3. Beginning Of Suspicion

398 60 5
                                    

Vote dulu dan tinggalkan komentar yang banyak, follow kyoritess ya follow juga ig nya Kyo @aasrinok dan @wp.kyoritess
.
.
.

Dua bulan lalu.

Win tersenyum setelah sampai dan menginjakkan kaki di Thailand, tempat kelahirannya. Ia sudah tidak sabar untuk segera menemui Kavin dan juga ibunya, Win terus tersenyum sampai-sampai ia lupa telah membawa seorang gadis bersamanya.

"Apa tuan sangat senang kembali kesini lagi?" tanya Prim dengan bahasa Rusianya.

"Tentu saja aku senang, ini adalah tanah kelahiran ku Prim." jawab Win menggunakan bahasa Rusia juga.

Ting.

Ponsel milik Win berbunyi menampilkan message dari sang ibu, Win tidak langsung membukanya. Ia segera berjalan keluar dari Airport di ikuti oleh Prim, untuk melihat taksi yang dipesannya tadi sudah sampai atau belum.

Win segera masuk kedalam taksi online setelah Prim masuk terlebih dahulu, Win membelalakkan matanya karena terkejut melihat isi message dari sang ibu yang mengatakan bahwa Kavin hilang.

"Pak bisa tolong lebih cepat." ucap Win yang sekarang gelisah, ia tidak tenang karena memikirkan Kavin.

"Baik tuan." ujar sopir taksi tersebut.

"Tuan ku, ada apa? Apa ada yang mengganggu pikiranmu." tanya Prim seperti berbisik dengan lembut.

"Kavin menghilang Prim, sekarang aku sangat cemas memikirkannya." ucap Win mengusak rambutnya sendiri dengan frustasi.

"B-bagaimana bisa? Bukankah tuan kemarin masih bertukar pesan dengan kak Kavin?" tanya Prim yang sekarang juga ikut khawatir.

"Ya itu benar, terakhir aku bertukar pesan dengannya pada siang hari kemarin, setelah itu dia tidak membalas pesanku sampai sekarang." jelas Win.

☁︎☁︎☁︎

Win masih memperhatikan kedua anjing besar yang berlari kearahnya, ketika ia bersama Prim baru saja keluar dari mobil, dan saat itu pula matanya langsung tertuju kearah kedua anjing besar itu. Win menyuruh Prim untuk masuk kedalam kelas duluan, dan meminta pertolongan Ren.

Win tersenyum smirk melihat kedua anjing itu yang semakin dekat berlari kearahnya, Win tahu ini semua pasti ulah dari pemuda-pemuda yang tempo hari merundung nya itu.

"Baiklah, aku akan bermain sebentar dengan anjing-anjing ini." ucap Win tersenyum kemudian ia berlari dengan kencang mulai menjauh dari para anjing yang sedang mengejarnya itu.

Semua orang yang berada dikampus pun menatap kearah Win yang sedang berlari sangat cepat, apakah Kavin bisa berlari secepat itu? Itulah pertanyaan yang dilontarkan setiap orang yang melihatnya sedang berlari karena dikejar oleh anjing-anjing itu.

Win berlari sampai ke taman belakang kampus, dan sekarang ia bingung harus apa disini, tidak ada tempat persembunyian sama sekali disini, dan sekarang suara telapak kaki dari anjing-anjing besar itu mulai terdengar di indera pendengarannya. Ya, kecuali pohon itu, pohon mangga.

Baiklah, tidak ada pilihan lain.

Win mulai memanjat pohon mangga yang terlihat rindang itu, walau berulang kali kakinya terpeleset, ia tetap bersyukur karena sekarang ia sudah berada di salah satu cabang besar di pohon itu.

Win cekikikan di atas pohon ketika melihat anjing-anjing besar itu yang terlihat sangat lucu sedang mencari keberadaannya dibawah sana, Win menghentikan tawanya ketika ia sadar bahwa ia berada diatas pohon. Dan sekarang ia berfikir bagaimana caranya agar ia bisa turun dari sini.

FAKE NERD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang