Disebuah ruangan bernuansa putih dan banyak lukisan-lukisan indah, seperti arsitektur yang handal karena telah mendesain ruangan mewah itu dengan detail kreatifnya. Namun, bukan itulah yang menjadi topik pembicaraan kali ini, sebab di ruangan itu kini terdapat lima pria yang duduk saling berhadapan di sebuah meja berbentuk persegi panjang.
Sudah setengah jam mereka hanya berdiam diri dan hanya saling menatap satu sama lain tanpa berbicara apapun. Hingga, ada salah satu dari mereka yang tiba-tiba menghancurkan keheningan yang melanda. "Aku kira kaulah yang telah membawanya pergi dari sini" ungkapnya yang sedari tadi pertanyaan itu terus bersarang di kepalanya.
"Apa maksudmu? ingat baik-baik, walaupun aku menginginkan nunew kembali padaku. tapi aku tidak pernah memaksanya selagi dirinya amnesia aku tidak akan melakukannya" jelas zee dengan wajah sinisnya, dan mata tajamnya.
"Cukup!, tidak ada waktu lagi untuk memperdebatkan hal yang tidak penting, karena saat ini ada hal yang jauh lebih penting; sebab ada satu nyawa yang harus kita selamatkan, nyaitu nunew" tegas max yang menghentikan pertengkaran tidak bermutu antara joss dan zee.
James mengangguk, setuju dengan ucapan max karena pertengkaran yang mereka buat tidak akan membuat nunew kembali dengan sendirinya. "Benar, apa yang dikatakan max. jika kita terus berdebat tanpa adanya jalan keluar maka kita akan berakhir menyesal" ungkap james, memandang mereka satu persatu dengan sorot mata yang tersirat keputus-asaan.
"Siapapun dia, orang yang telah mencelakai nunew..akanku buat dia menyesal seumur hidupnya" Zee mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat hingga kuku jarinya memutih, rona wajahnya pun kini sudah berubah menjadi merah padam karena menahan emosi yang terpendam.
Mendengar ucapan yang di lontarkan oleh zee membuat max teringat akan ucapan seseorang, Namun dirinya masih belum ingat siapa orang itu, dan max sangat yakin dibalik hilangnya nunew ada hubungannya dengan orang itu.
"Kalau begitu, artinya orang yang bernama nunew chawarin itu tidak pantas bersanding bersama Zee pruk panich"
"Saint"
gumaman lirih yang max ucapkan membuat semua orang yang berada di ruangan itu mengalihkan pandangannya ke arahnya. "Saint?, apa maksudmu max?" zee melontarkan pertanyaannya kepada max, dan tentu pertanyaan itu membuat max tersadar dari lamunannya.
"Apakah saint yang kau maksud adalah orang yang aku kenal?" ucapan james kembali membuat mereka memusatkan perhatiannya pada james.
Melihat raut wajah mereka yang dipenuhi oleh tanda tanya, james pun akhirnya kembali berucap, menjelaskan siapa saint yang dirinya kenali itu kepada mereka semua. "Dia musuhku selama aku duduk di bangku sekolah menengah akhir, dia selalu menghinaku...sebab itu aku benci dirinya, namun setelah kita lulus aku tak pernah bertemu dengannya lagi; hingga baru kemarin saat persidangan aku bertemu kembali dengannyaㅡdia telah menjadi pengacara, dan aku baru tahu pengacara yang terkenal itu yang selalu dibicarakan orang-orang adalah dirinya; tapi aku merasa dia telah berubah, sikapnya bertambah menjengkelkan" jelas james, yang tentu mendapatkan tatapan tidak suka dari semuanya.
"Saint Suppapong Perdpiriyawong" celetuk nat, yang sedari tadi hanya terdiam ditempatnya dan hanya menyimak obrolan mereka tanpa berkomentar sama sekali.
"Beberapa hari yang lalu aku meminta bantuan kepadanya, untuk mencari keberadaan nunew, dan dia mengiyakan permintaanku" sambung nat, dengan wajah sedikit ketakutan.
Max yang menyadari jika nat sedang gelisah, dirinya mengelus surai lembut milik sang kekasih. "Sayang, kau tak perlu khawatir..zee, aku dan yang lain berjanji akan menemukan nunew dalam keadaan baik-baik saja" max tersenyum hangat kepada nat, berusaha membuat kekasihnya itu merasa sedikit tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEENUNEW: BayanganMu!
FanfictionLAUT, Haruskah aku tenggelam di dalammu? agar aku tahu bagaimana rasanya menghilang dan melupakan! Aku hanya ingin melupakan, tanpa terus mengingat. Aku hanya ingin dipercaya, tanpa harus terus percaya. Aku hanya ingin menghilang, tanpa adanya jejak...