16

181 48 50
                                    

Bukan Lea namanya jika tidak pembangkang, meskipun beribu kali Jungkook sudah melarangnya untuk tidak berhubungan dengan Jimin lagi. Pernikahannya memang sudah berada di ambang ujung tanduk perceraian. Seluruh surat, termasuk gugatan perceraian sudah Jungkook siapkan.



Memakai setelan baju rapi dengan polesan make up jelas sangat membuat Jungkook curiga. Jika tadinya Lea pergi sendiri mungkin Jungkook akan mengawasi kepergian Lea, tapi untungnya Taehyung mau diajak kerja sama untuk membantunya.





"Kau keras kepala, seperti saudara mu," ucap Taehyung saat mobil sudah dijalankan.



Mendengar itu Lea hanya tersenyum kikuk, membuat Taehyung menarik nafas kasar, "Taehyung?"



"Iya?"




"Menurutmu jika kau jadi aku apa kau akan bercerai atau memilih untuk bertahan saja?" tanya Lea berharap mendapatkan jawaban yang berbeda dari Jungkook.





"Aku tidak tau."





"Kenapa begitu, jawab saja sesuai dengan pendapatmu," paksa Lea terus mendesak Taehyung untuk menjawab.




"Jika dia benar-benar hanya dijebak, aku rasa memang tidak ada salahnya untuk kau mempertahankan pernikahan mu," sejujurnya Taehyung sendiri bingung ingin menjawab apa. Mengatakan tentang logika terburuk soal hubungan Lea dan Jimin mungkin akan menyakiti perasaan Lea. Wanita itu terlalu bersemangat malam ini untuk bertemu Jimin, membuat Taehyung lebih memilih menutup rapat mulut pedasnya.



"Tapi Jungkook Oppa bilang, jika aku siap menerima kehadiran anak itu mungkin berarti aku harus siap untuk berbagi Jimin," ucap Lea mendadak pelan sambil menundukan wajahnya.




"Lalu apa kau sudah siap?" Ya Tuhan, Taehyung sendiri bahkan tidak tega melihat Lea murung seperti ini. Wanita itu entah kenapa selalu terlihat kuat. Bahkan disaat-saat seperti ini, Lea masih mau memikirkan kondisi anak tersebut.





"Aku tidak tau."





"Lea . . ." Mendadak Taehyung menjadi sulit untuk meneruskan kata-katanya. "Harusnya berbagi kasih sayang suami mu tidak akan sulit karena angap saja, itu hanya kasih sayang seorang ayah kepada anaknya. Sama seperti kasih sayang yang akan suami mu berikan kepada anakmu nanti."




"Jadi itu benar-benar tidak akan sulit 'kan?" ucap Lea membuat Taehyung benar-benar tidak percaya jika kata itu akan terucap dari bibir Lea.




Tidak sulit. Kenapa bisa begitu mudah untuk Lea ucapkan. Taehyung sendiri bahkan merasakan bahwa itu bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Terlalu berat, bahkan jika Taehyung sendiri menikah dengan wanita yang sudah mempunyai anak, belum tentu pria itu bisa menerima semuanya dengan cepat ini.




"Berarti kau juga sudah siap untuk menganggap dan merawat anak itu seperti anak kau sendiri?"





"Akan aku coba, awalnya mungkin akan sulit."





Mendengar itu Taehyung menghembuskan nafas tidak tahan, "Lea jangan terlalu memaksakan dirimu sendiri, kau terlihat menyedihkan."





𝐀𝐧𝐬𝐰𝐞𝐫 𝐌𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang