#3 [Pertemuan Para Alkemis]

7.4K 1K 21
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Setelah makan, ia kembali ke kamarnya dan duduk menompang dagu. Matanya memperhatikan tumpukkan surat undangan dihadapannya. Berbagai segel pedagang dan bangsawan ada diatas setiap surat. Kiel sudah meminta Sam untuk memeriksa beberapa, isinya sama. Mereka menginginkan formula penawar mana gelap.

Kiel belum membalasnya satupun.

"Tuan muda, ini surat dari Guild alkemis. Mereka mengundang anda ke pertemuan para alkemis di ibukota." Sam menyerahkan sebuah surat berlambangkan guild alkemis.

'Guild alkemis?'

"Guild alkemis sudah ada sejak dulu tuan muda, hanya saja mereka tertutup. Sama seperti guild infomasi." Sam menjelaskan setelah melihat raut bingung tuan mudanya.

"Kapan pertemuan itu?" Ini akan menjadi kedua kalinya bagi Kiel menghadiri pertemuan seperti ini.

Setiap alkemis di kekaisaran diundang. Itu termasuk Kiel dan orang lain dengan gelar alkemis.

Ini akan menjadi pertama kalinya Kiel menghadiri pertemuan resmi seperti ini. Walaupun Kiel tidak menyukai pertemuan semacam ini, dia tidak punya pilihan karena dia merupakan orang yang diberi gelar sebagai Alkemis termuda dibenua tengah. Apalagi, Kiel belum pernah muncul setelah mendapat penghargaan.

"Pertemuan alkemis akan diadakan dua hari lagi tuan muda." Ucap Sam yang beri anggukan samar oleh Kiel.

"Ngomong-ngomong tuan muda, ada surat dari utusan beberapa kerajaan lain untuk anda. Saya rasa tidak pantas bagi saya untuk membukanya." Sam menunjukkan beberapa amplop surat dengan lambang yang berbeda.

"Buka saja dan beritahu aku apa isinya."

"Tapi tuan muda-" Sam berhenti berbicara setelah melihat Kiel yang menyandarkan tubuhnya dikursi sambil menutup mata. Mau tidak mau ia membuka beberapa surat itu kemudian membacanya.

"Apa isinya?" Tanya Kiel tanpa membuka matanya.

"Semua ini berisi undangan untuk anda agar menemui mereka." Jawab Sam.

Kiel seketika menyesal meminta Sam membaca surat-surat tersebut. Seharusnya ia membakarnya. "Bereskan semuanya lalu keluar dari kamarku." Usir Kiel.

Beberapa hari setelah itu, Kiel memakai pakaian bangsawan yang cukup rumit dalam perjalanan ke ibukota. Ia diikuti Cedrik untuk pergi kesana menggunakan teleportasi.

Kedua kakaknya memberi salam perpisahan dan juga wejangan agar Kiel dan Cedrik selalu berhati-hati.

Ayah dan anak itu tiba di ibukota tidak lama setelah Kiel menggumamkan mantra teleportasi. Mereka akan menghadiri pertemuan para alkemis terlebih dahulu. Kiel sudah mengatakan pada keluarganya bahwa ia bisa pergi sendiri namun Cedrik memaksa ikut dengan alasan bahwa ia tidak memiliki pekerjaan. Mau tidak mau, Kiel menyetujuinya karena malas berdebat.

Ini kedua kalinya Kiel menghadiri pertemuan resmi. Pertemuan ini cukup menarik bagi Kiel, karena para alkemis akan memamerkan barang atau ramuan ciptaan mereka. Kiel sudah menyiapkan sebuah benda yang ia buat untuk dipamerkan.

Begitu mereka tiba di aula pertemuan, pandangan semua orang seketika tertuju pada Kiel.

Siappa yang tidak tertarik pada bungsu Alastair itu? Selain masih muda, Kiel sudah mampu menciptakan suatu benda yang bahkan tersebar diseluruh benua tengah.

"Oh, itu dia! Kiel Alastair."

"Aku penasaran barang atau ramuan apa yang dibuat Kiel Alastair kali ini."

"Bukankah dia pencipta ramuan penawar mana gelap?"

Suasana ruangan menjadi lebih riuh dari sebelumnya. Mereka kembali mengingat bahwa tidak lama ini, informasi mengenai ramuan penawar mana gelap merupakan salah satu ciptaan dari bungsu Alastair.

Seorang pria paruh baya dengan pakaian sederhana namun masih terlihat mewah dan elegan menghampiri pasangan ayah dan anak itu.

"Saya mengucap salam pada Duke Alastair dan tuan muda ketiga Kiel Alastair. Suatu kehormatan bisa menyambut anda disini." Ucapnya dengan membungkukkan sedikit tubuhnya.

Cedrik berdeham sebagai jawaban kemudian pria paruh baya itu segera menegakkan tubuhnya kembali. Ia tersenyum lebar pada keduanya lalu fokusnya tertuju pada Kiel. "Saya senang tuan muda menghadiri acara saya. Apalagi penemuan tuan muda begitu berarti bagi banyak orang." Pria itu berbicara tanpa menghilangkan senyumannya.

"Saya dengan senang hati mengundang tuan muda untuk menjadi anggota guild kami." Karena tidak ditanggapi Cedrik dan Kiel, pria itu terus mengoceh lalu memberi tawaran pada Kiel.

Alis Kiel terangkat, apa-apaan pria ini? Tiba-tiba sekali.

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

3ch dulu ya kawan~
See you!

In Another World I Become An Alchemist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang