Bab 9 Dia .............Gus Fadlhan

106 6 0
                                    

Assalamualikum reader CDD 

siapa nih yang nungguin aku up

makasih buat kalian yang udah setia nungguin aku up

dan sempet - sempetin baca cerita ini

jangan lupa tinggalin jejak

jangan jadi reader silent

selamat membaca

selalu utamakan membaca basmallah untuk memulai semua kegiatan

~.~

Dia Gus Fadlhan, laki – laki yang sangat dingin dan cuek terhadap wanita. Laki – laki baik yang bisa menghormati wanita. Yang selalu bisa membuat semua kaum hawa bertekuk lutut dengan sebuah senyumannya. Dengan pahatan wajah yang nyaris sempurna, warna kulit putih untuk laki – laki, semuanya terpahat sempurna pada dirinya dilengkapi dengan akhlak yang tidak bisa di ragukan lagi. Begitulah pandangan seorang Tanisha Zaara Mecca Alhusyan untuk seorang Muhammad Fadlhan Fahreza Al – Farabi.

Merasa dia sudah terlalu lama memikirkan tentang gus – nya itu, buru – buru dia menyadarkan diri dan melanjutkan kegiatannya yang sempat tertunda. Di sore hari seperti ini biasanya dia akan melaksanakan bulis di ndalemnya bu nyai. Saat sudah sampai di ndalem, Zaraa langsung membereskan semua benda yang berserakan di ruang tamu, dan di tempat lainnya. Saat Zaraa akan menyapu lantai, tiba – tiba bu nyai memanggilnya.

"nak Zaraa, umi mau minta tolong boleh?"

"boleh umi, umi mau minta tolong apa" tanya Zaraa.

"tolong kamu masak makan malamnya nati setelah beres bulis, soalnya umi mau ada pengajian, takut pulangnya kemaleman nanti Gus Fadlhan tidak makan malam"

"iya ummi, insyaallah nanti Zaraa masak untuk Gus Fadlhan" lantas umi tersenyum, rampung sudah ke khawatirannya untuk Gus Fadlhan.

"ya sudah, umi pamit dulu mau berangkat ke pengajian. Mungkin pulangnya nanti malam atau besok subuh. Titip Gus Fadlhan ya sayang" Zaraa yang mendengarnya tersenyum lalu menganggukkan kepalanya.

"assalamualaikum"

"waalaikummussalam" jawab Zaraa lalu melanjutkan kegiatannya yang tertunda.

Sementara itu tanpa Zaraa sadari dari tadi ada yang mendengarkan pembicaraannya dengan umi, dan tersenyum simpul saat mendengarkan pembicaraan itu. 

~.~

Setelah selesai Zaraa kembali ke kamar asramanya, untuk pesan umi yang memasak untuk makan malam Gus Fadlhan,Zaraa akan memasaknyananti agak sore. Setiba di kamar asrama, Zaraa langsung merebahkan badannya di tempat tidurnya. Dia merasa sangat lelah sekaligus malu karena ditinggalkan oleh teman bulisnya tadi.

Setelah berbaring sebentar, dia langsung menuju kamar mandi untuk membersihkan badannya. Dia tidak ingin terlambat memasak untuk Gus Fadlhan.

Saat Zaraa pergi menuju kamar mandi, teman - teman nya datang ke kamar mereka.

"Assalamualaikum" ucap Kayesa.

"Loh, kok nggak ada orang,Zaraa kemana?" Tanya Qiana.

"Apa dia marah ya gara - gara aku tinggalin dia di ndalem" ucap Chayra dengan nada khawatir. Semua yang mendengar penuturan Chayra langsung menatapnya.

"Kenapa kamu tinggalin dia?" Tanya Alya.

"Ya aku tadi cuma iseng doang pengen ngejailin dia" lirih Chayra yang membuat semua orang menghela nafas.

cinta dalam doaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang