"Jason! Itu kan motor lo anjing?!"
Teriakan itu sontak bikin Elena yang lagi berusaha mendirikan kembali motor yang mobilnya seruduk--menoleh.
Elena clingak-clinguk, terus mengangkat pandangan ke area balkon lantai 2 gedung B. Tepat dimana suara itu berasal, 5 cowok berdiri berderet disana.
Salah satunya menunjuk rusuh ke arah Elena.
Jason berada ditengah-tengah. Menatap lurus padanya. Elena meringis sewaktu cowok itu menghilang dari sana, terus berlari menuruni tangga dengan tergesa.
Wajah Jason kelihatan serem.
Dan, Elena jadi takut.
Takut dia ngamuk. Dia diam saja kelihatan mengintimidasi banget, apalagi kalau marah coba?!
Pasti.. ngeri.
Elena mendesis resah. "Kenapa gue mesti berurusan sama cowok itu lagi, sih?"
"Oy."
Elena menelan ludah. Jason menata langkahnya yang super lebar dengan bantuan kaki panjangnya itu ke arah Elena. Bikin nyali Elena yang tinggal seuprit makin terkikis habis.
"Y-ya?"
Jaket himpunan warna biru gelap membalut tubuh tegapnya hari ini, dengan bagian lengan sedikit digulung ke siku. Simpel tapi memunculkan kesan karismatik. Dia sepertinya tahu betul gimana caranya jadi menarik dengan effortless.
Jason menatap datar motornya yang tergeletak. "Lo apain motor gue?"
Kan suaranya serem!
TAKUT!
"Sori," Elena menampilkan ekspresi bersalah. Pun suaranya yang berubah mencicit lirih. "Gue.. nggak sengaja."
"Kok bisa ambruk?"
"Ke--ini." Elena menepuk bagian depan mobilnya kikuk, lagi-lagi meringis. "Tadi gue mau maju terus.. kena.. motor lo?"
Jason menatap mobil Elena, lalu beralih wajah gadis itu. Dia memejam sejenak, menarik napas dalam lalu didenguskan keras-keras.
"Lagi?" Jason menampilkan ekspresi lelah.
"Hng?"
"Kemarin gue yang lo seruduk, sekarang motor gue. Lo punya hobi nyeruduk, ya?"
Elena berkedip lambat.
"Lo masih kerabat dekat ama banteng, kah?" Jason menanyakannya pertanyaan konyol barusan dengan wajah super serius.
Elena jadi bingung mau merespon gimana? Dia nih lagi mau melawak atau melabrak?!
Habis itu membungkuk, menarik kedua stang motornya dengan mudah seolah berat benda itu nggak ada artinya.
Elena sempat terpukau sejenak. Apalagi sewaktu nggak sengaja melihat urat-urat dilengan Jason yang nampak dari balik lengan kemejanya.
Kayak yang; widih tangannya ganteng.
Menurunkan standar, motor Jason kembali berdiri gagah dengan sempurna.