Setelah menunggu Bible dari pagi sampai menjelang sore Build yang tidak beranjak sama sekali dari tempat duduknya.
Entah apa yang membuatnya menunggu tapi hatinya tetap kukuh meski kantin sudah sepi dan mahasiswa satu persatu pulang.
Build yang beberapa kali terpejam hampir meloloskan kesadarannya kedalam nikmatnya tidur kembali berusaha sadar, beberapa kali ia menggosok-gosok matanya mencoba untuk tetap sadar ditengah lelah menunggu dan rayuan hembusan angin yang semakin sore.
Drett drett ✉️
Bible
_______________________________Biu gak perlu nunggu, kamu pulang saja aku masih lama
_______________________________
Wajah Build berubah setelah membaca pesan singkat dari Bible.
Cukup lama dia menunggu tapi hanya dapat balasan singkat tanpa maksud.
"Kalau memang gak bisa kenapa gak bilang dari pagi, ini udah nunggu setengah hari malah gini" ucapnya sedikit kesal.
Build bangkit memutuskan menyudahi penantiannya yang dari pagi, sedikit merenggangkan otot-ototnya yang lelah duduk hampir seharian.
Build berjalan menyusuri lorong menuju parkiran yang sudah sepi tanpa satupun mahasiswa. Tiba-tiba netra nya tertarik pada dua sosok yang berada di parkiran seperti sedang bertengkar.
Perlahan tapi pasti langkah Build semakin mendekat, dia memastikan apa yang dia lihat salah dan apa yang dia fikirkan tidak benar.
"............. aku pulang buat nemuin kamu, kamu kan janji mau sama-sama terus bareng aku" kalimat yang Build dengar ketika sudah berada tidak jauh dari kedua sosok itu.
Netranya masih berusaha fokus pada pria yang di lihatnya berdiri menyamping, melihat jelas sosok prempuan berparas cantik berpakaian serba putih dengan tubuh yang kecil.
Prempuan yang terus menjelaskan sesuatu kepada sosok pria dihadapannya yang tidak menjawab hanya diam mentap lekat manik mata prempuan itu.
"Tante dan om juga setuju kok kalau kita nikah, kita juga belum ada kata putus kan?"
Bak disambar petir di sore hari, awan yang semula cerah perlahan ikut mendung mengikut jejak air yang tak sadar keluar dari pelupuk mata Build.
Tubuhnya gemetar dadanya sesak melepas satu persatu nafas yang semakin mencekik.
Entah apa yang terjadi dia merasa sakit ketika mendengar kata pernikahan dan kata putus.
Build menyeka kasar sisa air matanya, memastikan jejak kesedihan itu tidak terlihat.
"B....iiiiiiii" panggilannya lirih melangkah mendekati kedua sosok yang sibuk berdebat.
Build berhenti tepat di hadapan keduanya netral Build melirik sayu menatap lekat manik mata pria dihadapannya "Kamu siapa?" Tanya prempuan di sebelahnya.
Build tersenyum masih menatap lekat netra pria itu "Aku? Aku teman Bible" balasnya berbohong, meski nyatanya dia adalah kekasih pria itu.
"Biu kamu ngapain disini" tanya Bible kebingungan "Aku mau pulang, tadi aku nunggu seseorang dari pagi tapi kurasa dia sib-ukkk sampai lupa padaku" jawab Build sedikit menekan kalimat akhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Play Date
Non-Fiction°°°°°°°° "Kalau aku lebih baik kenapa bertahan dengan dia, backstreet apa itu hubungan tidak jelas" Ucapan pria itu terus bergema ditelinga ku membuat pendirian ku yang hampir 2 tahun ini goyah. Jika kamu penasaran dengan kisah cinta ku mari ikuti...