenapa masih disini, nanti kau terlambat menjemput Jian"

ada yang retak tapi bukan kaca, ada yang meledak tapi bukan kompor, ada yang melebur tapi bukan lava gunung berapi, Jeongwoo berdecak kesal lalu pergi tanpa mengatakan apapun, membuat Leo menatapnya dengan tatapan bingung tapi setelah mobil Jeongwoo menjauh, tatapan Leo berubah menjadi sulit diartikan

Mulai detik ini, esok dan seterusnya. tidak akan ada lagi Leo yang kemarin kemarin, jangan tanya apa alasannya dan kenapa tiba tiba karena kita tidak pernah tau isi pikiran seseorang

Cukup singkat sebenarnya untuk perubahannya ini tapi Leo tidak peduli, menjadi orang bodoh itu cukup melelahkan dan dia tidak mau menyia nyiakan kesempatan yang ada

Bagaimana pun caranya, Leo akan membuat Jeongwoo bertekuk lutut meminta maaf padanya

ini tidak akan menjadi cerita kejam pembalasan dendam berlandaskan sakit hati, melainkan akan menjadi sebuah pelajaran yang sangat berarti bagi seorang Park Jeongwoo ke depannya, kira kira apa itu tidak ada yang bisa menebak, biarkan ini berjalan sesuai alurnya dengan bantuan tuhan sebagai sutradaranya





Red Flag - END✔ || Jeongwoo TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang