Terdiam, merenungi segala sesuatu yang tidak pasti membuat saraf di otaknya tak lagi berpikir dengan logis. Sebuah ingatan, terus saja mengganggu pikirannya bahkan terus terbayang-bayang didalam benaknya. Setiap hari, dirinya harus berharap dengan perasaan yang tabu, yang sulit untuk diterka dan sulit untuk di tinjau.
"Mengapa kau melupakanku?" lirihnya. Dengan perasaan dan pikiran yang menjalar kesuluruh relung hatinya. Kini, dirinya seperti sedang dalam mode yang sangat membingungkan, disatu sisi dirinya bahagia karena sudah berhasil menemukan cintanya, namun disisi lain dirinya bersedih karena cintanya tak dapat mengingat siapa dirinya.
Apakah?, dirinya terlalu kejam hingga harus di lupakan?. Atau, apakah dirinya memang pantas dilupakan?. Begitu sulit memang, saat kita mencintai orang yang dulu kita tidak cintai dan kini kita sendiri yang balik mencintainya. Huhf, haruskah? dirinya menyerah?. Tapi, menyerah bukanlah jalan yang tepat untuk menyelesaikan semuanya.
"Nunew" gumamnya lagi, sambil terus menatap selembar foto digenggaman tangannya.
"Tidak ada yang lebih indah dari senyummu". Zee, terus melontarkan kalimat-kalimat yang selalu sama yaitu, Memujanya. Rasa rindu yang sudah lama terpendam dalam hatinya, membuat dirinya menjadi tidak bisa mengontrol perkataannya. Ingin rasanya ia berlari dan langsung merengkuh tubuhnya dengan sangat erat, bahkan dirinya tidak ingin melepaskan pelukan itu biarkan saja pelukan yang dibaluti rasa rindu itu bertahan lebih lama lagi.
"Namun, dulu bukanlah aku yang membuatmu tersenyum bahagia. Karena, aku hanya bisa memberikan tangisan kesedihan kepadamu. Dan, inilah balasan serta hukuman darimu untukku? dengan cara melupakanku? setelah sekian lama kau menghilang?" tanya zee, dengan wajah yang lebih terlihat begitu sedih.
"Nunew, aku merindukanmu. Ku mohon kau KEMBALI!...Hiks" zee berteriak histeris.
Ditempat yang sunyi kini dirinya menangis dalam diam, berteriak tanpa suara. Tidak ada yang melihat begitupun tak ada yang mendengar, mungkin memang iya jika menangis bukanlah cara yang tepat untuk meredakan rasa sakit yang membelenggunya. Namun, setidaknya ia bisa melepaskan rasa lelah yang kini mengurungnya.
Zee, bukan orang yang lemah, bukan juga orang yang mudah menangis. Tapi, sekarang semua orang bisa melihat perubahan sikapnya yang menjadi lemah dan mudah menangis, zee ingin semuanya kembali seperti awal. Dirinya, ingin memperbaiki segala kekacauan yang sudah dilakukannya, walaupun mustahil tapi bisakah itu terjadi?.
Ceklekkk...
"Zee!" panggil max saat sudah memasukki ruang kerja zee. Wajah max seketika menjadi kaku, saat melihat zee yang lagi-lagi seperti orang gila.
"Kau kenapa lagi?, setelah menghilang secara tiba-tiba dari acara pernikahanmu...sekarang kau tambah menjadi seperti mayat hidup atau zombie?, aish." komentar max, yang sudah muak dengan sahabatnya itu.
Zee masih fokus pada satu titik yang sedari tadi dirinya pandangi, yaitu foto nunew. Max yang tidak di respon oleh zee hanya bisa menghela nafasnya lelah, mengapa dirinya harus berteman dengan manusia seperti zee? sungguh merepotkan, Pikir max.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEENUNEW: BayanganMu!
FanfictionLAUT, Haruskah aku tenggelam di dalammu? agar aku tahu bagaimana rasanya menghilang dan melupakan! Aku hanya ingin melupakan, tanpa terus mengingat. Aku hanya ingin dipercaya, tanpa harus terus percaya. Aku hanya ingin menghilang, tanpa adanya jejak...