Happy Reading!!!
Ceklek
Pagi hari, Garvin membuka kamar Askara dan di lihat Askara sedang duduk di kasur menatap nya.
"Semalam, tidur?" tanya Garvin
Askara justru mengambil buku disamping tempat tidurnya dan membaca buku tersebut tanpa menjwB pertanyaan papa nya.
"Askara, jawab Papa!"
Askara menatap Papa nya, "Aska mau Mami."
"Stop ya Askara! Tidak usah berbicara tidak jelas! Dia bukan Mami kamu!" bentak Garvin
Tangisan Askara pun keluar dengan sangat kencang,
Alexa berlari memasuki kamar Askara, mendorong tubuh Garvin. Alexa memeluk sang cucu
"Ini Oma sayang, Aska jangan nangis ya." ucap Oma mencium berkali-kali puncuk kepala Askara
"Mami." lirih Askara
"Sabar yaa, nanti kita ketemu Mami. Aska gak boleh nangis lagi yaaaa." ucap Omaa
Tangisan Askara mereda ketika mendengar bahwa nanti dia bertemu dengan Mami nya.
"Sekarang Aska bobo, Aska belum bobo 'kan? Badan Aska panas." ucap Alexa
Askara berjalan pun menidurkan tubuhnya dan menarik selimut sampai menutupi tubuh mungil nya
"Anak kamu sampai panas, kamu tega?" ucap Alexa menatap sang anak yang hanya terdiam
Alexa pun menggelengkan kepala berulang kali, dan bangkit dari duduk nya
"Ke ruangan kerja kamu, Mama mau bicara berdua." ucap Alexa meninggalkan Garvin
Garvin melangkahkan kaki nya mendekat pada Askara, dia duduk di pinggir kasur Askara. Tangannya mengelus pelan rambut Askara
"Jadi anak baik ya, Nak."
Setelah mengucapkan itu, Garvin melangkahkan kaki nya keluar dari kamar sang anak dan tak lupa menutup pintu nya
Garvin memasuki ruangan kerja nya yang terletak disebelah kamar nya.
"Garvin, cukup yaa Mama diam terus melihat didikan kamu yang sangat keras." ucap Alexa duduk di bangku kerja Garvin
"Papa mu, dulu tidak separah itu Vin mendidik kamu. Askara dari kecil tidak dapat kasih sayang ibu, beda dengan kamu yang dari kecil selalu dapat kasih sayang Mama. Didikan nya pun harus beda, Vin.. Bukan justru lebih keras."
"Semakin kamu keras dengan dia, dia bukan nurut justru dia tambah berontak."
"Mama tidak pernah melihat Askara bisa nerima wanita yang dekat dengan nya. Mama cukup kaget mendengar Askara memangil perempuan itu Mami, apalagi hari ini dia menangis sampai tidak tidur karena perempuan itu."
Mama nya bangkit, menatap Garvin Yanga hanya diam
"Ibu kandung aja dengan berani ingin membuang Askara, apa Garvin harus percaya dengan perempuan yang bukan sama sekali ibu atau keluarga kita?" tanya Garvin
"Garvin sangat tidak membutuhkan bantuan untuk mengurus Askara, Garvin bisa sendiri.".
"Kamu gak butuh, Aska butuh sosok ibu, Vin." ucap Mama
"Mah t—"
"Kalo kita tidak coba, kita gak akan dapat jawaban. Kita coba ajak wanita itu tinggal disini, dan lihat sebulan perkembangan nya. Apa dia mengasih pengaruh buruk ke Askara, atau justru sebaliknya." potong Mama
"Ma—"
"Percaya sama Mama." potong Mama lagi
"Garvin bakal pikirin lagi." ucap Garvin, dan berjalan keluar ruangan nya meninggal sang Mama yang menggeleng-gelengkan kepala nya melihat anak nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
GARVIN
Teen FictionGarvin Putra Dirgantara seorang CEO yang sangat muda, kaya, tampan, pemberani dan juga memiliki pesona yang sangat membuat wanita tergila-gila dengan dirinya. Di balik kekayaan nya yang melimpah, ada banyak masalah di dalam dirinya yang selalu ia tu...