Bab 6 Permintaan Bu Nyai

120 8 0
                                    

Assaalamualaikum reader CDD

gimana kabar kalian

ada yang nungguin aku up ngak?

maaf nya aku jarang up

buat kalian yang suka baca cerita ini makasih banyak banget

kalian jadi penyemangat aku buat up terus

jangan lupa komen, vote, share ke temen kalian

awali semua kegiatan dengan bismillah

selamat membaca

~.~

Kini mereka sedang berbincang – bincang di dalam kamar mereka. Semua mereka ceritakan dari asal sekolah sampai rumah mereka di mana mereka bahas, sampai hal sepele pun mereka bicarakan. Sampai ada yang mengetuk pintu kamar mereka.

Tok tok tok

Mendengar ada yang mengetuk pintu, salah satu dari mereka bangun untuk membuka pintu. Saat Chayra membuka pintu, ternyata ada santriyah yang sedang menunggu pintu untuk di buka. Tanpa menunggu lama, Chayra langsung menanyakan tujuannya datang ke kamar mereka.

"assalamualaikum"

"waalaikummussalam"

"ada apa ya" tanya Chaya.

"afwan mbak, saya di suruh bu nyai untuk memanggil mbak Zaraa ke ndalem" tuturnya. Zaraa yang mendengar namanya disebut – sebut langsung keluar menanyakan ada apa.

"ada apa Chay?" tanya Zaraa.

"itu kamu di panggil sama bu nyai ke ndalem"

"oh ya sudah, makasih ya mbak sudah ngasih tahu" ucap Zaraa pada santriyah itu sambil tersenyum hangat.

"ya sudah kalau begitu saya pamit, assalamualikum"

"waalaikumussalam" ucap mereka serempak.

Tanpa ingin membuat bu nyai menunggu lama, Zaraa langsung masuk kembali ke kamarnya dan bersiap – siap. Teman – temannya yang melihat bertanya – tanya, kenapa Zaraa terlihat sangat terburu – buru. Karena tingkat ke kepoan Alya sangat tinggi, dia pun bertanya dengan isyarat kepalanya pada Chay yang dijawab dengan gerakan tangan untuk menanyakannya langsung pada orangnya. Melihat itu Alya menganggukkan kepalanya.

"Raa, kamu mau kemana kok buru – buru banget" tanya Alya menyalurkan keingintahuannya.

"ini, aku di panggil bu nyai ke ndalem"

"buat apa"

"mana aku tahu, makanya aku sekarang mau ke sana" ucap Zaraa sambil tangannya meraih knop pintu untuk membuka pintu.

"aku ke ndalem dulu, assalamualaikum" ucap Zaraa sambil meninggalkan teman – temannya.

"waalaikummusalam" ucap mereka serempak.

Setelah kepergian Zaraa ke ndalem Chay dan yang lainnya kembali bercerita tentang diri mereka dan keluarga mereka.

~.~

Saat Zaraa sudah berada di depan ndalem, Zaraa menahan nafas lalu membuangnya guna menenangkan perasaan gugupnya. Saat terasa sudah lebih membaik Zaraa melangkahkan kakinya untuk bisa lebih dekat dengan pintu. Saat dirasa sudah cukup dekat, dia mengetuk pintu ndalem dengan mengucapkan salam.

Tok tok tok

"assalamualaikum" ucap Zaraa.

Belum ada tanda – tanda ada orang yang akan membuka pintu. Zaraa lantas mengetuk pintu itu lagi. Baru setelahnya dia menunggu kembali. Saat Zaraa akan mencoba untuk mengetuk kembali, ada orang yang membuka pintu, dan itu ternyata ning Hisha. Zaraa yang melihat ning Hisha membuka pintu tersenyum yang dibalas senyum ramah juga dari ning Hisha.

cinta dalam doaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang