FAKE NERD [END]

2. Disguise

Vote dulu ya biar gak lupa dan tinggalkan komentar yang banyak, follow kyoritess ya follow juga ig Kyo @aasrinok dan @wp.kyoritess
.
.
.

Win melajukan mobil mewahnya dengan kecepatan yang sangat tinggi membelah jalanan kota Bangkok, Thailand di pagi hari. Ia bersama dengan Prim, gadis pribadinya.

Ketika sampai ditempat tujuan, Win turun dari mobil mewahnya bersamaan dengan Prim yang juga turun dari mobil mewah milik Win, Prim akan menjadi mahasiswi baru disini.

Ia mulai menjadi sorotan dan bahan perbincangan di tempat itu, Win pun melepas kacamata hitam yang bertengger di hidung bangir mungilnya dan mulai mengganti kacamatanya untuk memulai misinya bersama dengan Prim.

"Itu Kavin? Kenapa sekarang dia terlihat sangat tampan? Setelah sebulan ia menghilang."

"Sejak kapan Kavin bisa memakai barang-barang mewah seperti itu?"

"Kavin bisa mengendarai mobil mewah? Sejak kapan?"

"Kavin kenapa terlihat tampan sekali setelah sebulan menghilang dan tidak ada kabar?"

Win mulai menjadi bahan perbincangan.

"T-tuan?" panggil Prim sangat pelan, memegang pergelangan tangan Win agar sang empunya berhenti berjalan.

Win menoleh ke arah Prim, ia menatap Prim lembut. "Ada apa?"

"A-apa tuan yakin akan memulai semuanya dari sini?" tanya Prim dengan raut takut, ia menundukkan kepalanya.

"Aku yakin, selama kau selalu bersama ku dan selalu di dekat ku." ucap Win yakin, ia tersenyum sembari memegang dagu Prim agar ia mendongak menatapnya.

"Aku akan selalu bersama tuan ku apapun yang terjadi tuan." ucap Prim lembut sembari tersenyum manis.

"Apakah itu pacar Kavin?"

"Kavin mempunyai kekasih? Sejak kapan?"

"Bukankah Kavin cupu? Kenapa ia mempunyai kekasih?"

Lagi dan lagi Win yang mereka kira Kavin menjadi bahan perbincangan, kali ini gadis nya juga ikut di dalam perbincangan mereka.

Win dan Prim berjalan beriringan memasuki kampus, dalam perjalanan nya pun ia tetap menjadi sorotan serta perbincangan mahasiswa dan mahasiswi di kampus itu, sampai...

Bruukk.

Seseorang menabrak Win dengan sengaja sampai tangan Prim yang memegang tangan Win terlepas dengan paksa, dan orang yang menabraknya berlalu pergi tanpa mengucapkan kata maaf atau apapun.

"Apa kau tidak akan mengucapkan kata maaf setelah menabrak ku dengan sengaja?" tanya Win dingin, ia membenarkan letak kacamatanya yang agak miring akibat di tabrak tadi.

Dan membuat orang-orang yang berada disana seketika terdiam karena mendengar pertanyaan lancang yang di lontarkan oleh Kavin, si cupu.

Orang yang menabrak Win tadi pun menghentikan langkahnya kemudian berbalik menatap Win dengan tatapan meremehkan, ia berjalan mendekati Win.

Win pun maju sedikit untuk melindungi Prim di belakang tubuhnya.

"Apa kau sudah berani melawan sekarang? Kenapa kau mencoba melindungi gadis itu saat kau sendiri tidak bisa melindungi dirimu sendiri?" tanya pemuda itu kemudian ia meninju rahang Win, membuat Win menoleh ke samping tanpa bergeser sedikitpun posisi tubuhnya sambil memegang rahangnya yang berdenyut sakit.