23

4.4K 744 51
                                    

Vote dulu sebelum baca! (maksa)
◇─◇──◇─◇

Sam berlari menuju Kiel yang menurut pelayan berada di perpustakaan. Dari yang ia dengar, tahanan yang pernah dibawa Kiel bawa kini menghilang entah kemana. Tempat untuk menahannya juga tampak bersih dan tidak seperti tempat yang digunakan sebagai penjara.

Melihat Kiel yang tengah bersantai sambil membaca buku, membuat Sam ragu untuk menyampaikan rumor yang dikatakan pelayan sebelumnya.

Kiel mengalihkan pandangannya dari buku dan melihat Sam yang tengah berpikir.

"Ada apa?" Pertanyaan Kiel membuat Sam sedikit tersentak. Ia kemudian memutuskan untuk memberitahu tuan mudanya.

"Anu, tuan muda. Kudengar dari pelayan bahwa tahanan yang anda bawa menghilang entah kemana. Bahkan penjaranya pun begitu bersih seolah-olah tahanan itu tidak pernah ada."

Raut wajah Kiel terlihat sedikit kesal namun itu tidak bertahan lama. Menghela napas, Kiel meminta Sam untuk tidak lagi membahas Oscar. Toh, dia sudah mati.

Kiel kembali membaca buku ditangannya. Mendengar perkataan Jake mengenai air mata peri membuat Kiel mau tidak mau merasa penasaran. Ia mencari banyak buku tentang ras yang dikatakan punah oleh kebanyak orang.

Menurut buku yang ia baca, elf merupakan ras turunan dari hewan mistis yang tidak melakukan kawin silang dengan hewan mistis lainnya. Mereka memilih mempertahankan keturunan langsung daripada harus menodai darah mereka dengan hewan mistis yang lain.
(Penjelasan ttg kenapa mereka turunan hewan mistis ada di lapak sebelah ch 1.4- kalo lupa)

Sama seperti ramuan penyembuh yang dibuat Kiel, air kata peri juga memiliki fungsi yang sama. Bedanya, karena air mata peri hanya dimiliki ras dengan jangka hidup yang panjang itu, manusia yang meminum air mata peri akan mengalami perpanjangan usia sekitar lima hingga sepuluh tahun. Konon katanya, para elf menyamar sebagai manusia lalu melakukan pelelangan air kata peri. Karena mereka juga menggunakan mata uang yang sama dengan manusia.

Tidak seperti elf pada novel fantasi yang Kiel baca dibumi. Elf disini tidak seperti terlalu mengagungkan tumbuhan atau pepohonan. Mereka dikatakan memiliki istana, kediaman serta tempat lain yang mirip dengan para manusia. Sehingga mereka terkadang datang Hanya saja, tidak ada yang mengetahui dimana tempat tersebut.

"Hah! Aku penasaran dimana mereka tinggal?" Kiel menutup buku diakhiri dengusan kasar. Ia tidak mendapatkan informasi yang ia inginkan selain sejarah tentang ras elf.

'Seandainya aku diberi cheat untuk menemukan tempat tinggal para peri, tunggu-'

Seakan pikirannya tercerahkan, Kiel beranjak dari duduknya menuju ketempat dimana kakak keduanya berada.

Kiel ingat, saat pertama kali ia bertemu dengan Jake. Diatas kepala Jake, ada sebuah hologram kecil yang menampilkan status pemimpin guild tersebut. Itu sebabnya Kiel bisa mengetahui bahwa Jake merupakan pemimpin guild informasi. Sayangnya, Kiel hanya melakukan itu sekali dan ia tidak tahu bagaimana caranya untuk kembali melihat status orang lain.

"Kakak, kau sibuk?" Tanya Kiel. Kian dan beberapa orang disampingnya segera memusatkan pandangan mereka pada Kiel.

"Tidak terlalu, ada apa?" Kian memberi isyarat pada bawahannya untuk meninggkan mereka berdua.

"Kakak, kau ingat saat kita berada dihutan ilusi? Saat itu warna matamu berubah lalu kau mengatakan bahwa kau menemukan jalan keluar dari hutan itu. Bagaimana caramu melakukannya?"

Bukannya menjawan, Kian malah mengerutkan kening. "Kau tidak bisa melakukannya? Kupikir kau mampu." Ucapnya yang dibalas dengusan oleh Kiel.

"Jika aku bisa, aku tidak akan bertanya padamu." Balas Kiel dengan nada kesal.

Kian menghela napasnnya sebelum berbicara. "Kupikir kau bisa menggunakannya karena kemampuan itu merupakan berkah bagi Alastair."

"Berkah? Tidak bisakah kau mengajariku?" Kiel duduk dikursi lalu tangannya meraih kue kering kemudian memakannya.

"Adikku, apa yang ingin kau lihat dengan mata kebenaran?" Kian kembali membalas dengan pertanyaan.

"Jadi berkah bagi Alastair itu mata kebenaran? Kakak, mengapa kau tidak segera mengajariku. Kau terus bertanya banyak hal." Kiel berujar dengan kesal.

Menghela napas, Kian menjelaskan terlebih dahulu apa itu mata kebenaran.

Keturunan Alastair sejak dulu diberi berkah yang disebut mata kebenaran namun kemampuan itu memerlukan mana yang besar sebagai bayaran. Kian pernah menunjukkan kemampuan itu saat ia mencari jalan agar bisa keluar dari hutan ilusi bersama Kiel.

'Ah! Itu sebabnya aku tahu siapa Jake. Kupikir itu kemampuan tambahan karena aku seorang transmigrator.'

Kiel mengerti sekarang, saat ini mana miliknya sudah lebih dari cukup bahkan ia dapat mengalahkan Oscar dengan mudah. Itu artinya, tidak sulit menggunakan kembali berkah Alastair.

"Beritahu kakakmu ini, apa yang ingin kau temukan? Setelah itu aku akan memberitahu cara menggunakan berkah itu."

Raut wajah Kiel tampak ragu namun Kian tetap menunggu. "Apa kau percaya bahwa elf masih hidup?"

Tatapan Kian melebar mendengar pertanyaan Kiel. Tangannya kini berada dikedua pundak Kiel. "Adik kecilku sudah besar. Apa kau ingin mencari elf wanita dan menjadikannya sebagai kekasihmu? Kau pasti iri karena kakak pertama akan menikah. Benarkan?"

❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙❚❙❘❙❙❚❙❘❙

Sebel bgt udh 4bln tapi ni story blm beres-beres😩
Dah ah, see you!

In Another World I Become An Alchemist Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang