Ep. 5

10.8K 1.1K 1
                                    







Deru nafas itu menyapu bagian sudut sudut wajah Jaemin, hangat. Usapan penuh penekanan pada bilah bibir itu hasilkan desiran halus pada dadanya.

Tanpa menyuara dilumatnya bibir aroma raw honey yang siapapun menyentuhnya akan menginginkan untuk memilikinya dan menikmatinya bak sarapan pagi. Jeno melakukannya pelan.

"Engh..."

"Siapa yang menyuruhmu menggunakan lidah?"

"M-maaf... kau terlalu lama Jeno"

"Bukankah peraturannya kalau pagi aku yang memimpin? Dan malam kau yan-Arghh. Kau menggigitku?"

Jaemin tersentak dan berusaha untuk melarikan diri hingga-

Brukkk

Hantu itu terjatuh dari sofa.


👻👻👻


"Aaarghh sialan bisa bisanya aku memimpikan ciuman itu. Mimpinya terasa nyata sekali. Tapi kemana semua orang?"

Hantu itu terbangun setelah terjatuh dari sofa dan melihat bahwa dirinya sendirian, Jaemin mengira Minho sudah dipindahkan ke kamarnya. Tapi rumah ini rasanya sepi, dirinya tidak mendengar suara apapun. Jaemin melangkahkan kakinya membuka kamar mandi, mereka tidak ada disana.

"Kemana mereka? Kemana mereka meninggalkanku?"

Dirinya ingin melangkah keluar dari kamar namun pandangannya tertuju pada sebuah kamera yang terletak di ujung rak.

"Hah aku harusnya lebih banyak mengambil foto, dengan begitu Minho akan lebih mengenaliku nantinya. Ishhh aku bahkan belum sempat merekam vlog A Day In My Life seperti orang orang. Kalau sudah begini apa yang mau aku rekam. Hari hari menjadi hantu? Yang benar saja. Tapi kegiatanku tidak buruk juga aku seperti melakukan kegiatan pada umumya, aku juga mengurus Minho, menemani Jeno"

Ibu hantu itu mengoceh sambil memegang megang kameranya. Tanpa sadar dirinya menyenggol tutup kamera hingga terjatuh.

Klangg...

"A... pa yang baru saja terjadi?"



👻👻👻



"Tidak tidak ini tidak mungkin. Aku bisa menyentuh benda? Bagaimana bisa?"

Ceklekkk..

"Jeno kau pul... Haechan?"

Jaemin terkejut saat mengira yang memasuki apartementnya ternyata bukanlah Jeno dan Minho melainkan Haechan. Haechan mengganti sandal luarnya dan mengganti dengan sandal apartement kemudian ia melenggang masuk ke arah dapur. Jaemin mengekori Haechan.

"Tunggu bagaimana kau bisa masuk? Kau tau sandi apartementku?"

Dibukanya tudung saji dan diletakkannya sebuah sup udang hangat.

"Kau membawakan Jeno makanan?"

Haechan berbalik dan berjalan menembus tubuh Jaemin yang transparan itu, menggambil mangkuk dan mengganti wadah supnya.

"Tapi chan, Jeno tidak bisa makan udang"

"Bahkan sudah 3 bulan kau pergi rumahmu masih beraroma dirimu. Hari ini aku memasak lebih dan tidak ada salahnya aku memberikan sedikit untuk duda satu itu. Aku yakin dengan bungkus mie instan ditumpukan sampah itu dia tidak pernah memasak. Aku mengatakan pada Jeno kalau aku ingin kesini tapi malah dirinya hanya memberikan sandi apartementmu. Kurasa mereka belum pulang, aku lebih baik pulang saja. Hissh kenapa aku bicara sendiri"

Jaemin hanya mendengarkan celoteh Haechan dirinya merasa terharu karena Haechan yang masih peduli dengan keluarganya.

Jaemin sekarang kebingungan. Jeno tidak boleh makan sup itu. Terakhir kali dirinya makan udang Jeno berakhir di ugd karena sesak nafas.

"Bagaimana ini..."

"Tunggu. Aku kan bisa menyentuh sekarang. Tapi kenapa tadi Haechan bisa melewatiku?"

Senyum Jaemin mengembang ketika melihat sepotong daging ayam mentah dikulkas.

"Lebih baik aku memasak sebelum Jeno Pulang. Aku akan membuatkanmu sup ayam kesukaanmu Jeno"






...

Voteu juseyyo 💋
-ibu hantu

My Ghost Wife | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang