Bab 20 Pil Pahit Kehidupan

98 4 0
                                    

Assalamu'alaikum reader CDD

Udah siap belum nih denger kabar hubungan Ning Indah dan Gus Fadlhan

Ya udah nggak usah lama-lama langsung baca aja

Jangan lupa tinggalkan jejak

Awali harimu dengan basmallah

Selamat membaca

~.~

Hari ini bertepatan dengan peringatan maulid nabi, semua orang sibuk dengan kegiatannya masing – masing. Zaraa juga sedang bersiap untuk menuju ke Ndalem karena dia kebagian nyambut kyai yang mereka undang ke sini.

Saat sedang dalam perjalanan ke Ndalem banyak yang menyapanya yang dibalas anggukkan dan senyum tipis oleh Zaraa. Setelah ada di Ndalem Zaraa menemui dulu umi Nara untuk meminta izin berada di rumahnya karena dia akan menyambut tamunya.

"Assalamu'alaikum umi"

"Wa'alaikumussalam warahmatullah, ada apa sayang? " tanya umi Nara.

"Ini umi, Zaraa mau izin diem di Ndalem buat nyambut tamu umi nanti kalau tamunya ke tempat acara Zaraa juga ke sana" ucap Zaraa.

"Boleh sayang, kenapa harus izin" Zaraa yang mendengar penuturan umi Nara tersenyum dan menangguk.

"Terima kasih umi"

"Sama – sama sayang, umi juga mau ke acara. Nggak papakan sendiri di rumah nungguin tamunya" Tanya umi Nara.

"Nggak papa umi, kalau begitu Zaraa siapin dulu cemilan buat nyambut tamunya umi"

"Iya"

Dan sekarang Zaraa sedang berada di dapur untuk menyiapkan cemilan yang akan dia suguhkan untuk tamunya. Sungguh Zaraa sekarang sangat gugup akan berhadapan dengan kyai besar walaupun abinya juga kyai besar tapi tetap saja dia gugup.

Setelah semua makannya di tata di meja ruang tamu, Zaraa menunggu di teras Ndalem. dia juga ditemani oleh ustadzah Luisa. Saat sedang asyik berbincang ringan, keduanya dikagetkan dengan kedatangan mobil yang di tumpaingi oleh tamu mereka itu. Mereka lekas menyambutnya dengan senyuman dan membawanya masuk ke Ndalem.

~.~

Tidak terasa acara demi acara sudah dilaksanakan untuk hari ini tinggal acara untuk nanti malam. Kyai tadi pun sudah pulang sejak pukul dua siang. Kini Zaraa sedang beristirahat sebentar sebelum acara dimulai kembali.

Tapi saat dia akan bersiap – siap kepalanya terasa sakit dia juga akhir – akhir ini kurang tidur karena mempersiapkan acara ini. Zaraa sudah sangat tidak kuat lagi untuk menahan berat badannya sendiri, dan keadaan semakin parah sakit pada kepalanya semakin menjadi – jadi. Dia ingin meminta tolong tapi semua santriwati sudah disuruh ke aula jadi tinggal dia sendirian di kamar asramanya.

Zaraa terus beristigfar dalam hati dikala sakitnya menyerang kembali. "Astagfirullah" ucap Zaraa dengan sangat lirih, tubuhnya sudah tidak bisa menampung rasa sakit itu dan seketika matanya memberat dan semuanya menjadi gelap.

Dilain tempat ustadzah Luisa sedang menunggu Zaraa di depan aula tapi dia tidak melihat batang hidung Zaraa sekali pun. Lalu dia melihat ada anak kamarnya Zaraa jadi dia memanggilnya.

(memang di sini para pengurus itu di pencar untuk sekamar dengan santriwati jadi jangan heran ya)

"Alya" ucap ustadzah Luisa

"Assalamu'alaikum, iya ustadzah kenapa panggil saya" ucap Alya.

"Ustadzah Zaraa ke mana kok belum datang acara sudah hampir di mulai" ucap ustadzah Luisa panik.

cinta dalam doaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang