#1 [Kembali]

13.8K 1.3K 31
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Empat tahun berlalu dengan cepat. Kiel yang kini berusia tujuh belas tahun memutuskan untuk kembali ke kediaman Alastair karena selama empat tahun ini penemu ramuan penawar mana gelap masih belum terungkap. Sepertinya Jake melakukan tugasnya dengan baik.

Kiel berteleportasi ke kamarnya di kediaman. Ia keluar dari kamar dan membuat para pelayan juga kesatria terkejut namun mereka tidsk bersuara karena Kiel memberi isyarat agar menutup mulut mereka.

Pemuda berambut putih itu melangkahkan kakinya ke ruangan dimana Cedrik berada. Tanpa mengetuk pintu, ia masuk kedalam ruangan itu.

Cedrik yang masih disibukkan dengan beberapa dokumen tidak melirik siapa yang datang.
"Ayah sudah mewariskan posisi ayah pada kak Ken tapi masih saja menyibukkan diri dengan tumpukkan dokumen. Apa aku mengganggu?" Suara Kiel membjat Cedrik menghentikan kegiatannya.

"Ah! Kau ingat punya rumah? Bagaimana dengan luaran sana, sudah puas berkeliaran?" Ucap Cedrik dengan sinis. Ia melihat wajah Kiel yang mirip dengan mendiang istrinya itu dengan sedikit tatapan kerinduan.

Kiel meringis mendengar ucapan Cedrik. "Perkataanmu begitu kejam. Aku tidak berkeliaran. Aku hanya menjelajah dunia luar." Balas Kiel yang membuat Cedrik berdecih.

"Kau mengasingkan diri seolah-olah kesatria Alastair tidak mampu melindungimu. Mereka bahkan mampu untuk memberontak kekaisaran."

"Ayah, kau berlebihan! Lagipula aku sudah disini sekarang."

"Aku rasa kau tidak akan tinggal lebih lama disini." Ucap Cedrik yang dibalas anggukan oleh Kiel. Pada awalnya, pemuda berambut putih itu ingin menikmati hidupnya sebagai putra bungsu dari seorang Duke. Hanya saja, setelah mendapat gelar alkemis termuda dan melakukan pengasingan, Kiel ingin melakukan banyak perjalanan jauh dan juga menciptakan banyak barang dari bumi dan menggunakan serta menjualnya didunia ini.

Kiel menyadari bahwa apapun yang ia buat memiliki nilai jual dan juga kualitas yang tinggi. Itu artinya, tanpa pemberian dari Duke pun, ia masih bisa menghidupi dirinya dari hasil menjual dan menyebarkan ciptaannya.

"Aku sudah mengasingkan diri setelah mendapat medali penghargaan. Akan lebih baik jika aku kembali muncul dan menciptakan sesuatu yang lain." Ucap Kiel.

"Bagaimana jika mereka mengincarmu karena mengetahui bahwa kau lah pencipta ramuan penawar mana gelap?" Tanya Cedrik dengan mata yang sedikit menyipit. Ia kesal karena tidak menghabiskan banyak waktu dengan Kiel. Seharusnya ia mengikuti putra bungsunya ke pengasingan.

"Aku bisa sihir." Balas Kiel sembari mengangkat kedua bahunya. Selama dipengasingan, selain membuat barang-barang dari bumi, Kiel selalu melatih semua elemen sihirnya agar semakin mahir.

Cedrik menghela napasnya. Bahkan jika ia melarang, Kiel pasti akan tidak akan menghiraukannya. Anak itu kini menjadi keras kepala.

"Bisakah aku membuat permintaan?"

Kiel mengerutkan alisnya. "Apa itu?"

"Kau hanya perlu memberitahuku apa yang kau ciptakan, sebelum kau melelangnya." Balas Cedrik, selama dua tahun kebelakang, Kiel telah membuka toko dimana ia menjual barang ciptaannya setelah melelangnya. Toko tersebut dikelola oleh bawahan Jake yang dapat dipercaya. Mereka sudah membuat kontrak darah dengan Kiel. Tidak ada yang mengetahui ini kecuali Kiel, Jake dan bawahannya.

Kiel juga tidak menjual banyak barang. Yang ia jual hanya alat tulis seperti pensil, rautan dan juga penghapus yang tidak jauh berbeda dengan alat tulis dibumi. Kiel menciptakan itu karena mengingat bahwa ia menulis menggunakan tinta dan pena bulu.

Pensil yang ia buat juga terbagi menjadi pensil berkualitas tinggi dan rendah. Sebenarnya, keduanya menggunakan bahan yang sama. Hanya saja, pensil berkualitas rendah memiliki tampilan yang polos dan ukurannya agak besar daripada pensil berkualitas tinggi. Tulisan yang dibuatpun akan terlihat lebih tipis namun masih bisa dibaca.

Sementara pensil berkualitas tinggi, dibuat dengan tampilan berwarna-warni dengan hasil tulisan yang lebih tebal daripada pensil berkualitas rendah.

Kiel juga menggunakan kemampuan bisnisnya agar penjualannya meningkat.

Pada rakyat biasa, mereka akan mendapatkan potongan harga atau bonus dalam pembelian tertentu, sementara pada bangsawan, Kiel memberikan mereka pelayanan yang terbaik agar mereka tidak merasa menyesal karena membeli barang dari toko Kiel dengan harga tinggi.

"Tentu! Aku akan melakukan itu." Kiel mengangguk yakin yang membuat sudut bibir Cedrik sedikit terangkat. Ayah dari tiga anak itu menepuk bahu Kiel lalu mengajaknya ke ruang makan karena sudah waktunya makan siang.

◇─◇──◇─◇

Disebuah gang sempit yang cukup gelap, dua orang berjubah usang tengah bertemu. Salah satu diantara mereka memiliki luka bakar dibagian pipi kirinya.

"Dia kembali. Aku yakin dia berada dikediamannya." Ucap pria bermata cokelat dengan penutup wajah.

"Mengapa kau begitu yakin?" Tanya pria dengan bekas luka.

"Giliranku menjaga tempat itu untuk seminggu kedepan. Tadi siang aku mendengar seorang pelayan mengatakan bahwa ia kembali dan kini berada disana."

Pria dengan bekas luka mengangguk. "Itu bagus. Terus awasi dia." Ucapnya lalu menghilang setelah menggumamkan mantra teleportasi.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

In Another World I Become An Alchemist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang