15. Flashback From Kavin's Side

338 56 4
                                    

Vote dulu dan tinggalkan komentar yang banyak setelah nya, follow kyoritess ya dan juga ig Kyo @aasrinok dan @wp.kyoritess

Happy reading...
.
.
.

Drrtt... Ddrrtt.

Ponsel milik Ren berdering dan Ren langsung mengambilnya, ia seperti tidak mengizinkan Kavin untuk melihat siapa sang penelepon itu. Dan Kavin yang merasa ini bukan urusannya pun mengabaikan sikap Ren, dan memilih untuk berbalas pesan dengan Win yang di saat bersamaan mengiriminya pesan.

"Iya aku tahu, aku akan membawanya bersamaku nanti saat hari terakhir ujian berakhir." balas Ren berbicara dengan si penelepon.

Kavin merasa ada yang aneh dengan yang dibicarakan oleh Ren, apa yang akan dibawa Ren saat ujian berakhir nanti? Cukup lama Kavin memikirkannya, dan tidak juga menemukan jawabannya, ia pun memilih fokus membalas pesan Win yang sudah kembali masuk sekitar 20 menit yang lalu. Walaupun pikirannya masih tertuju pada perkataan Ren tadi.

"Siapa yang menelepon?" tanya Kavin saat Ren meletakkan kembali ponselnya.

"Ah, ini teman ku. Dia ingin meminjam buku akuntansi ku yang dulu." bohongnya, kemudian ia tersenyum kearah Kavin yang masih menautkan kedua alisnya.

Sampai pada puncaknya hari dimana ujian terakhir tiba dan berakhir, dan setelahnya Kavin tidak mengingat apapun lagi karena tiba-tiba pandangannya berubah menjadi gelap, ia pingsan.

Saat Kavin tersadar, ia sudah berada di tempat dan daerah yang tidak ia kenali. Saat itu pandangannya mengedar dan menemukan Ren, Nani dan juga teman-temannya yang lain sedang duduk di depan meja wanita yang masih terlihat sangat cantik dengan dandanan yang sedikit mencolok dan juga pakaiannya yang menurut Kavin terlihat norak.

Wanita itu sedang menghitung uang di dalam amplop yang lumayan tebal isinya, Kavin saat itu masih diam melihat apa yang mereka lakukan. Sampai wanita cantik tadi memberikan amplop coklat itu ke tangan Ren dan Ren yang menerima amplop itu dengan mata berbinar nya.

"Oh iya, siapa tadi namanya?" tanya wanita itu.

"Kavin madam." jawab Nani.

Kavin terkejut saat namanya disebut oleh orang yang sering sekali membully nya di kampus, apa maksudnya ini?

"Emm.. dia belum pernah tidur dengan siapapun kan?" tanya wanita yang dipanggil madam pretty itu.

Nani terlihat menyenggol lengan Ren yang terdiam memikirkan sesuatu, "s-setahu saya belum madam." jawab Ren terlihat gugup.

"Itu bagus, dia akan ku beri harga yang sangat tinggi pada pelanggan. Setelah itu aku juga akan mentransfer uangnya ke rekening kalian semua." ucap madam itu membuat Kavin terbelalak.

Dia dijual?

Dia dijual oleh sahabatnya sendiri?

Kenapa Kavin tidak bisa melihat dari awal saat Ren menerima telepon itu?

Kavin tidak menyangka, sahabat yang sudah ia percaya rela menjual dirinya demi uang itu.

Kavin menangis menatap kearah Ren, seharusnya ia dari awal sendiri saja itu akan lebih baik untuknya. Daripada punya sahabat yang berkhianat dan juga dengan tega menjualnya ke orang asing.

Saat mereka hendak keluar dari ruangan itu, Ren meminta izin sebentar untuk melihat Kavin.

"Kenapa kau menjual ku?" tanya Kavin yang menangis terisak menatap Ren yang merasa bersalah padanya.

FAKE NERD [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang