•21

601 54 0
                                    






Kerlap kerlip lampu yang menyilaukan mata tidak mengurungkan niat Jeongwoo untuk tetap bergabung bersama teman temannya menari ditengah tengah kerumunan manusia yang begitu banyak

Menikmati sepanjang malam dengan alunan khas musik DJ yang membuat tubuh bergoyang, Jeongwoo yang awalnya sudah berjanji pada dirinya sendiri untuk tidak minum pada akhirnya kalah juga dengan bisikan setan, saat seorang temannya memberikan segelas vodka, Jeongwoo menerimanya dengan senang hati

Perlu diketahui, toleransi alkohol Jeongwoo tinggi, satu sampai empat gelas bukan apa apa baginya

"Hey boy.." ucap seorang Gadis menghampiri Jeongwoo

Tubuh yang tidak terlalu tinggi, berbadan ramping, tidak terlalu putih kulitnya namun menarik dan yang pastinya Dia seksi, tipenya Jeongwoo sekali dan jangan bicarakan Jian dulu untuk saat ini

"Hey,,what's your name?"

"Megan and you.."

"Jeongwoo, Park Jeongwoo.."

"okay, Jeongwoo,,apa boleh aku menemani mu dan kita habiskan malam ini dengan lebih indah, kau keberatan?" Megan tak segan mengalungkan kedua tangannya dileher Jeongwoo dan Jeongwoo juga tak segan melingkarkan tangannya dipinggang Megan

"Tentu saja tidak" Jeongwoo beralih menatap teman temannya dan seolah mengerti mereka meninggalkan Jeongwoo bersama dengan Megan

"Kau, terlihat sangat tampan"

"Kau juga, sangat cantik"

"Berapa umur mu?"

"Kenapa bertanya begitu?"

"Hanya ingin tau saja"

"19 tahun"

"Kau pasti bercanda?"

"Kenapa harus?"

"aku tidak percaya kau.." Jeongwoo menarik pinggang Megan agar lebih dekat dengannya

"umur tidak penting, yang penting adalah aku bisa memuaskan mu atau tidak, bukan kah begitu?" Megan tersenyum tipis lalu mendekatkan wajahnya dan mencium Jeongwoo tepat dibibir, awalnya cuma menempel tapi Jeongwoo yang tidak terima jadi dia menginginkan lebih dan permainan dipimpin oleh sang Dominan

Pergulatan panas keduanya tidak dipedulikan orang orang sekitar, ayolah bung, kau berbuat hal tercela ditempat maksiat, siapa yang akan peduli

Jeongwoo melepas tautan mereka karena Megan memukul pelan dadanya pertanda butuh ruang untuk menarik nafas

"Kau anak SMA yang sangat nakal"

"Tapi kau suka, apa aku benar?"

"apa kau sudah.."

"aku sudah menikah, aku juga masih berpacaran dengan Pacar ku, apa kau keberatan dengan itu?"

"Kau menikah muda?"

"Kau tau, Perjodohan."

"lalu pacar mu?"

"Kami bersama cukup lama tapi sejujurnya, dia bukan tipe ku"

"Lantas, kenapa kau mengencaninya?"

"Karena aku suka dia"

"Bagaimana dengan ku"

"aku milik mu kalau kau ingin"

Cup.

"Ceritakan tentang diri mu"

"Tidak ada yang special, ayah ku meninggalkan ku saat aku kecil, Ibu ku tidak tau dimana dan aku diasuh oleh saudara Ibu ku, aku berkuliah di G.O.A.T University, semester 4"

"apa yang kau lakukan disini?"

"Mencari kesenangan"

"Dengan menghampiri ku?"

"Kau terlalu percaya diri Jeongwoo tapi sayangnya itu benar"

"alasannya?

"Kau menarik dan aku tertarik"

"Perkataan mu sangat manis, kau belajar dari mana, hm?"

"aku lebih tua dari mu, ingat"

"Baiklah, apa aku harus memanggil mu dengan sebutan Kakak"

"agak menggelikan tapi boleh juga, terdengar sangat lucu"

Jeongwoo terlihat menikmati kebersamaannya dengan Megan, tidak ada kecanggungan sama sekali, pembawaan Megan yang asik membuat Jeongwoo ingin terus bersama dengannya

Dia bahkan lupa dengan satu satunya orang di Rumah saat pergi di jam satu pagi, Leo yang suka terbangun ditengah malam karena kehausan, bertanya tanya saat melihat pintu kamar Jeongwoo terbuka lebar, pikirnya lelaki itu lupa menutup pintu tapi saat Leo masuk kamarnya justru kosong, dicari kemana pun tidak ada

Langsung saja leo menghubungi Jeongwoo karena merasa khawatir tapi panggilan darinya tidak diangkat dan hanya berdering, berulang kali terus dilakukan dan hasilnya tetap sama

Tidak peduli seberapa bencinya Jeongwoo pada dirinya karena mau bagaimana pun, lelaki itu tetap Suaminya

"Halo, Leo,,ada apa?"

"Jaehyuk, maaf mengganggu, apa Jeongwoo ada di Rumah mu?"

"Tidak, memangnya kenapa?"

"Dia tidak ada di Rumah"

"Sehari saja, berhenti peduli padanya"

"Jaehyuk, jangan mulai"

"Baiklah, tunggu sebentar, aku mau tanya pada teman ku, mungkin saja Jeongwoo bersama dengannya"

"Terima kasih, maaf karena mengganggu waktu istirahat mu"

"Tidak masalah"

Setelah menunggu beberapa menit Jaehyuk mengirim pesan pada Leo kalau Jeongwoo berada di Club malam bersama dengan teman temannya

"Jaehyuk, bisa antarkan aku kesana?"

"Tidak, kau tidak boleh pergi ke tempat seperti itu leo"

"Terus, Suami ku boleh?"

"Sepuluh menit, kau siap siap"

"Terima kasih lagi.."

"Cuma ini yang bisa aku lakukan"

tok.! tok.!

"Sebentar"

Clek.

"Oh, Jaehyuk.."

"Sudah siap?"

"Sudah"

"Kalau begitu ayo, tapi sebelumnya apa kau yakin mau datang kesana?"

"Sangat yakin tapi aku minta tolong jangan sampai Ayah dan Ibunya tau"

Kau memikirkan dia tapi dia memikirkan kamu saja tidak - batin Jaehyuk

"Tenang saja, se-brengsek apapun si bajingan itu, dia tetap teman ku"

Selama perjalanan tidak ada pembicaraan sama sekali, Leo sibuk memikirkan Jeongwoo sementara Jaehyuk meringis pelan dalam hati

Berada dibawah langit yang sama ternyata belum cukup, murka pada gejolak sanubari yang semakin tidak tau diri, layaknya fatamorgana yang tidak bisa dimiliki, Jaehyuk benci kenyataan itu








Red Flag - END✔ || Jeongwoo TREASURE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang