17. One By One Problem Solved

325 58 5
                                    

Vote dulu biar gak lupa lalu tinggalkan komentar yang banyak, follow kyoritess ya dan juga ig Kyo @aasrinok dan @wp.kyoritess

Happy reading...
.
.
.

Pagi ini Bright dan Win sudah rapi dan siap untuk pergi seperti yang telah di bicarakan kemarin, mereka menggunakan kacamata hitam dan juga masker membuat Kavin yang baru keluar dari kamar sambil mengucek matanya karena baru bangun tidur itu mengernyit heran.

"Kalian mau kemana?" tanya Kavin memakai kembali kacamatanya.

"Mengurus hal yang belum selesai kemarin, kamu disini saja ya sama Prim. Jangan keluar dari penginapan ini, kemanapun itu. Kalau mau beli sesuatu suruh Prim saja, kamu paham?" pesan Win mengacak rambut Kavin yang berantakan dan diangguki oleh Kavin.

"Hati-hati kak, eum.. kak Bright, titip Win ya?"

Bright hanya mengangguk dan di balik masker hitamnya ia tersenyum.

"Ayo berangkat kak." ajak Win dan Bright hanya mengangguk, ia masih belum terbiasa dengan si kembar Win dan Kavin jika kedua orang identik itu berada dihadapannya. Bright bahkan belum bisa membedakan keduanya jika mereka sama-sama tidak memakai kacamata.

•••

Win berjalan lebih dulu dengan Bright yang dibelakangnya, hanya untuk berjaga-jaga jika salah satu dari mereka ada yang mengenali Kavin mengingat tubuh dan tinggi keduanya yang hampir sama. Kini mereka sudah berada di area bar, dan Win langsung masuk ke dalam setelah menanyakan dimana ruangan madam Pretty pada salah satu pembersih bar wanita di bar itu.

"Permisi." ucap Win mencoba bersikap sopan.

"Iya masuk, ada yang bisa madam bantu?" tanya wanita itu menatap Bright dan Win bergantian.

Win pun membuka maskernya dan menaikkan kacamata hitamnya ke kepala membuat madam Pretty terkejut, "Kavin? Kemana.."

"Tidak, saya bukan Kavin. Saya Win kembarannya, dan tujuan kami kesini untuk meluruskan semua yang terjadi. Seperti mengganti kerugian yang teman saya perbuat malam tadi dan mengganti uang yang sudah madam berikan pada Nani dan Ren yang sudah dengan lancang menjual adik saya pada madam." jelas Win dengan santai dan dengan suara pelan, tidak ada emosi yang menguasai dirinya.

"Oke baik, sebelumnya katakan padaku dimana Kavin sekarang?" tanya wanita itu.

"Anda tidak perlu khawatir, Kavin adikku ada ditempat yang aman. Dan katakan berapa nominal yang harus saya berikan pada anda?" tanya Win lagi tersenyum manis, membuat madam Pretty dapat melihat perbedaan yang ada pada diri Win dan juga Kavin. Win memiliki senyum yang lebih manis dari Kavin.

"50 juta? 100 juta? Atau 200 juta? Katakan saja jangan sungkan." lanjut Win berucap dengan sombong.

"80 juta bath." jawab wanita itu jujur dan tersenyum.

Win menarik nafas dan tersenyum kembali, "hanya segitu? Madam dengarkan aku, bahkan adikku lebih berharga dari apapun di dunia ini." Win mengeluarkan ponselnya dan jarinya bergerak lincah disana dan tak lama ponsel milik madam Pretty berbunyi menampilkan notifikasi bahwa seseorang baru saja mentransfer sejumlah uang pada rekeningnya, Win juga menunjukkan ponsel miliknya bahwa ia berhasil mengirimkan uang itu pada madam Pretty.

"Baiklah itu ku beri 150 juta, itu juga termasuk kerugian kerusakan yang di perbuat oleh temanku tadi malam dan juga tip untukmu karena sudah berusaha menjaga adikku." ucap Win lagi membuat Bright membelalakkan matanya, karena menurut Bright itu sangat berlebihan. Bright memang bukan orang miskin, tapi 150 juta itu sangat banyak menurutnya.

FAKE NERD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang