28

1.6K 244 46
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Loka membawa tiga orang manusia yang membantunya dan Kev kerumahnya. Sebelumnya, Loka mendapatkan pesan dari pohon dunia bahwa akan ada seseorang yang akan membantunya. Meskipun awalnya Loka tidak begitu mempercayainya, karena selama beberapa ratus tahun ini, tidak ada manusia yang masuk ke dalam wilayah elf. Selain itu, beberapa manusia yang Loka temui diluar hutan, bukanlah manusia yang baik.

"Sebelah sini." Ucap Loka yang berjalan ke arah kiri. Elf dewasa itu menyentuh pohon besar dihadapannya. Ia memejamkan mata sambil merapal mantra. Tidak lama setelah itu, Bagian bawah dari pohon tersebut bergeser dan berubah menjadi sebuah pintu.

Baik Kiel, maupun Jake sama-sama terperangah melihat pemandangan tersebut. Sementara itu, Cedrik hanya memandangnya seolah-olah itu bukanlah hal yang aneh karena ia sudah sering mendengar cerita mengenai gerbang elf dari ayah dan mendiang kakeknya.

"Ini adalah gerbang yang mengarah pada tempat tinggal elf. Hutan yang sebelumnya hanyalah sebuah perbatasan." Cedrik memberikan penjelasan yang didengar oleh Kiel dan Jack.

"Pengetahuanmu lumayan bagus, manusia." Loka memuji Cedrik dengan tulus namun ia diabaikan. Yah, Loka tidak peduli.

Setelah memasuki gerbang, Kiel, Cedrik dan Jack disuguhi pemandangan dimana sebuah pohon raksasa yang memiliki banyak pintu dan jendela disetiap cabangnya. Para elf lain yang berada di bawah pohon, seketika menatap rombongan Loka dengan berbagai tatapan.

"Ini seperti rumah susun." Kiel bergumam pelan namun hanya Cedrik dan Jack yang memiliki pemikiran yang sama.

'Rumah susun pasti istilah di dunianya.'

Lihat, tuan Loka kembali

Apa itu manusia?

Tidak mungkin! Sudah ratusan tahun manusia tidak kemari

Tapi telinga mereka pendek!

Lihatlah manusia berambut putih itu, matanya sangat indah

Hei, tutup mulutmu!

"Wah! Aku merasa seperti seorang pahlawan yang baru kembali dari perang." Jack terlihat memamerkan senyumannya. Ia sesekali menggoda elf perempuan yang menatapnya— lebih tepatnya menatap Kiel karena ia memiliki warna rambut cerah yang mencolok.

"Berpikirlah sesukamu Jack." Kiel menggeleng pelan. Ia tidak percaya bahwa Jack memiliki sisi seperti ini?

"Ngomong-ngomong, tuan Loka. Kenapa kau mempercayai kami? Anakmu saja bahkan terlihat ketakutan sebelumnya, saat melihat kami." Kiel bertanya pada Loka. Sebenarnya ia sudah sangat penasaran sejak tadi, namun sejenak ia melupakannya.

Loka menatap Kev sesaat sebelum menjawab. "Itu karena istriku pernah diculik oleh manusia bajingan. Tapi istriku juga diselamatkan oleh manusia perempuan." Loka mengusap puncak kepala putranya. "Anak ini tidak bisa diam. Ia terlalu aktif dan tidak jarang membuat istriku marah. Jadi istriku menakut-nakuti Kev bahwa manusia itu mahluk yang jahat." Loka lanjut memberi penjelasan.

Ia menatap Kiel dari atas kebawah. "Sebelumnya, aku mendapat pesan dari pohon dunia bahwa akan ada seseorang yang membantuku. Jadi aku membawa kalian."

"Kenapa kau menatapku?" Kiel menunjuk dirinya sendiri.

Loka mengangkat kedua bahunya. "Firasat ku cukup kuat. Aku yakin orang yang dimaksud pohon dunia itu kau."

"Hah!?" Kiel menghentikan langkahnya. Begitupun dengan Cedric dan Jack.

Loka memperhatikan sekeliling, ia kemudian menatap Kiel. "Sebaiknya kita bicara di rumahku." Ucapnya lalu berjalan mendahului para manusia yang ia bawa.

In Another World I Become An Alchemist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang