Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇Kiel merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Ia tersenyum lebar mendapati beberapa item kelas atas langsung dari guild petualang. Ia bisa saja mendapatkannya dari tempat pelalangan namun itu akan membutuhkan banyak waktu. Selain itu, item yang masuk ke pelelangan pasti dibagi menjadi beberapa bagian kecil dengan harga yang cukup mahal.
Kiel memang berniat membuang uang, tapi jika tempat itu adalah pelelangan, sebaiknya ia mengurungkan niat. Kiel takut khilaf!
Bangkit dari tempat tidur, Kiel berjalan mendekati jendela. Keningnya berkerut melihat kereta kuda asing yang tengah menuji ke kediaman.
'Siapa mereka?'
Tidak mungkin mereka rekan bisnis Kiel.
Sosok gadis cantik nan anggun perlahan turun dari kereta itu. Ia menggunakan gaun berlengan pendek berwarna hijau dengan beberapa permata sebagai hiasan. Mata Kiel melebar saat melihat kakak sulungnya menyambut tangan gadis itu.
'Dia bisa jatuh cinta? Hmm, apa mungkin gadis itu rekan akademinya?'
Kiel tidak mempercayai apa yang ia lihat. Ken, kakak sulungnya tiba-tiba mengulurkan tangan pada seorang gadis? Duke Alastair akan memiliki Duchess?
Baru saja ia akan pergi keluar, pintu kamarnya sudah dibuka oleh Sam. Raut wajah pelayannya itu terlihat senang. "Tuan muda, Lady Celine dari kediaman Marquis Albert sudah tiba. Duke meminta anda untuk makan siang bersama."
"Duke? Ayahku, atau kakakku?" Tanya Kiel dengan alis kanannya yang terangkat.
"Tentu saja Duke muda alias kakak pertama anda. Bagaimana mungkin Duke sebelumnya mengundang seorang Lady?" Sam berkata dengan semangat.
Bisa saja ayahnya ingin menikah lagi, bukan? Lagipula, sejak kapan kakak pertamanya menjalin hubungan dengan seorang gadis?
'Kupikir dia tidak berminat untuk memiliki pasangan.'
Seakan mengetahui pikiran tuan mudanya, Sam segera membuka mulutnya. "Lady Celine adalah gadis yang tengah didekati Duke baru. Mereka sudah berulang kali melakukan pertemuan."
"Saya juga mendengar bahwa Duke sering membeli mawar merah untuk dikirimkan pada Lady Celine."
Kakaknya Ken benar-benar tertarik pada perempuan? Bagaimana bisa? Mengapa ia tidak mengetahuinya?
"Tuan muda sepertinya terlalu banyak mengurung diri didalam lab atau pergi menemui Jake. Itu sebabnya anda tidak mengetahui hal ini." Lagi, Sam kembali bersuara melihat kebingunan diwajah Kiel.
"Berisik. Lebih baik kau pergi. Aku akan datang saat makan siang nanti."
Bersama dengan pelayannya dalam waktu lama membuat telinga Kiel terasa panas. Bagaimana tidak? Sam selalu menghilang dan muncul disaat ia membutuhkan. Hanya saja, saat-saat Sam menghilang, adik dari Nox itu selalu bergosip dengan dengan pelayan lainnya kemudian membicarakan kembali apa yang ia dengar pada Kiel.
'Lady Celine ya? Hmm, tidak buruk. Lagipula kediaman ini memerlukan Duchess sekarang.'
Kiel tentu mengetahui siapa itu Lady Celine namun tidak terlalu detail. Yah, ia tidak perlu khawatir. Ia hanya perlu memanggil Jake untuk membawakan informasi mengenai gadis itu.
◇─◇──◇─◇
Jake mengusap kasar wajahnya dengan kedua tangan. Kantung matanya yang menghitam menandakan bahwa ia belum tidur dalam waktu yang lama. Setelah menerima panggilan Kiel dari batu komunikasi, Jake benar-benar ingin meminum ramuan tidur sekarang.
Selain memberinya informasi secara gratis, Jake juga harus mengelola toko milik Kiel kemudiam membuat laporan keuangan dan mengirimkannya padanya. Belum lagi ia harus melelang ramuan penawar mana gelap. Ah! Kepalanya terasa ingin meledak.
'Aku sekarat.'
Belum lama ini Kiel menghubunginya untuk mencari pekerja karena Kiel akan memulai bisnis permennya.
Jake tidak tahu apa itu permen, ia hanya menduga bahwa benda bernama permen itu pasti berasal dari dunia Kiel yang sebelumnya.
"Barang-barang didunianya benar-benar menakjubkan. Memang tidak salah jika tuan muda memulai bisnis untuk menjual barang-barang unik tersebut didunia ini." Jake bergumam sambil memangku kepalanya dengan sebelah tangan.
"Tapi, apa itu permen? Terlebih permen jahe?"
Yang Jake tahu hanya jahe. Tanaman yang biasa digunakan sebagai bumbu dapur. Kiel tidak menjelaskannya saat ia bertanya. Terkadang anak itu membuatnya merasa kesal.
Batu komunikasi disaku Jake kembali bergetar mengeluarkan cahaya yang tidak asing lagi dimatanya. Menghela napas, Jake menyalurkan mana miliknya pada batu tersebut.
"Tuan muda, baru saja kau memanggilku. Saat ini aku belum menemukan orang-orang yang akan bekerja untuk membuat permen." Jake berbicara dengan lesu sebelum suara Kiel terdengar.
"Jake, haruskah aku menambahkan fungsi yang bisa melihat wajahmu pada batu komunikasi?" Jake dapat mendengar suara tawa disebrang sana.
'Itu ide bagus.' Jake membalas perkataan Kiel dalam batinnya.
"Ah! Jake, kau tidak perlu terburu-buru mencari pembuat permen. Lakukan saja dengan santai. Jangan lupa beristirahat karena jika kau sakit, aku akan rugi ahahaha." Kiel kembali tertawa disebrang sana.
"Tuan muda, tolong katakan apa permintaanmu? Jake ini akan mengabulkannya segera." Kiel sudah mengatakan untuk tidak terburu-buru. Jake akan segera tidur setelah menyelesaikan permintaan Kiel.
"Aku hanya ingin kau memberiku informasi mengenai Lady Celine. Bisakah kau mengirimkannya sekarang?"
"Tentu saja." Tanpa pikir panjang, Jake mencari informasi yang Kiel inginkan kemudian segera berteleportasi ke tempat Kiel berada.
❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙
KAMU SEDANG MEMBACA
In Another World I Become An Alchemist
RandomSEQUEL I BECAME DUKE SON ◇─◇──◇─◇ Empat tahun setelah Kiel mengasingkan diri, rumor yang mengatakan bahwa putra bungsu Alastair yang juga disebut alkemis termuda merupakan pencipta ramuan penawar mana gelap mulai tersebar. Rumor itu tidak hanya memb...