Chapter 16: Fakta Baru!

810 81 9
                                    

Pagi itu, sebuah deru nafas menegangkan terdengar di penjuru koridor rumah sakit. Suara dentuman sepatu pantofel begitu nyaring sebab lorong disana begitu sangat sepi, bahkan orang itu hanya bisa mendengar suara detak jantungnya dan deru nafasnya sendiri yang tersengal seperti tercekat di rongga tenggorokannya.

"ini gila" gumamnya.

Sebuah faktaㅡYang baru saja dirinya dapatkan. Entah jalan takdir seperti apa yang mengharuskan dirinya untuk mendapatkan berita yang membuatnya untuk membuka mulutnya lebar-lebar karena terkejut.

Matanya melirik ke arah map yang kini berada di genggaman jemarinya. Didalam pikirannya; Harus diapakan map sialan ini. Langkahnya terus melaju dengan tergesa-gesa, hingga tiba-tiba sesuatu menabraknya dengan benturan yang sangat keras di permukaan bahunya.

BRUKKK!!!

Apa lagi ini?ㅡDirinya sudah lelah, ingin rasanya berbaring diranjang empuk yang berada di mansion mewahnya. Namun, sepertinya harapan untuk membaringkan tubuh pegalnya itu harus tertunda karena pertemuan dengan seseorang yang tidak direncanakan itu.

"Max?" orang itu membuka mulutnya saat tak sengaja menabrak seseorang yang melajukan langkahnya dengan terburu-buru. Max, ia sedikit tersentak kaget karena panggilan tiba-tiba orang itu kepada dirinya.

"Saint?" Max ikut menggumamkan nama orang itu, dengan raut wajah khawatir, max segera menyembunyikan map yang berada di tangannya ke kebelakang panggungnya. Dengan perasaan gusar, dan hati yang tersulut akan kecemasan max segera melontarkan sebuah pertanyaan kepada saintㅡberusaha membuat saint tidak mencurigainya.

"Sedang apa kau disini?" tanya max, dengan nada suara yang gugup.

Saint, dia kemudian tersenyum miring saat mendengar pertanyaan dari mulut max itu. Lalu saint pun menjawab ucapan max dengan pandangan aneh yang sulit di tebak, "Kau benar-benar bertanya kepadaku? tentang kenapa aku ada disini?" katanya, dengan matanya memandang max intens, dan ketahuilah lensa mata saint yang tajam itu memandang max seperti ingin menelanjanginyaㅡDari ujung rambut hingga ujung kaki, saint terus menatap kearah max tanpa henti. Dan tatapan itu membuat max frustrasi dan cemas.

"Tentu saja, sialan!" timpal max, yang diakhiri dengan gerutuan tajam, dan memasang tatapan mematikan kearah saint, tapi tatapan itu tidak berarti di mata saint.

"Kau lupa atau pura-pura lupa?"

Max, mengernyitkan keningnya dengan ucapan yang saint lontarkan. Aishㅡsepertinya max telah melupakan satu hal tentang saint yang pandai menerka seseorang dengan insting tajamnya, atau karena memang dirinya itu adalah pengacara hingga sangat tahu keadaan yang sedang terjadi di sekitarnya.

"Aku tidak mengerti maksudmu, saint" ungkap max, yang berusaha untuk bersikap tenang dan menahan gusaran di hatinya yang mulai cemas.

"Kau tadi bertanya kepadakukan..Mengapa aku bisa ada disini? tentu jawabannya adalah karena ibuku di rawat dirumah sakit ini, dan maksud dari ucapanku tadi adalah, Mengapa dirimu tidak tahu padahal aku sudah memberitahumu sejak awal kita bertemu" jelas saint, setelah itu dirinya memilih untuk menarik nafasnya panjang, lalu memicingkan matanya kearah max seperti ada bongkahan sesuatu yang berusaha max tutupi. setelah itu saint kembali melanjutkan ucapannya yang sempat tertunda tadi. "Namun, melihat tingkahmu yang seperti ini membuatku curiga, max. sebenarnya apa yang sedang kau lakukan? dan benda apa yang berada di belakang tubuhmu sedari tadi" lanjut saint, yang sudah mulai tersulut oleh emosi-emosi yang membosankan dan kecurigaan akan sikap max yang aneh; menurutnya.

Sontak max terjengkit kaget, bagaimana bocah menyebalkan itu bisa tahu jika dirinya sedang menyembunyikan sesuatu?ㅡ bantin max. "Tidak ada" satu kalimat, yang hanya dapat max lontarkan dari mulutnya yang sudah sedikit bergetar.

ZEENUNEW: BayanganMu!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang