Assalamu'alaikum reader CDD
Siapa nih yang nunggu aku up
kaget nggak aku tripel up
jadi jangan lupa vote, komen, dan share cerita ini ke teman kalian ya
awali harimu dengan basmallah
selamat membaca
~.~
Setelah kejadian Zaraa menghindar dari Gus Fadlhan, gus Fadlhan menyadarinya dan tidak beberapa lama dari itu gus Fadlhan sengaja memanggil Indah ke Ndalem dan berbicara dengannya empat mata.
Flashback on
Setelah di panggil ke Ndalem, Zaraa segera saja menuju Ndalem. Di sana dia sudah di tunggu oleh Gus Fadlhan. Tanpa berlama - lama mereka lalu berbicara di gazebo Ndalem. mereka duduk berjarak karena mereka bukan mahram.
"Jadi kenapa kamu menghindari saya" tanya Gus Fadlhan to the point. Tentu Zaraa terkejut dengan pertanyaan Gus Fadlhan. Bagaimana bisa Gus tahu, batinnya.
"Enggak Gus, siapa juga yang menghindar dari Gus. Nggak ada" ucap Zaraa dengan lancar. Tentu saja Gus Fadlhan tidak begitu saja percaya.
"Jika saya pernah menyakiti kamu, maaf. Mungkin itu yang membuatmu menghindar"
"Tidak Gus, Gus nggak pernah menyakiti saya" ucap Zaraa cepat. Berbanding terbalik dengan isi hatinya, kamu sudah menyakitiku dengan perasaan ini gus, lanjut Indah dalam hati.
"Apa kamu berbuat salah pada saya" tanya Gus Fadlhan.
"Tidak Gus" jawab Zaraa dengan menggelengkan kepalanya.
"Jika memang begitu jangan menghindar dari saya" ucap Gus Fadlhan.
"Saya tidak menghindar Gus kenapa Gus tidak percaya" ucap Zaraa lirih.
"Kamu berbohong Zaraa" ucap Gus Fadlhan. Zaraa tentu terkejut mendengar Gus Fadlhan memanggilnya tanpa embel - embel Mbak.
"Gus, saya memang tidak berbohong. Harus bagaimana lagi biar Gus percaya" ucap Zaraa. Melihat Zaraa begitu membuat Gus Fadlhan menjadi merasa bersalah sudah memaksanya.
"Sudahlah tapi ingat, kamu tidak perlu menghindar dari saya jika kamu tidak berbuat salah pada saya dan saya tidak menyakitimu" ucap Gus Fadlhan langsung meninggalkan gazebo Ndalem.
Flashback off
Zaraa menghela nafas pelan. Apa yang akan dia lakukan sekarang. Dengan cara menghindari Gus Fadlhan untuk menghapus perasaannya tidak bisa berjalan dengan lancar karena Gus Fadlhan mengetahuinya.
Saat ini Zaraa sedang mengerjakan tugas kuliahnya, tapi malah nggak fokus karena teringat percakapannya dengan Gus Fadlhan. Kayaknya itu kalimat terpanjang yang Gus Fadlhan ucapkan, batin Zaraa.
Tak ingin memikirkannya lagi Zaraa membawa mushafnya dan memuroja'ah hafalannya untuk menenangkan pikiran dan hatinya. Kalau sudah tenang baru dia akan melanjutkan tugasnya.
~.~
Di lain tempat, lebih tepatnya di sebuah kamar, ada seseorang yang terus berguling – guling di atas ranjangnya itu. Melihat tingkah anaknya itu umi Nara merasa jengah.
"Bang, kamu kenapa sih kayak orang patah hati saja. Guling – guling nggak jelas sama ekspresi kamu nggak cocok banget tahu cemberut begitu" ucap umi Nara mengutarakan kejengahannya pada anaknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
cinta dalam doa
De Todo⚠️Follow dulu sebelum baca⚠️ Ini berkisah tentang Tanisha Zaara Mecca Alhusyan yang mengagumi seorang Gus di pesantren barunya. Zaraa tahu seharusnya dia tidak menyimpan rasa kagum pada Gus nya itu. Dan sekarang Tuhan menghukumnya dengan mengembangk...