•13

633 64 10
                                    


plak.!

"apa belum puas pukulan Ayah mu tadi pagi, menjaganya saja kau tidak bisa!"

"Nyonya tolong tenang.."

Bagaimana tidak marah, Rose sedang sibuk dengan proyeknya dibutik tapi tiba tiba dihubungi pihak Sekolah tentang keadaan Leo yang tidak baik baik saja, saat datang dia dibuat terkejut dengan sekujur tubuh Leo dipenuhi luka lebam, kepalanya diperban, orang gila mana yang berani melakukannya. jelas Rose marah pada Jeongwoo, kalau anaknya itu menjaga Leo dengan baik tidak akan seperti ini

"Jadi begini kelakuan kamu." Jeongwoo sudah tertangkap basah dan tak bisa mengelak atau memberi pembelaan

"Bibi tolong tenang, jangan.." ucap Jian berusaha menengahi

"Diam kamu! berapa kali harus saya katakan untuk jauhi Jeongwoo, apa kamu lakukan padanya sampai dia berani melawan orang tuanya sendiri!"

Jian tak bisa berkutik melihat Rose yang begitu marah padanya

"Telepon ambulance sekarang dan bawa anak ku ke Rumah sakit atau Sekolah ini aku tuntut, dan kalian bertiga cari siapa orang yang melakukan ini pada anak ku, aku tidak peduli dia anak siapa."

Kepala Sekolah tak bisa menahan Rose karena Rose merupakan salah satu donatur terbesar Sekolah, melawan Rose sama saja menghancurkan Sekolah, Jian memang dari keluarga kaya tapi tidak sekaya Jeongwoo itu sebabnya dia tidak bisa terlalu banyak bertingkah

Tapi melihat Rose yang sangat menyayangi Leo, membuatnya terbakar api cemburu, sebenarnya apa hubungan Leo dengan Jeongwoo, terlintas juga dibenaknya soal perkataan leo beberapa waktu lalu tentang dirinya yang direstui

Tidak mungkin tidak ada hubungan apapun tapi Rose se-khawatir itu, terlebih lagi Leo cuma anak dari mendiang seorang pembantu yang bekerja dikeluarga Jeongwoo cukup lama, setelah Ibunya meninggal dia dibesarkan oleh Rose dan keluarga, hanya itu yang Jian tau

"ambil tas mu dan ikut Ibu, aku tidak menerima penolakan apapun." Jeongwoo keluar dari ruang kepala Sekolah, meninggalkan Ibunya bersama dengan Jian yang tidak tau fungsi dirinya apa tetap berada di sana

"aku mau pelakunya cepat ditemukan atau Sekolah ini aku tuntut, kalau perlu aku tutup sekalian"

"Mohon bersabar nyonya, kami akan mencari tau siapa pelakunya, anda bisa mempercayakannya pada Sekolah"

"aku beri waktu satu minggu, setelahnya Sekolah ini aku tuntut kalau pelakunya belum juga ditemukan"ucap Rose lalu keluar tanpa pamit

Seoul medical center.

Bunyi mesin EKG memenuhi seisi ruangan, Jeongwoo sudah berganti pakaian dan keadaanya terlihat lebih baik dari pada saat di Sekolah, begitu juga dengan Rose, urusan butik dia serahkan pada bawahannya

Sekarang Rose sudah tau semuanya kalau Jeongwoo tidak pernah memperlakukan Leo dengan baik, kecewa, marah, semua menjadi satu, meski Leo bukan terlahir dari rahimnya tapi Rose membesarkannya seperti anak sendiri, dia sayangi dan beri kasih sayang sama seperti dia menyayangi Jeongwoo, tidak ada perbedaan kasih sayang antara Jeongwoo dan Leo, semuanya sama

"Ibu benar benar kecewa pada mu, tidak menyangka kalau kau.." Rose bingung harus mengatakan apalagi

Jeongwoo tertunduk diam, tak melawan atau membantah seperti biasanya, ponselnya yang bergetar tertera nama Jian disana dia hiraukan, entah kenapa dirinya dihinggapi rasa bersalah yang teramat sangat

"apa yang harus aku katakan saat menghadap Ibunya, karena mu, jangankan menyebutnya, untuk mendatanginya pun rasanya aku tidak pantas, kau sudah membuat ku gagal sebagai seorang Ibu, Jeongwoo" ujar Rose sambil terisak

clek.

"Rose.." Rose berlari memeluk suaminya dengan erat

"June, Leo.."

"Tenang, katakan pada ku apa yang terjadi, ceritakan pelan pelan"

Rose menceritakan semuanya, termasuk perilaku Jeongwoo pada Leo dibelakang mereka, June tentu saja emosi dan hampir menghajar anaknya itu tapi Rose menahannya

"anak ini benar benar."

Jeongwoo dibilang merasa bersalah, dia merasa bersalah tapi lama kelamaan benci juga dicaci maki terus menerus seolah semua adalah kesalahannya, dia yang paling bersalah sedangkan orang tuanya tidak salah sama sekali

apa apaan itu?

"Berhenti menyalahkan aku, lagi pula aku sudah minta maaf dan juga bukan aku yang satu satunya salah disini, kalian sebagai orang tua juga salah, egois. hanya mementingkan diri kalian sendiri tapi tidak dengan ku"

"Jaga ucapan kamu Jeongwoo, kamu tidak mengerti apa apa"

"Katakan apa yang tidak aku mengerti! aku selalu menuruti apapun yang kalian inginkan, sedari dulu aku tidak pernah hidup dengan pilihan ku sendiri, semuanya kalian yang atur jadi apa salahnya aku ingin kebebasan untuk diri ku sendiri, aku bahkan harus menikah dengan orang tidak aku cintai dan harus melepaskan orang yang aku cintai tapi kalian masih bilang aku tidak mengerti apa apa, justru karena aku sangat mengerti!

aku benci tapi mencoba menerimanya tapi aku tetap tidak bisa, seribu kali pun aku berusaha tetap tidak bisa dan kalian tidak bisa memaksa ku, ikatan sialan ini membuat ku ingin mati rasanya kalau kalian mau tau"

brakk.!

"Jeongwoo.."

"Jangan di kejar, biarkan saja"




Red Flag - END✔ || Jeongwoo TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang