12

495 39 4
                                    

HAPPY READING......

Ceklek

Audrey pun membuka pintu kamar mandi dengan wajah segar nya, dan duduk didepan meja riasnya. Audrey mulai memakai skincare rutin nya,

Tok! Tok!

"Mami."

Suara itu membuat Audrey memberhentikan aktivitas nya, Audrey pun berjalan mendekat pada pintu dan membuka pintu kamarnya

Dilihatnya Askara yang sedang memakai baju tidur dengan mata sembab nya. Melihat itu Audrey cukup terkejut dan berjongkok

"Aska? Kenapa semalam? Maaf ya Mami ketiduran," lirih Audrey, tangannya terangkat memegang kedua baju Askara

"Mami" lirih Askara langsung memeluk Audrey, diiringi tangisan nya

Audrey menghela nafasnya berat, pasti ulah si Garvin itu. Dengan perlahan, Audrey memeluk Askara dan mengelus punggung kecil ini dengan perlahan

"Jangan nangis ya, Mami disini sayang."

•••••••
Garvin pun membuka matanya berat, menatap sekeliling ruangan yang gelap ini. Garvin memegang kepala nya yang sedikit pusing

"Shitt" umpat Garvin, memegang gelas kecil yang ia pegang

Semalam setelah dari kamar Askara, berdebat dengan anak itu, Garvin ke ruangan ini. Ini adalah ruangan kerja nya, selain untuk kerja ruangan ini juga sering Garvin gunakan untuk minum menenangkan pikirannya.

Tok!Tok!Tok!

"Ka Garvin." panggil Audrey didepan pintu kamar Garvin

Garvin yang mendengar itu, lantas bangkit dari duduknya berjalan membuka pintu ruangan kerja nya.

"Tunggu!" teriak nya, sambil berjalan menuju pintu kamarnya dan

ceklek!

Garvin menatap wanita didepannya ini

"Askara, sakit." ucap Audrey

Mendengar itu, Garvin mendorong wanita itu dan berlari mendekat pada kamar Askara.

Brak!

Dibuka kasar pintu itu, dia pun menatap Askara yang sedang tidur memakai selimut. Garvin pun berjalan mendekat, duduk di pinggir kasur. Tangannya terangkat memegang kening Askara yang lumayan hangat

"Aku udah kasih obat penurun panas sebelum Askara tidur."

Garvin menoleh pada sumber suara, dimana Audrey berdiri di belakang nya

"Ada yang mau aku sampaikan berdua, bisa?" tanya Audrey

Garvin menatap Askara sebentar, dan kemudian dia bangkit dari duduknya berjalan keluar dari kamar Askara

Audrey membenarkan tatana selimut dan ikut berjalan keluar.

Didepan kamar Askara, kedua nya saling tatap.

"Kakak jangan terlalu keras sama Askara. Setelah sebulan aku dekat sama Askara, aku tau Askara tipe anak yang akan kepikiran jika di bentak atau pun di marahin."

Audrey menjeda ucapannya, "Pagi tadi, Askara ke kamar ku dengan mata yang sembab."

"Menangis? Dia cowok, apak—"

"Menangis bisa untuk wanita atau laki-laki, apalagi ini anak kecil kak. Apakah dia tidak boleh menangis?" potong Audrey

"Saya selalu didik anak saya seperti itu. Tapi ketika kamu hadir di hidup nya, dia semakin manja karena kamu didik dia seperti anak perempuan."

GARVINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang