Extra 1

8.4K 686 11
                                    


— Special Markhyuck Story —
Time pov: Jaemin as a ghost



"Arrghh..."

"Kau memakainya lagi?"

Haechan menghela nafas, sedikit kecewa namun tak bisa berhenti karena sudah kepalang terangsang.

👻👻👻

"Nanas? Tidak ada melon?"

"Emm. Kudengar nanas sedang banyak diskon jadi kubeli tadi"

"Tapi ini banyak sekali, Mel. Kau mau beternak hah??"

👻👻👻

"Kepalaku pusing sekali. Pinggangku kenapa mudah loyo sih, apa obatnya tidak bekerja. Hishhh aku akan menemui dokter Kang untuk mengganti obatnya"

Haechan keluar dari kamar berjalan mendekat kearah ruang makan. Suaminya itu tengah selesai menyantap sarapan paginya, mengusap sisa noda dimulut lalu berdiri.

"Aku berangkat pudu yya"

"Tunggu sebentar, dasimu tidak cocok. Akan aku ganti"

Haechan mendekat mengalungkan tangannya. Bibirnya mengecup bibir tipis dengan rahang tajam itu, melumatnya dengan sedikit memberikan sapuan.

"Haechanaa, nanti aku tidak jadi bekerja"

Cup

"Ahh suamiku kenapa sexy sekali. Bisakah kau tidur dengan setelan ini?" Mark terkekeh.

"Apa maksudmu. Aku tidak membutuhkannya, karena istriku..." Mark mendekatkan bibirnya pada telinga Haechan.

"...lebih menyukaiku tidak menggunakan apapun" bisiknya rendah.

"Ahh shit. Pukul 8 malam kenapa lama sekali"

"Sudah aku berangkat, kau baik baik rumah"

Mark mengecup dahi Haechan dan melenggang pergi.

👻👻👻

"Dokter Kang, benarkah kau memberikan obat dengan benar? Aku tidak merasa sehat tapi malah jadi pegal pegal. Berikan aku obat yang lain. Ini tidak enak" Haechan mencibir lucu.

Dokter itu terkekeh melihat ekspresi pasien favoritnya, tangannya mengambil botol pil obat yang Haechan bawa. Membukanya dan mengintip kedalam. Isinya tinggal sedikit. Dahinya mengrenyit.

"Kau sudah mengonsumsi obat ini berapa lama Channie?"

"Sudah lama? Eoh benar tapi aku mengganti merknya tiga bulan terakhir"

"Kau sudah berapa lama menikah?"

"Hampir satu tahun. Kenapa kau menanyakan itu dok?"

"Channie. Kurasa kau perlu bicara dengan suamimu" Haechan tidak mengerti.

Haechan kembali kerumah dengan rahang mengeras. Berjalan ke arah lemari es, tangannya mengambil satu botol air dingin dan melenggaknya ribut. Minum dengan kondisi nafas tersengal membuat Haechan tersedak dan menyemburkan minumnya.

My Ghost Wife | NOMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang