Bab 2 Girl time

138 7 2
                                    

hai ketemu lagi di cerita aku

gimana menurut kalian tentang cerita aku komen ya di kolom komentar

aku mau tahu, kalian itu orang mana aja sih

tulis jawaban kalian di kolom komentar

siapa tahu kita satu kota dan ketemu di jalan kalian bisa sama aku

selamat membaca

~.~

"ada yang mau kamu sampaikan?" tanya abi athhar, umma Azahra yang mendengar penuturan suaminya ikut mendengarkan apa yang ingin dibicarakan putrinya. Zaraa menghela nafas pelan.

"Zaraa sudah putusin, Zaraa mau kok mondok lagi" jawab Zaraa dengan mantap. Abi Athhar tersenyum mendengar jawaban dari putrinya itu.

"alhamdulillah" ucap umma Azahra dan abi Athhar serempak. Zaraa yang melihat kekompakan orang tuannya dan kebahagiaan yang terpancar di mata orang tuanya ikut tersenyum, ada rasa senang tersendiri melihatnya.

"jadi, abi sama umma mau aku mondok di mana?" tanya Zaraa pada orang tuanya. Abi Athhar dan umma Azahra menegok ke arah Zaraa.

"abi sudah putuskan, abi sama umma mau masukin kamu ke pesantrennya sahabat abi, apa kamu setuju" tanya abi Athhar pada Zaraa. Zaraa masih diam sedangkan abi sama umma sudah menunggu.

"bagaimana?" tanya ulang abi Athhar pada Zaraa. Zaraa menghela nafasnya pelan.

"Zaraa mau kok, terserah apa yang menurut abi sama umma baik aja" jawab Zaraa. Abi yang mendengarnya tersenyum. Entah mengapa mendengar jawaban dari putrinya membuat abi athhar senang, abi Athhar pikir ini awal yang bagus.

"oh iya Zaraa juga mau izin boleh nggak bi" tanya Zaraa dengan wajah ragu untuk mengatakannya. Abi Athhar yang melihat keraguan yang terpancar di wajah putrinya tersenyum hangat pada putrinya itu.

"tentu saja boleh, memang kamu mau izin kemana" tanya abi Athhar pada Zaraa.

"Indah mau jalan – jalan sama Dira di mall sekalian beli buku bi"

"ya sudah boleh, tapi pulangnya jangan malam, pukul tujuh malam kamu sudah harus ada di rumah" ucap abi Athhar. Zaraa yang mendengar penuturan abi nya buru buru memeluk abinya itu dengan sayang.

"makasih abi, Zaraa janji pasti pulang kurang dari pukul tujuh" tutur Zaraa membuat janji pada abinya. Abi Athhar yang mendengar ucapan putrinya tersenyum, memang selalu begitu setiap Zaraa akan keluar pasti akan bertingkah seperti ini.

~.~

Sedangkan di lain tempat ada laki – laki yang sedang bersiap – siap, dia menuruni tangga menuju meja makan. Di sana sudah ada abi dan umminya.

"assalamualaikum abi ummi" salam laki – laki itu pada orang tuanya.

"waalaikumussalam bang" jawab sang ummi. Sang ummi yang melihat penampilan putra sulungnya itu menatap heran, perasaan sekarang tidak ada jadwal anaknya untuk mengisi ngaji di pesantren maupun di luar tapi kenapa anaknya itu sudah rapi.

"kamu mau ke mana bang sudah rapi begitu" tanya ummi untuk menghilangkan kepenasaraannya.

"abang mau ke toko buku mi, ada yang perlu di beli"

"oh, ya sudah sini sarapan dulu" ajak sang ummi pada putra sulungnya.

"tidak ummi, nanti abang makan di luar saja, soalnya sudah bikin janji juga sama teman.

"ya sudah hati – hati bang"

"ya ummi, assalamualaikum"

"waalaikumussalam"

cinta dalam doaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang