Vote dulu dan tinggalkan komentar yang banyak, follow kyoritess ya dan ig Kyo @aasrinok dan @wp.kyoritess
Happy reading...
.
.
."Hei, obati luka ku." pinta Bright memelas menghentikan langkah Win dan Kavin yang ingin menuju ke kamar.
"Kenapa aku? Obati saja sendiri." ucap Win mencoba melepaskan cekalan tangan Bright.
"Karena kamu adalah kekasihku, dan aku hanya ingin di obati oleh kekasihku. Apakah itu salah?" tanya Bright membuat Win hampir membenturkan kepalanya ke dinding karena frustasi dengan perkataan Bright.
Setelahnya Win menarik nafasnya dalam-dalam kemudian mengeluarkan perlahan, "Baiklah, tunggu disini. Aku akan segera kembali." ucap Win dengan malas membuat Bright maupun Kavin terkekeh melihatnya.
"Apakah kakak benar-benar kekasih dari dari kembaran ku?" tanya Kavin penasaran.
"Iya, tapi itu hanya selama kita berada disini. Setelah kita kembali, kita akan berakhir. Bahkan selama seminggu ini aku bersamanya, dia belum ada tanda-tanda mencintai ku." ucap Bright pada Kavin.
"Tenang saja kak, sekarang sudah ada aku. Akan ku bantu agar kembaran ku menyukaimu, asalkan kakak mencintai kembaran ku dengan tulus." ucap Kavin yang membuat Bright langsung tersenyum sumringah.
"Ya aku mencintainya sejak pertemuan ku dengan Kavin palsu itu di taman belakang kampus, saat itu aku menolongnya karena dia tidak bisa turun dari pohon." ucap Bright menceritakan awal pertemuan mereka.
"Tunggu kau bilang pohon?" tanya Kavin membuat Bright mengangguk. "Sejak kapan dia bisa memanjat?" lanjutnya bergumam pelan.
"Nih," ucap Win meletakkan kotak p3k di atas meja dengan sangat kasar membuat kedua orang yang berada disana terlonjak kaget akibat ulahnya.
"Kakak, tidak boleh seperti itu. Seorang istri itu harus bertingkah baik pada suaminya kak." protes Kavin membuat Bright terkekeh.
"Hei, siapa yang kamu bilang istri? Aku tidak akan pernah mau bersama dengannya, aku masih menyukai dada yang besar." ucap Win yang entah kenapa membuat hati Bright nyeri.
"Kakak.. tidak boleh berbicara seperti itu, kamu pasti sudah membaca diary milikku kan?" tanya Kavin.
"Ya, disana tertulis bahwa kamu berencana untuk menjodohkan ku dengan si bodoh ini kan?" tanya Win menunjuk Bright membuat Kavin tersenyum manis dan mengangguk dengan polos.
"Sudah sana pergi ke kamar kakak, kau hanya membuat ku bertambah sakit kepala dengan semua ocehan konyolmu." usir Win membuat Kavin tersenyum tanpa dosa kearahnya.
"Ya sudah aku pergi dulu, selesaikan masalah kalian dan lakukan pendekatan dengan benar dan kakak tolong kali ini lakukan dengan tulus, pilihan seorang adik tidak mungkin salah dan juga meleset."
Win hanya bergumam menanggapi ocehan kembarannya.
"Sudah sana masuk kamar, nanti kakak akan menyusul mu." ucap Win dan segera diangguki oleh Kavin.
Setelah Kavin pergi dari hadapan mereka, Bright mulai berbaring dengan berbantal paha Win. Awalnya Win menolak dan berontak dengan alasan geli, namun saat Bright mengeluh kesakitan Win pun berhenti dan mulai membersihkan luka di wajah Bright.
"Apakah seperti itu yang kalian bilang cupu?" tanya Win menatap Bright yang sedang memperhatikannya dan Bright hanya membalas dengan menggedikkan bahu.
"Apakah kau sudah tahu niat Kavin tentang ini?" tanya Win yang mengeluarkan kapas, alkohol, dan antiseptik lainnya dari dalam kotak itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE NERD [END]
Mystère / Thriller•BL• [Follow sebelum membaca]. 📌 𝐃𝐞𝐬𝐜𝐫𝐢𝐩𝐭𝐢𝐨𝐧 : Win menyamar sebagai saudara kembarnya yang sudah lama terpisah, yaitu Kavin, hanya untuk mencari tahu dimana keberadaan Kavin yang menghilang semenjak liburan semester tiba. Dalam penyamara...