#11 [Pencarian]

5.1K 779 29
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Gerald mengedarkan pandangan kesekitar namun tidak menemukan petunuj apapun mengenai keponakannya. Ia memberitahu Shio untuk mengatakan hal ini pada ratu Violet dan meminta mereka untuk menutup mulut.

Penyihir agung itu memberikan mana miliknya pada batu komunikasi untuk menghubungi Cedrik.

"Ada apa?" Tanya Cedrik disebrang sana.

Gerald menarik napasnya sebelum menjawab. Ia memutuskan untuk berkata jujur pada suami mendiang sepupunya itu. "Kiel, anakmu hilang. Cepat kemari dan bantu aku mencarinya."

"Omong kosong apa ini? Jangan bermain-main!" Ucap Cedrik dengan sedikit berteriak. Apa-apaan? Kiel bersama Gerald selama seminggu ini. Dan Gerald tiba-tiba menghubunginya lalu mengatakan bahwa Kiel menghilang?

"Apa gunanya kau disebut penyihir agung jika tidak bisa menjaga putraku?" Geram Cedrik disebrang sana.

"Akan aku jelaskan detailnya nanti. Datang saja kemari dengan gulungan teleportasi." Balas Gerald yang kesal dengan perkataan Cedrik. Ia tidak bersalah atas semuanya. Ia hanya, sedikit lengah.

Cedrik tidak memberinya balasan setelah itu. Ia meminta Nox untuk menyiapakan gulungan teleportasi, ia juga memveritahu kedua anaknya bahwa Kiel menghilang. Mereka tentu saja merasa panik. Tanpa diperintah dua kali, mereka juga ikut menyiapkan kepergian mereka untuk mencari Kiel.

Tiba ditempat dimana Gerald berada, Cedrik segera menghampiri sepupu istrinya dengan wajah yang memerah. Ia sudah memintanya untuk menjaga Kiel tapi Gerald malah memberinya kabar bahwa Kiel menghilang.

"Paman, bagaimana bisa adikku menghilang? Mengapa kau masih disini sementara adikku tidak ada?" Kian bertanya lebih awal pada Gerald.

"Siapa yang membawa adik kecilku?" Sambung Ken.

Gerald melihat sepupu iparnya yang melayangkan tatapan tajam padanya. Setelah menghela napas, Gerald membuka mulutnya. "Saat aku kembali setelah makan bersama Kiel, aku meninggalkannya disini karena harus mencaritahu asal muasal wabah misterius ini. Hanya saja, ada dua orang pemgguna sihir hitam ditempat ini yang mengincar keponakanku." Jelasnya.

"Sihir hitam!?" Ayah dan dua anaknya itu membeo dan sedikit berteriak.

"Siapa yang menggunakan sihir hitam!?" Tanya Kian yang sadar lebih awal dari keterkejutannya.

Gerald menggeleng sebagai jawaban. "Aku tidak tahu siapa mereka. Salah satu dari mereka yang bersamaku meledakkan dirinya dengan kristal merah, sementara satu lainnya pergi membawa Kiel entah kemana. Maafkan aku." Ucap Gerald sambil menunduk.

Cedrik memijat pangkal hidungnya, ia dan kedua anaknya baru bertemu dengan Kiel beberapa tahun yang lalu, belum lagi anak bungsunya memilih mengasingkan diri selama empat tahun. Mereka tidak menghabiskan begitu banyak waktu. Dan sekarang, Kiel menghilang?

Hah.

Cedrik menghela napasnya pelan.  Aura suramnya berhasil menekan dan membuat banyak orang kesulitan bernapas. Setidaknya ia harus menenangkan diri.

Ken dan Kian memiliki ekspresi yang tidak jauh berbeda dengan Cedrik. Mereka tidak bisa menyalahkan semuanya pada Gerald. Bagaimanapun juga, yang terpenting untuk swkarang adalah mencaritahu dimana Kiel berada.

"Apa kita tidak bisa melacaknya, paman?" Ken memberi saran.

"Aku sudah mencobanya, namun aku tidak bisa menemukan dimana Kiel berada. Sepertinya mereka menggunakan mantra kuno untuk membuat penghalang agar aku tidak bisa menembusnya." Ucap Gerlad menjawab Ken.

In Another World I Become An Alchemist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang