Pov Author
Setelah di kantin tadi Jef lagi-lagi mengabaikan Biw menyakiti hatinya merusak mentalnya tapi tenang pria manis itu tidak cukup lemah untuk masalah seperti ini bahkan dia sudah menemani Jef dari awal masuk kampus dengan berbagai kesulitan dan rasa sakit.
"Apa kenapa Jef tidak menyapamu, padahal kan dia melihat mu" Us dengan heran menatap temannya itu mereka berjalan ke arah kelas dengan wajah bingung.
Pasti semua orang memikirkan apa masalahnya dan kenapa Jef mengabaikan Biw ya walaupun mereka backstreet tapi tidak ada salahnya kan, apalagi semua orang tau kalau Jef dan Biw itu bersahabat sejak lama.
"Jadi kenapa? Bahkan tatapan Jef kepada mu itu masih sama. Dan yah Biw dia menatapmu dengan biasa saja dimana rasa cintanya?" Us terus bertanya hal yang bahkan biw saja tidak dapat menjawab nya.
"Ahh biarkan saja mungkin dia lelah, kan kalian tau dia itu sibuk latihan untuk puncak ospek" itu yang bisa dia jawab karena memang dia tidak memiliki jawaban lain.
Malunya Biw jika teman-temannya tau keadaan dia yang sebenarnya."Aku pikir Jef itu tidak suka sama kamu. Atau jangan-jangan cinta mu bertepuk sebelah tangan" ucapan Nattha yang sebenarnya sangat melukai hatinya tapi dia memilih tetap diam
Bughhhh
Suara nyaring pukulan dari Us kepundak Nattha dengan sangat kuat membuat jantungnya hampir saja pindah ke lambung"Bodoh kamu mau membunuh ku ya Us" teriak Nattha yang membuat langkah mereka berempat berhenti.
"Kamu yang bodoh, kata-kata mu apa tidak di saring dulu? Apa otak mu rusak hah?" teriak Us di tengah-tengah perbincangan yang tidak berguna itu
Lagi-lagi kedua manusia bodoh itu bertengkar Biw bahkan semakin kesal kenapa hal seperti ini menjadi besar. Memang yang di katakan Nattha itu benar sejujurnya cintanya bertepuk sebelah tangan, Hubungan itu hanya terus melukai hatinya dengan terus mencintai Jef, tapi dia bisa apa? Jauh dari Jef lebih membuatnya terluka.
"Sudah cukup bisa diam gak sih, Bass ayo kita pergi biarkan saja mereka berdua terus bertengkar" ucap nya dengan nada sedikit di tekan dan wajah merah yang langsung menghentikan perdebatan bodoh dari kedua temannya.
"Kamu benar biarkan saja mereka, dan ayohangan hiraukan hal yang hanya buang waktu"
Biw dan Bass bergegas ke kelas mereka ada satu pertemuan lagi dengan dosen bahasa Inggris jadi harus buru-buru sampai, dosen ini lumayan kejam tapi hanya sedikit ya tidak sekejam dosen bahasa Jepang.
"Biw"
Bass menahan langkahnya yang begitu terburu-buru"Apa kamu beneran gpp?" tanya Bass dengan wajah serius menatap wajah Biw dengan serius
"Mmmm aku tidak apa-apa, ini sudah biasa bagiku"
"Kamu gak bohong kan? Walau aku dan kamu tidak begitu akrab tapi aku bisa melihat nya Biw katakan apa kamu bahagia?"
Wajahnya seketika berubah dengan pertanyaan Bass yang menanyakan keadaan dan prasaan nya saat ini. Jauh dari hatinya paling dalam dia ingin berteriak melihat semua yang terjadi, bahkan sudah satu tahun lebih mereka berpacaran sekali pun tidak pernah ada kata cinta yang di berikan Jef padanya.
"Mmmmmm" Biw mengangguk dengan gugup dia bahkan beberapa kali meremas tangannya menolak menatap bola mata Bass karena dia tau jika dia menatap Bass pasti air matanya akan jatuh
"Ayolah Bass sungguh aku tidak apa-apa bahkan lihat aku tersenyum kan"
Bass yang melihat senyum Biw langsung percaya menepuk pundak Biw dengan lembut
"Jangan takut aku ada mendukung mu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Play Date
Non-Fiction°°°°°°°° "Kalau aku lebih baik kenapa bertahan dengan dia, backstreet apa itu hubungan tidak jelas" Ucapan pria itu terus bergema ditelinga ku membuat pendirian ku yang hampir 2 tahun ini goyah. Jika kamu penasaran dengan kisah cinta ku mari ikuti...