Seharusnya Sabtu pagi Elena ia habiskan di atas kasur seharian. Bergumul dibawah selimut tebal tanpa melakukan apapun sampai matahari meninggi di atas kepala.
Tapi hal itu nggak berlaku buat hari ini. Pesan beruntun yang datang dari Jason juga serentetan panggilan cowok itu bikin Elena terpaksa beranjak dari kasurnya guna memenuhi ajakannya.
Dan disinilah Elena berakhir.
Bersepeda dengan cowok sinting itu berkeliling kebun teh.
"El! Yang semangat dong! Biar sehat!"
Elena mengayuh sepedanya dengan wajah ogah-ogahan. Dia betulan malas. Cuma ya gimana Jason maksa terus.
Tuh cowok sampai nyamperin ke apart Elena. Merusuh kesana.
Elena tertinggal jauh dari Jason dan dia sendiri juga nggak punya niatan menyusulnya cepat-cepat. Bikin Jason berhenti, menunggunya dengan wajah prihatin.
"Lo niat ngajak gue sepedaan apa nyiksa gue sih?!"
Jason nyengir. Dia turun kemudian menjagang sepedanya.
Elena sudah capek, ngos-ngosan ditambah emosi lagi. Belum lagi kedongkolan itu makin bertambah kalau Elena teringat sama kata-kata yang Jason ucapkan tempo hari.
"Gue nggak ciuman sama cewek belum ada hubungan apa-apa sama gue, El."
Cih!
"Jangan ngambek, dong. Ayo lanjut lagi. Kurang dikit kok." Jason membujuk sembari mengelus punggung tangan Elena yang memegang setir sepeda. "Gue bakal pelan-pelan deh goesnya biar lo nggak ketinggalan."
"Ck!"
"Lanjut, ya?"
"Yaudah buruan!"
"Sip!" Jason terkekeh ringan, tak lupa menepuk sekilas kepala Elena sebelum kembali menaiki sepedanya.
Elena menukikkan alis sebal. Jason sering nggak sadar melakukan hal-hal manis kayak gitu yang selalu bikin porak-poranda hati Elena. Sesederhana senyum, menepuk kepala, mengelus punggung tangan, mengecup pipinya.
ELENA YANG MAHLUK LEMAH AKAN SENTUHAN INI BISA APA BANGSAT??????????
"Ayoooo, Eeeeeeel!"
Teriakan Jason bikin Elena dengan malas-malasan kembali memacu pedal sepedanya. Ini bukan sepeda Elena sih. Tapi punya Jemian yang sengaja Jason bawa.
"Bentaaaaar!"
Setengah perjalanan, Elena berhenti lagi. Ngos-ngosan. Dia betulan nggak sanggup mengimbangi energi Jason yang kayak nggak ada habisnya. Tuh cowok kayak orang kesurupan naik sepedanya.
"EL!" Jason mendesah singkat melihat Elena yang kini berjongkok didekat sepedanya. Berada belasan meter dibelakang sana. "Kenapa berhenti lagi?"
"Gue capek oon! Kalau lo mau lanjut, lanjut aja sendiri sono! Gue mau pesen ojol aja!" Elena menjawab dengan sepenuh emosi. Mukanya merah semua dan keringatan. "GUE MAU PULANG!"
Jason terbelalak panik. Terus putar balik, segera menghampiri Elena lagi.
"Astaga, baru segitu masa capek, sih?"