Zee, ia terus berlari di sepanjang koridor rumah sakit. Wajahnya mengisyaratkan akan kepanikan, dari cara dirinya berlari dengan tergesa-gesa saja membuat siapapun yang melihatnya akan ikut merasakan kepanikan dan kegelisahan dari pria bermarga Panich itu.
"Apa yang telah aku lakukan?" tanya zee pada dirinya sendiri, dengan sorot mata yang sendu dan sedih.
Zee terus melihat kearah kanan dan kiri, dan menyadari jika koridor rumah sakit itu sangat sepi dan gelap, tidak ada satu orangpun yang zee temui di sana. Koridor itu, seperti lorong yang tidak ada ujungnya namun di penuhi oleh berbagai pintu di setiap sisinya. Zee, ia sangat bingung dirinya sedang berada di mana sebab semua ini seperti labirint, tempat yang tidak akan ada jalan keluarnya.
"Apa ini?" gumam zee, saat dirinya mengangkat salah satu tangannya yang tiba-tiba terdapat sebuah tangkai mawar merah di dalam genggamannya.
Namun, saat zee sedang terus menatap setangkai mawar merah itu dalam diamnya, tiba-tiba saja ada seseorang yang memanggilnya dari arah belakang. "Hia" Dan, seketika zee terdiam sejenak sebelum dirinya menoleh, karena entah mengapa hatinya begitu menghangat saat mendengar panggilan itu di lontarkan untuk dirinya.
"Nu?" gumam zee, pelan. Sorot mata indah itu kini menatap suaminya dengan sangat mendalam, zee yang di tatap oleh istri yang sangat di bencinya itu seketika membeku. Zee, tidak tahu harus berbuat apa karena pada saat melihat nunew yang kini berada di hadapannya dengan penampilan yang begitu cantik membuat hatinya membeku, membuat deru nafasnya tak lagi berhembus, dan aliran darahnya pun seketika berhenti mengalir.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEENUNEW: BayanganMu!
FanfictionLAUT, Haruskah aku tenggelam di dalammu? agar aku tahu bagaimana rasanya menghilang dan melupakan! Aku hanya ingin melupakan, tanpa terus mengingat. Aku hanya ingin dipercaya, tanpa harus terus percaya. Aku hanya ingin menghilang, tanpa adanya jejak...