Plakkk!...
Rasa panas kini menjalar di sisi pipi tirus nat. Matanya sudah memerah karena menahan air matanya, "DIMANA SOPAN SANTUNMU!, NAT!" Teriaknya melengking di penjuru ruang tamu panti asuhan, percayalah semua anak panti pasti mendengar teriakan yang nyonya yinying lakukan.
Nat, bocah itu mengepalkan kedua tangannya dengan emosi yang kini sudah menjalar keseluruh saraf nadinya. Disampingnya, ada yim yang mengelus lengan nat dengan lembut berusaha untuk menenangkan kakaknya itu agar tidak terpancing emosi. "Phi, tenanglah" bisiknya pada nat. namun sepertinya nat tidak mendengarkan apa yang di ucapkan oleh yim padanya.
"JELAS AKU MEMILIKI SOPAN SANTUN, KARENA BUNDA WEN YANG SUDAH MENGAJARIKU APA ITU SOPAN SANTUN, ETIKA YANG BAIK DAN BAGAIMANA CARANYA MEMPERLAKUKAN ANAK PANTI DENGAN CARA YANG BENAR!" balas nat dengan ikut berteriak ke arah wanita paruh baya didepannya, nyonya yinying.
Nyonya yinying, menatap tajam kearah nat saat mendengar balasan yang nat berikan untuknya. "Kau~...
Nat, segera memotong ucapan yang ingin dikatakan oleh nyonya yinying, "Apa yang salah?, jika aku hanya ingin meminta bantuanmu untuk menemukan nunew?. Kenapa kau begitu sangat marah?, bahkan kau sampai mengusir yim dari panti hanya karena yim memintamu untuk mencari nunew" Tatapan nat penuh dengan kebencian yang tidak akan pernah sirna. Menurut nat, wanita ular itu hanya ingin mengusai panti asuhan untuk dirinya sendiri dengan cara mengusir anak-anak panti secara satu persatu. Wanita itu, sangat licik di mata nat.
"Nu?, nunew?...Siapa dia?" tanya saint menatap ke arah nyonya yinying, yang sedari tadi hanya duduk santai dengan menyilangkan tungkainya, Elegan sekaligus tampan.
Sadar akan kehadiran orang lain, nat pun kemudian mengalihkan pandangannya kearah saint yang sedari tadi duduk disana. Lalu, bertanya sesuai apa yang ada didalam otaknya. "Apakah kau adalah tuan saint suppapong Perdpiriyawong? aku dengar kau adalah seorang pengacara?. Jika benar, bisakah kau membantuku mencari nunew?" Ucap nat, yang setiap kalimatnya seperti pertanyaan.
Saint yang mendapat banyak rentetan pertanyaan dari nat, hanya bisa tersenyum miring. Lalu, kemudian menanggapi pertanyaan dari nat, dengan tatapan yang mengarah pada nat, saint pun menjawab. "Yah, aku adalah saint suppapong Perdpiriyawong, seperti yang kau ketahui..Aku adalah pengacara yang bisa menuntaskan segala masalah apapun dengan argumenku" balas saint, dengan sikap santainya.
"Jadi, kau bisa membantuku menemukan nunew, bukan?" tanya nat, yang sudah kesenangan karena ada seseorang yang menurutnya tepat untuk dimintai bantuan.
"Maaf tuan saint, sebaiknya urusan ini biar saya saja yang mengurusnya. Anda, tidak perlu repot-repot untuk mencampurinya" timpal nyonya yinying, yang jelas mendapat tatapan membunuh dari nat dan juga yim yang berada di sampingnya, keterdiaman yim bukan berarti dirinya tidak marah. Anak itu, sebenarnya sangat murka pada adik dari ibu angkatnya itu. Namun, yim berusaha untuk menahan emosinya agar tidak meluap-luap seperti nat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ZEENUNEW: BayanganMu!
FanfictionLAUT, Haruskah aku tenggelam di dalammu? agar aku tahu bagaimana rasanya menghilang dan melupakan! Aku hanya ingin melupakan, tanpa terus mengingat. Aku hanya ingin dipercaya, tanpa harus terus percaya. Aku hanya ingin menghilang, tanpa adanya jejak...