4. Bullying

463 55 8
                                    

Vote dulu dan tinggalkan komentar yang banyak, follow kyoritess ya dan follow juga ig Kyo @aasrinok dan @wp.kyoritess
.
.
.

Happy reading...

Win berlarian ke segala arah untuk menghindari para pemuda yang sering merundung nya belakangan ini, ia sesekali melihat kebelakang takut kalau para pemuda itu sudah berada di belakangnya. Win mulai melambatkan laju larinya ketika para pemuda itu tidak ada dibelakangnya, ia menghembuskan nafas lega.

Nafas Win belum kembali teratur akibat dikejar-kejar oleh mereka, tetapi tangannya sudah dipegang oleh dua orang yang tidak ia kenali. Win pun memberontak, ingin melepaskan pegangan tangan kedua orang itu.

"Lepaskan aku! Apa mau kalian brengsek?" ucap Win terus memberontak berharap pegangan kedua pemuda itu melonggar dan ia bisa melarikan diri lagi.

"Hei." ucap seseorang menghentikan pergerakan kedua pemuda yang ingin meninju wajah Win.

Seorang pemuda dengan rambut panjangnya yang selalu di kuncir itu menghampiri ketiga pria itu, yang tak lain adalah Win yang menyamar sebagai Kavin dan kedua pemuda yang tidak Win kenal itu.

Win tebak dia adalah pemimpin dari pemuda-pemuda yang merundung nya tempo hari itu dan juga hari ini, Win memandang kearah lain dan mendapati Prim sedang menangis menatap dirinya yang sedang dirundung oleh pemuda-pemuda yang memegangi dirinya.

Win menatap Prim dalam kemudian ia menggelengkan kepalanya, menyuruh Prim untuk tidak menangis karena dirinya. Tanpa Win sadari seseorang di belakang Prim menyentuh bahkan menangkap Prim, kemudian dibawa kearah dirinya. Prim mencoba memberontak, tetapi tenaganya kalah jauh dengan pemuda yang mengunci kedua tangannya dengan satu tangan pemuda itu.

"Lepaskan aku! Kak Kavin tolong aku." ucap Prim lirih ia menangis sejadi-jadinya.

Orang-orang yang berada disana hanya melihat mereka, tanpa ada yang mau membantu sedikitpun. Karena mereka tahu sedang berurusan dengan siapa. Nani, si raja perundungan dikampus ini yang terkenal tidak ada belas kasihan nya ketika merundung seseorang, terutama Kavin.

"Hei kenapa kalian menangkapnya juga? Dia tidak tahu apapun." ucap Win memberontak sekali lagi.

Win terus memberontak sampai salah satu pemuda yang mencekal tangannya itu lengah, Win pun mengambil kesempatan dan meninju rahang pemuda itu dan juga pemuda satunya. Lalu Win beranjak ingin membantu Prim, tetapi di cegah oleh pemuda dengan rambut di kuncir itu.

"Menyingkir dari hadapan ku brengsek!" ucap Win menatap tajam pemuda dengan rambut di kuncir itu, tetapi tidak membuat pemuda bernama Nani itu takut ataupun gentar dengan ancaman si cupu.

Baiklah sepertinya Win harus segera menyelesaikan ini, dan segera membawa Prim yang menangis sesenggukan keluar dari kerumunan ini. Win melepas kacamatanya dan meletakkan kacamata itu pada kerah kemeja dan kemudian mulai melawan Nani dengan memukul rahangnya.

Semua yang menonton kejadian itu tercengang melihat Kavin yang sudah berani melawan bahkan memukul Nani, kemudian mereka terdiam ketika seorang pemuda memasuki kerumunan di mana Win dan Nani sedang berkelahi untuk menyelamatkan Prim, gadis milik Metawin itu.

Pemuda itu mengerutkan dahinya ketika melihat Win yang ia kira Kavin itu sedang berkelahi dengan Nani, karena setahu pemuda itu, Kavin tidak akan berani berkelahi di kampus atau dimana pun itu karena ia tidak pandai bela diri.

Setelah Nani tersungkur, Win pun menghampiri pemuda yang masih berani-beraninya menyentuh miliknya dengan tangan kotornya itu. Win menggeram marah melihat itu.

FAKE NERD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang